8. Lo bilang gara-gara gue?

Start from the beginning
                                    

Beberapa detik ditahan, gue udah gak sanggup lagi bisa mati konyol jika begini terus. Gue langsung mukul-mukul, nonjok, ngejambak rambutnya ampe tindakan anarkis lainnya pada cowok reseh didepan gue ini. Bian meringis pelan menatapku dengan kesal lalu melepaskan bekapan tangannya dari mulut gue.

 

“LO MAU BUNUH GUE, HAH?” bentakku dengan sekencang-kencangnya sambil menghirup kembali udara sebanyak mungkin. Namun tak kusangka, Bian malah kembali membekap mulutku.

“Lo bisa diam gak sih cewek gila? Lo mau kita ketahuan guru berkeliaran diluar kelas heh?” Bisiknya padaku. Well, aku sedikit merinding karena jarak wajahnya begitu dekat denganku sampai wangi parfumnya tak sengaja terendus oleh indera penciumanku. Wangi banget! aku segera menggelengkan kepalaku mengusir pemikiran aneh itu. Melihat responku Bian segera berdiri tegak keposisinya semula sambil melepas bekapan tangannya padaku dan itu membuatku bernapas lega dan kembali menghirup udara banyak-banyak mencoba menghilangkan wangi parfum Bian yang masuk sampai ke tenggorokkanku. Setidaknya Dia berpikiran kalau itu jawabanku atas pertanyaannya.

“Lo bener-bener berniat mau bunuh gue, hah?” desisku padanya dengan kesal

Bian menatapku dengan tersenyum angkuh “Ck, gue lebih tertarik ngebunuh nyamuk daripada lo”

Ugh, ngeselin banget sumpah...

 

“trus ngapain lo disini? Sengaja ngejar gue kan? Lo mau bales dendam lagi sama gue? Lo ---”

“Lo bisa diem gak?”

“GAK” teriakku kembali dengan kencang dan langsung menutup mulut dengan kedua tanganku secepatnya. Tatapan Bian sudah seperti harimau yang akan segera mencabik-cabik mangsanya.

“Siapa disitu?” sebuah suara yang terdengar sangat dekat dengan tempat kami berdiri membuat lututku lemas seketika.

Perasaan gue gak enak..

Ntar lagi sesuatu yang buruk bakal kejadian..

Gue.pengen.kabur.sekarang.juga.

 

 

SWEETBREEZE

 

 

Dan disinilah kami berdua –aku dan Fabian—berada diantara tumpukan peralatan tak terpakai juga debu dan sarang laba-laba dimana-mana. Aku ingin menangis melihat pemandangan menyedihkan didalam sini. tempat seperti ini apalagi kalau bukan gudang. Pantas saja jarang ada yang melewati area disekitar sini. Aku baru tahu, ruangan terkutuk ini didesain untuk menghukum para murid yang bermasalah. Dan kini aku yang harus merasakannya. Aku mendelik ke arah cowok yang berdiri disampingku. Ekspresinya tak jauh beda denganku. Aku malah tertawa dalam hati melihatnya.

Ck..

Kasian banget, anak pemilik sekolah juga harus kena hukuman..

Jarang-jarang deh gue ngeliat pemandangan kayak gini.. wkwk!

 

SweetbreezeWhere stories live. Discover now