Thirty

113K 5.7K 62
                                    

Karena mencintaimu bukanlah sesuatu hal yang harus diberi alasan. Karena rasa ini muncul dengan sendirinya tanpa adanya alasan.

_______________________________________

Pagi ini Crystall bangun lebih awal. Tentunya dengan pandangan gelapnya yang seperti biasa. Tiap kali Crystall berdoa agar matanya segera sembuh namun tetap saja saat Crystall membuka matanya hanya kegelapan yang Crystall lihat.

Crystall sudah bisa menghafal letak  ruangan rumah Crystall. Crystall juga sudah tidak dibantu Key lagi untuk menuntunnya berjalan. Key hanya mengawasi Crystall kala Crystall membutuhkan sesuatu. Tentu tanpa Crystall ketahui.

Tiga hari ini Crystall meminta Key agar tidak menginap di rumah nya dulu. Nika menyusul Siska, bundanya itu ke Amerika. Sedangkan Niko sibuk dengan pacar barunya, Grace. Crystall tau namanya karena dua hari yang lalu Niko mengundangnya kerumah.

Grace cukup baik untuk Crystall. Kelewat baik malah. Crystall suka dengan pasangan abangnya ini. Bahkan Crystall tidak sabar dengan hubungan Niko dan Grace yang sudah menjalani sedikit lagi dengan keseriusan keduanya. Memulai hidup baru dan membangun rumah tangganya masing-masing.

Tidak perlu dikhawatirkan, abang pertamanya saja dua minggu lagi akan menikah. Setelah wisuda Nika memilih kerja lebih dulu. Membantu Siska yang memang sekarang semakin berkembang baik akan perusahaan toko kuenya itu.

KRINGG KRINGG!!

Telfon rumah berbunyi. Dengan sigap Crystall mengambil tongkat nya. Menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. Mencari-cari dimana letak telfon rumahnya melalui indra pendengarannya.

Crystall mengembangkan senyumnya saat sudah menyentuh gagang telfon rumahnya itu. Lalu mengarahkan telfon genggamnya itu kearah telinganya.

"Haloo?"

"Iya apa Key?". Tanya Crystall yang sudah paham betul kalau itu suara Key. Key tertawa kecil dan kembali berbicara.

"Udah tiga hari gue gak kerumah lo sekarang boleh ya? Gue ajak Devi, Demi, Fikto, Jack, Viir, sama Genie juga".

Crystall mengernyitkan dahi bingung. Memang teman-temannya sudah tau dimana letak keberadaan Crystall sekarang. Yaa, dirumah yang sederhana ini. Awalnya mereka sempat kaget dan langsung ingin memberikan bantuan untuk membeli rumah baru lagi. Tapi Bunda Crystall tidak menerimanya.

Siska hanya ingin anak-anaknya bahagia akan hasil keringatnya sendiri. Maka dari itu teman-teman Crystall memahaminya.

"Crys? Lo masih disana kan?".

"Ehh iya? Eummm tapi gue lagi nikmatin waktu-waktu sendiri gue dulu Key". Ucap Crystall menggigit kuku jarinya. Crystall takut Key akan marah setelah ini.

"Yaudah deh gak pa-pa. Jaga diri lo baik-baik ya. Ada apa-apa telfon gue".

Crystall tersenyum senang atas perhatian sahabatnya ini. Crystall senang dengan sifat Key yang seperti kakak kandungnya ini. Walau Crystall juga bingung dari mana awal kedekatan mereka berdua padahal sejak awal keduanya hanya teman satu sekolah dan berbeda geng.

"Makasih pengertian dan perhatiannya abang Key". Ucap Crystall dengan cekikikan. Crystall bisa membayangkan wajah kesal Key terhadapnya karena memanggilnya dengan sebutan 'abang' mengetahui Key tidak menyukai sebutan itu. Key juga tidak memiliki adik dan dia adalah anak pertama dan satu-satunya.

"Gue jitak lo manggil gue pake sebutan abang".

"Hahaha bercanda Key. Yaudah ya gue mau tidur". Ucap Crystall berbohong. Sebenarnya ada satu hal yang harus ia lakukan sekarang.

Osis Girl And Troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang