Part 4

1.1K 117 5
                                    

"Haduhhhh kenapa aku menjanjikannya yang seperti itu. aku bisa gila karna ini. kalau gak sesuai harapan hayoungie bagaimana." Gadis itu berdecak kesal di cafe sambil memutar mutarkan Penanya.

TING!

"Yeobose.. chanyeol shi?? Kau lagi?" Teriak eunji dengan malasnya. kenapa sekarang setiap hari terasa seperti bertemu dengan orang biasa bukan artis. artis tidak seperti ini kan. yang biasa di cerita atau film, artis sangat susah sekali di cari sampai sampai ada fans yang rela ke luar negeri hanya karna 1 orang yang artisnya juga gak kenal siapa tuh fans. eunji bingung antara beruntung atau merasa rugi.

"Hahahah anyeong. kenapa kau bau sekali." chanyeol mendekati eunji yang risih melihatnya. tercium bau alkohol di sekitar baju dan badannya.

"Cih! kau yang bau sekali. kau mabuk hah?" eunji mendekatkan mukanya untuk memegang dahi chanyeol. eunji terkaget tidak pernah melihat namja sedekat ini.

kau tampan juga. matamu sangat indah.

eunji bersumpah dia sangat berdegup kencang sekarang. dia tidak bisa membayangkannya kalau chanyeol sadar sekarang juga. ia pasti dipermalukan dengan kata 'kau menyukaiku hah?" untung saja dia tidak sadar alias mabuk.

Eunji

aku membawanya ke rumahku dengan taxi . aku tidak ingin dipermalukan di dormnya. mereka kan mendengarku kalau aku tidak ingin bertemu namja seperti dia lagi. kalau dia melihatku dengan berbeda janji bagaimana. untung saja cafe sudah tutup.

aku membayangkan lagi apa yang terjadi hari ini. hari ini terlalu banyak moment moment yang aneh. contoh saja bertemu dengan laki laki ini, hayoung meminta ku mendekati dia dengan chanyeol , satu lagi aku bertemu dengan sehun.

apa sehun masih ingat janji nya dulu sebelum dia trainee? ahh aku harap dia mengingatnya. kalau dia lupa juga yasudahlah apa boleh buat. memang tidak ada yang tau takdir seperti apa nanti.

aku melongo melihat namja yang disampingku sedang tidur. dia memang tampan. tapi sifatnya yang membuatku dengki karnanya. ingat sekali aku saat aku ditanya oleh teman SMA ku dulu siapa yang kau suka diantara exo. aku menyebut 2 namja ya itu sudah pasti sehun dan namja yang kusebutkan terakhir itu aku hanya mengasal dengan menjawab chanyeol. tidak tahu kenapa aku saat ditanya namja ke2 aku teringat chanyeol. mungkin aku ada ikatan erat dulu.

sudah sampai dirumahku, jadi aku masuk kedalam bersama chanyeol.

"mengapa kau berat sekali hah? sudah tertinggi berat lagi. menyesal aku bertemu denganmu. jinja" aku memopong badan chanyeol yang masih tertidur itu. ingin kubangunkan tapi nanti tiba tiba muntah gimana. gak enak di akunya juga sih. aku membawa ke kamarku yang kecil namun rapi. entahlah aku penasaran dengan kamar dia. aku tidak melihat kamarnya karna dia mengunci kamarnya didalam.

"Choi... Choi...."

omo, dia mengigau.

tapi,

mengapa aku mengingat eomma ku? walaupun hanya marga. tapi teringat mungkin bisa. choi nayeon. itu nama eomma ku yang sudah meninggal. aku masih penasaran appa ku dimana sekarang. aku tidak yakin dia bahagia sekarang. atau menjadi suami orang. entahlah lihat kedepannya saja.

"eugh..." aku melihat chanyeol seperti ingin bangun.

"chanyeol shi.. minum dulu ini" aku menyodorkan susu untuk menetralkan mabuknya.

"kenapa aku disini? dan mengapa kau menangis?" omo, mengapa aku bisa menangis karna appa brengsek itu.

"Tadi kau mabuk lalu ke cafe. tapi cafe ingin tutup yasudah aku bawa kau ke rumahku. dan soal itu tadi aku memikirkan eomma dan appa brengsek ku."

Dark Love [Chanji Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang