Part 1

23.6K 989 9
                                    

Setahun sudah sejak Iqbaal dan (namakamu) menikah. Kini mereka sudah tinggal dirumah yang saat itu dibeli oleh Iqbaal sebagai rumah untuk keluarga kecilnya. Karier Iqbaal di dunia musik juga masih berjalan selain itu iqbaal juga mempunyai usaha yaitu dengan mengelola Toko Elektronik dan Perkebunan Durian.

Sedangkan (namakamu), ia menjadi seorang motivator dan seorang dosen di kampus saat ia kuliah dulu. Hmm.. sebenarnya Iqbaal merasa was-was karena ia takut jika (namakamu) akan di goda oleh mahasiswa-mahasiswa yang di ajar oleh istrinya. Namun istrinya yang cantik itu meyakinkan Iqbaal agar Iqbaal tidak usah khawatir akan masalah itu. Akhirnya Iqbaal percaya pada istri tercintanya itu.

Emmmh.. Soal momongan, mereka belum punya momongan. Katanya sih mereka mau nabung dulu buat keperluan bayi pertama mereka nanti. Jadi mereka masih fokus dulu buat kerja.

Pukul 01:00 WIB

Iqbaal terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam dinding yang berada di kamarnya. Kemudian ia mendesah. Matanya melihat istrinya yang tidur dengan wajah damai.

"Be, bangun Be!" kata Iqbaal dengan menggoyangkan sedikit tubuh istrinya. Istrinya yang tak lain adalah (namakamu) hanya berdehem dan tangannya menyingkirkan tangan Iqbaal.

"Be, please bangunn.." rengek Iqbaal. ia kemudian mendudukkan istrinya dan membuka mata istrinya.

"Apa sih Bi?? Aku ngantuk banget ini.." ujar (namakamu) dengan serak-serak khas orang tidur.

"Be, bangun. Kalo nggak bangun aku cium loh, mau?" goda Iqbaal.

Mata (namakamu) terbuka dan kemudian tangannya mengetuk puncak kepala Iqbaal, "Jangan omes!"

"Aduhh Bee.. Kamu jahat banget sih sama aku.." sungut iqbaal.

"Ya lagian kamu bangunin aku malem-malem gini, ngantuk tauu.." (namakamu) bersidekap dada.

"Ya kan aku Cuma mau minta tolong ke kamu Be,"

"Malam-malam gini mau minta tolong apa sih Bi? Besok aja yaa?" pinta (namakamu) namun Iqbaal menggeleng.

"Aku keburu mati lah Be.."

"Lah? Emang kamu minta apa sih Bi? Masa kalo nggak sekarang bisa mati. Horo banget si Bi," (namakamu) bergidik ngeri. Iqbaal tidak menjawab melainkan ia menarik lengan istrinya ke luar kamar.

"Eh Bi, mau kemana???" tanya (namakamu).

"Masakin aku ya Bee?" pinta Iqbaal setelah sampai di dapur. Iqbaal memasang wajah imutnya agar istrinya itu mau memasakkan makanan untuknya.

(namakamu) mencibir, "Kirain mau apa, hmm.." (namakamu) mengikat rambutnya asal dan membuka kulkas. "Mau makan apa Bi??" tanya (namakamu) pada Iqbaal yang kini duduk memperhatikannya.

"Terserah kamu Be, aku mah di masakin apa aja mau, asalkan yang masakin kamu.." kata Iqbaal, dan ia juga bermaksud untuk menggombali istrinya.

(namakamu) terkekeh, "Aku masakin telor sama mie aja ya Bi.. yang simpel gitu.."

"Iya Be, terserah kamu aja, aku nurut.." Iqbaal tersenyum manis pada (namakamu). (namakamu) membalas senyum Iqbaal kemudian ia sibuk membuatkan makanan untuk suami tercintanya.

"Be, udah selesai belum?? Aku udah nggak tahan nih.." rengek Iqbaal. Fyi, Iqbaal makin manja kepada (namakamu) setelah mereka menikah. Ini diakui juga oleh (namakamu) sendiri.

"Ini udah diangkat kok Bi. Sabar ya Abiku sayang.." kata (namakamu) dengan lembut.

"Iya Babe ku sayangg. Abi akan nunggu kok," balas Iqbaal dengan manja.

Iqbaal tersenyum lebar ketika (namakamu) membawakan makanan untuk dirinya. "Wahh.. akhirnyaa..." kata iqbaal ia menyambut makanan yang dibawakan (namakamu).

Little Family ❤ [IDR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang