Chapter 22: Twin Sibling

Mulai dari awal
                                    

Setelah didekati oleh beberapa wartawan, Amanda hanya berlalu pergi tanpa bersedia memberikan keterangan apapun.

Kini semakin banyak yang harus di ungkap. Apakah Amanda tidak terima akan posisinya yang ia anggap tergeser?

Hermione mengernyit bingung mendengar nama yang sama sekali asing baginya.

"Mione.. kami sudah selesai.. ayo kita sarapan." Ajak Draco yang sudah terbalut dengan kaos putih dan jaket jeansnya.

Sedang Zee hanya tersenyum senang dalam balutan dress biru tuanya yang amat lucu.

Hermione menyimpan sementara pertanyaannya dan menuju ke meja makan untuk sarapan bersama.

"Ahh tadi malam aku senang sekali semuanya sudah beres. Sekarang kau tidak perlu lagi memusingkan soal pekerjaanmu dan aku juga tidak di gerecoki lagi oleh bibi untuk menikah, menikah, dan menikah. Kau tahu? Sepanjang tahun kemarin dia selalu menyuruhku untuk cepat cepat menikah. Dia pikir aku ini tidak laku atau apa sih" kata Draco saat Hermione mengambilkan selai roti untuknya.

"Memangnya kenapa kau tidak menikah dengan Amanda Shane?" Tanya Hermione berniat memancing Draco. Pria itu terlihat sedikit terkejut sebelum bertanya dengan nada agak jengkel.

"Darimana kau tahu Amanda Shane?" Tanya Draco pelan, berusaha menahan amarahnya sebaik mungkin karena ada Zee disana.

"Dia kembali ke sini tadi subuh. Aku membaca artikel tentangnya. Dan informasi yang aku tahu sejauh ini hanyalah kau dan dia pernah menjadi sepasang kekasih." Jawab Hermione santai sambil mengoleskan selai coklat pada roti Zee.

"Maaf aku tidak pernah membahasnya. Karena aku pikir itu bukan hal yang penting" jawab Draco dingin.

"Aku juga tidak mempermasalahkannya. Hanya sekedar bertanya, maaf kalau kau tidak suka, Draco. Aku cuma ingin tahu kok... tidak ada maksud apapun" kata Hermione dingin karena mulai kesal dengan sikap Draco yang menurutnya berlebihan itu.

"Mommy dan Daddy jangan bertengkar..." kata Zee dengan wajah yang hampir menangis. Dia takut melihat keduanya bersitegang di meja makan.

"Maaf sayang, kami tidak akan bertengkar.. sekarang habiskan rotimu dulu ya... agar nanti saat bermain perutmu tidak sakit." jawab Draco menenangkan putrinya. Ekspresi wajahnya sudah melunak, tidak semenyeramkan tadi.

"Iya Daddy. Aku mau makan sambil menonton. Tidak apa apa kan, Mommy." Tanya Zee agak takut.

"Boleh sayang, hari ini Mommy perbolehkan. Tapi jangan membiasakan seperti itu terus ya." ucap Hermione memperbolehkannya.

"Oke, Mommy!" jawab Zee yang kemudian segera berlari ke ruang tengah sambil membawa beberapa tangkup roti.

Hermione menikmati rotinya dalam diam, seperti enggan berbicara dengan Draco.

"Kau marah?" Tanya Draco yang kini berpindah tempat ke sebelahnya.

"Aku hanya tidak senang dengan sikapmu, Draco. Jika kau memang belum siap dan tidak mau bercerita, katakanlah. Jangan memasang wajah seperti itu dan mengalihkannya dengan bicara seolah-olah hal itu sama sekali tidak penting. Kau sudah tahu seluk beluk kehidupanku selama beberapa tahun kita tidak bertemu. Kenapa aku tidak boleh mengetahui sebaliknya?

Mau kau anggap perrnikahan ini pura-pura atau apa, yang jelas aku harus tahu hal hal tentang dirimu." Ucap Hermione dengan serius.

"Aku kan sudah bilang, soal pernikahan kita, tidak perlu dianggap pura-pura atau apapun. Biarkan saja berjalan pelan pelan. Dan maaf, aku memang belum siap menjelaskan soal Amanda. Yang jelas dia itu mantan pacarku 2 tahun lalu.

[END] Dramione-The Other Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang