Dua Puluh Lima

13.8K 999 32
                                    

Bonus!!!! Heheheh.....

Sebenarnya part sebelumnya kepanjangan, jadi bagi dua aja.

Enjoy the strory

________________________

Setelah menunggu Ivar berjam-jam lamanya, akhirnya mereka bisa benar-benar pulang ke rumah. Jam kecil di dashboard mobil sudah menunjukan pukul 02:15 PM, itu artinya mereka sangat-sangat mungkin menghadiri acara ulang tahun kakek malam nanti. Clara sendiri sudah meneror mereka dengan telepon yang tidak henti-hentinya. Takut mereka tidak akan datang ke pesta tersebut.

Lain ketika mereka hendak ke Santa Monica, suasana mobil saat ini sangat sepi, tak salah satupun dari mereka memilih untuk berbicara. Fay tak lagi menyalakan radio, Ivar lebih sibuk dengan pemikirannya keluar jendela. Entah pembicaraan semalam yang memiliki efek tersendiri atau diam adalah sebuah pilihan terbaik.

Karena terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing, waktu sepertinya berjalan lebih cepat. Fay mulai membelokkan mobilnya ke pekarangan rumah besar kakeknya. Terlihat beberapa mobil sudah terparkir rapi, dipastikan seluruh keluarga mereka turut hadir. Para pelayan juga terlihat sibuk di taman samping, sepertinya pesta malam nanti di adakan di luar rumah.

Fay menghels nafas keras ketika tangannya mematikan kontak mesin. Tanpa harus repot-repot menyapa Ivar, ia membuka pintu dan turun. Namun sepertinya Ivar menyadari itu, lalu mengikuti jejak Fay.

"Lihat pasangan bulan madu kita." Katrin yang melihat kedatangan mereka pertama kali datang mendekat. Ia menatap Fay genit lalu memeluk sepupunya dengan erat. Ia sedikit mendengar kabar baik akan hubungan mereka yang sudah lebih baik. "Aku turut bahagia dengan kalian. Tapi, kenapa dengan kepala suamimu?"

"Kecelakaan kerja," jawab Fay sekenanya.

"Kalian sudah datang?" Reynard dan kedua putranya, Jorge dan Juan, datang mendekat. "Oh..Ivar kenapa dengan kepalamu? Wajahmu juga terlihat pucat."

"Kecelakaan kerja," jawab Ivar mengikuti Fay tentu saja."Hanya kelelahan. Sepertinya masih ada beberapa jam untuk tidur."

"Tentu saja. Pergilah beristirahat...sepertinya kalian melewati malam yang panjang." Mereka tergelak bersaaman, terlihat sangat bahagia dengan kondisi yang mengatakan kalau pasangan itu menghabiskan waktu berdua di kota lain.

Fay dan Ivar tidak menggubris reaksi orang-orang tersebut, mereka berjalan menuju kediaman utama dengan cepat, menghindari pertanyaan yang lainnya. Ketika kaki mereka sudah menapaki undukan tangga rumah utama, terdengar suara langkah kaki berbunyi nyaring dari arah dalam rumah.

"Daddy!!!" suara itu kemudian terdengar berasamaan tubuh mungil yang datang berlari cepat menumbruk tubuh Ivar. Fay yang berada di belakang hanya tersenyum kecut, sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Clara hanya akan melompat riang ke dalam pelukan ayahnya, selebihnya ia hanya akan disapa seadanya.

"Whats wrong with your head?" tanya Clara terkejut lalu tangannya dengan refleks mengusap kepala ayahnya, ketika ia sudah berada dalam ngendongan ayahnya. "Sakit?" tanyanya lagi. Ivar tidak menjawab apa-apa, ia hanya mengecup pipi putrinya beberapa kali dengan sayang.

"Ehmm...." Fay berdehem, agar dua sosok di hadapannya tahu keberadaannya. "Clara, Kau tidak merindukan Mommy?"

"Ups..." Clara memukul kepalanya peran, reaksinya sangat menggemaskan membuat tawa Fay meluncur melupakan sedikit kekesalannya. Kemudian ia minta diturunkan lalu beralih memeluk ibunya dengan erat. "I miss you Mom. Oh iya....hari ini Clara sudah menyiapkan sesuatu untuk kita bertiga. Ayoo...." Clara menarik tangan Fay agar segera masuk, begitu juga dengan Ivar.

PAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang