Story 28

3.3K 121 3
                                    


come back nihhh buat kalian lohhhh.....makasih yaaa yang udah vote dan coment, makasih banget. jangan lupa yang ini juga di vote sebelum baca okay??

Happy Reading..

.

.

.

.........................................................


Story 28


Author Pov

"Kau yakin?" tanyanya dengan lesu.

"Ne, aku yakin!" Rose mengangguk dan menggenggam erat jemari Han Tae Jun. Tae Jun pun menggandeng Rose masuk ke sebuah ruangan. Tampaklah sosok pria paruh baya dengan selang infuse di tangan kirinya. Pria paruh baya itu terbaring di atas ranjang dengan lemas. Betapa terkejutnya pria tua itu melihat kedatangan Rose dan Han Tae Jun.

"Appa." Panggil Han Tae Jun. Ayahnya hanya diam membisu, malah membuang muka ke arah lain. Han Tae Jun menghela nafas dan melangkah mendekat, di susul oleh Rose di sisinya.

"Ayah, aku kesini untuk meminta maaf. Rose juga ingin meminta maaf pada ayah."

"Iya Ayah, aku sangat menyesal. Maafkan kami." Ujar Rose dengan suara bergetar menahan tangisnya.

CKLEK

Suara pintu terbuka, rupanya ibu Han Tae Jun. ibunya berhenti saat melihat Han Tae Jun dan Rose berada di dalam. Lantas ibu Han Tae Jun melangkah tanpa menghiraukan kedua manusia itu. Ia berjalan mendekati suaminya.

"Dokter bilang, besok kau boleh pulang. Aku akan menebus obatnya besok." Ujar wania paruh baya itu.

"Ya. Aku ingin istirahat, suruh mereka keluar dari kamar ini." Pinta Ayah Han Tae Jun. istrinya hanya mengangguk patuh dan menarik lengan Han Tae Jun untuk segera pergi, namun Rose tetap kekeh disitu.

"Ayah, aku hanya akan mengatakan maaf. Aku memang hanya sebatas wanita yang di bayar oleh putramu, tapi aku sangat bersyukur bisa kembali merasakan kasih sayang orang tuaku lagi. Gamsahamnida." Rose membungkuk dan melangkah pergi menyusul kepergian Han Tae Jun dan ibunya.

"Akan membahayakan kesehatan ayahmu jika kau tetap disini." Pinta ibunya pada Han Tae Jun. Rose hanya diam melihat perbincangan mereka berdua.

"Bawa istri palsumu juga pergi." Pinta ibunya lagi dengan menatap Rose. Tatapannya berbeda dengan biasanya, tatapan itu sangat dingin dan penuh amarah. Rose hanya mampu menunduk diam. Lantas wanita paruh baya itu melangkah kembali masuk ke dalam ruangan itu dan menutup pintunya.

"Aku akan mengantarmu pulang ke rumah."

"Tidak usah! Aku akan pulang naik taxi. Lebih baik kau segera kembali ke kantor, ayahmu sedang di rumah sakit. Siapa yang menggantikannya selain dirimu? Kau mau jika Han Yu Jun yang menggantikannya? Bukankah kau sangat membencinya?"

"Kau benar, hati-hati." Han Tae Jun melangkah pergi. Sebelum pergi ia sempat melambaikan tangannya pada Rose dengan senyum kecil.

***

Saat Rose bergegas masuk ke halaman rumah setelah turun dari taxi, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia berhenti tepat di depan gerbang dan segera melihat siapa yang menelepon.

"Yeoboseyo..."

"..."

"Apa?"

"..."

Damn, My Husband (sudah terbit self publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang