New Class

740 34 3
                                    

            BMW milik Andira telah terparkir sempurna di antara mobil mobil mewah lainnya. Setelah mematikan mesin, ia hendak keluar dari mobil dan..

BRRUUK

"OMG!"

Pintu mobil Andira bertubrukan dengan pintu mobil yang terparkir rapi di samping mobilnya. Dengan sigap ia langsung kembali menutup pintu mobilnya, dan pemilik Mercedes hitam itu pun keluar dari mobil.

Ttuk Tuuk

Si pemilik mobil mengetuk keras jendela mobil Andira.

"Apaan sih?!"Andira keluar memasang tampang siap berperang.

"Lo kata 'Apaan'? Gak liat apa, mobil gue lecet gara-gara elo."Laki-laki itu menunjuk lecetan panjang di pintu mobilnya.

"Ia gue liat, lo pikir gue buta apa?"

"Lah lo harus ganti rugi dong! Ni mobil tuh, mobil mahal! Gue baru 2 hari pakenya dan lo seenaknya main lecetin mobil gue."

"Hell- O! Lo ga liat juga apa? Mobil gue juga mobil mahal. Dan bukan cuma mobil lo yang lecet!"Andira ikut menunjuk lecet yang terukir di pintu mobilnya.

" Dan ini bukan sepenuhnya kesalahan gue. Toh, lo juga yang buka pintu lo lebar-lebar sampe nyiumin pintu mobil gue."

Setelah menggandeng tasnya Andira pergi tanpa menghiraukan apapun, cowok itu pun hanya terpaku menatap punggung cewek itu menjauh.

*

"Perhatian, kepada seluruh siswa, sekarang kalian bisa melihat hasil reshuffle kelas di Mading kelas kalian atau mading sekolah."suara kepala sekolah dari bilik informasi menggema di seluruh penjuru sekolah.

Hari ini adalah pengumuman reshuffle kelas, dimana tidak banyak murid yang terpindah, hanya saja murid-murid yang terancam dikeluarkan dari sekolah atau yang banyak melakukan pelanggaran, akan dikumpulkan pada satu kelas yang dinamakan kelas 'L'.

Kelas L adalah kelas khusus para mafia sekolah, yang tentunya akan menjadi kelas terkacau seangkatan. Letaknya pun terasingkan atau jauh dari kelas-kelas lainnya, tepatnya di gedung seberang yang bersebelahan dengan gudang sekolah. Pihak sekolah memutuskan untuk membuat kelas ini bertujuan untuk memisahkan murid-murid pengacau dari murid lainnya.

"Yesss gua gak masuk!"kata seorang siswa setelah mencek namanya.

"Eh gua masuk gak?"siswa lain berusaha memeriksa namanya di antara gerombolan orang.

Suara murid-murid terdengar riuh saat mengerumuni mading sekolah. Banyak yang berdoa agar tidak masuk dalam kumpulan kelas 'L', banyak juga yang telah menduga bahwa dirinya akan ikut bergabung bersama di sana karena sadar bahwa telah melakukan pelanggaran sekolah. Randi yang dari tadi mencari namanya di kelas IPA 2—kelasnya saat ini, mulai khawatir dirinya akan tersingkir. Tangannya terus menelusuri daftar nama pada kertas kertas jajaran kelas IPA. Namun hasilnya nihil, tak satupun kelas IPA memuat namanya.

"SHIT!"Randi menunjuk namanya di nomor urut 20, kelas L.

Ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruang kepala sekolah, tanpa disengaja ia bertemu dengan wali kelasnya, Pak Cahyo, di koridor sekolah.

"Ya udah terima aja nak, gak usah protes"ucap Pak Cahyo yang sudah tau apa yang akan dilakukan Randi padanya.

"Tapi Pak, saya udah menjabat sebagai ketua PMR! Bisa turun pamor saya kalo sampe murid murid lain tau kalau saya salah satu anggota dari 'mereka'!"Randi tetap saja protes dengan wali kelasnya.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang