6. Cih, niat baik?

40.8K 2.2K 26
                                    

HUJAN !!!

Hiks..

Aku mendongakkan wajahku menatap pasrah langit mendung yang kini menurunkan guyuran air hujan yang cukup deras. Dengan perasaan gelisah sesekali aku melirik jam dan berjalan mondar-mandir di bawah halte bus.

Saat ini aku sedang menunggu bus yang tak jauh di depan sekolah. Rutinitas biasa setiap harinya. Dan saat pulang sekolah seperti sekarang, aku harus segera pulang kerumah dan bersiap pergi kerja paruh waktu.

Bus yang ku nanti belum juga tiba. Begitupun cuaca hari ini sangat tidak bersahabat. Jika terus seperti ini aku tak akan bisa pulang kerumah dan harus langsung ke tempat kerja. Setengah jam lagi aku harus masuk. Dengan semakin panik ditambah hawa dingin menusuk kulitku, aku kelimpungan kesana-kemari tak pedulikan beberapa pasang mata yang juga sedang berteduh di halte tersebut tengah memandangiku dengan aneh.

Argh!!

Sial, Sial, Sialaaannn...

Ini semua karena gue harus sia - sia'in waktu berharga gue buat ngeliat cowok jelek itu di ruang UKS.

Dan sekarang, kenapa baru juga gue nyampe di halte -hujan turun seenaknya tanpa permisi.

Udah gitu Bus yang gue tunggu tega-teganya jam segini belum nongol.. ugh!

Mampus gue..

Telat pake banget ini kayaknya..

PIP.. PIP..

Suara klakson mobil memekik keras ditengah suara guyuran hujan membuatku telonjak kaget dari kepanikan sendiri dan mencari asal suara tersebut.

Mobil Sport Merah Menyala.

Siapa lagi kalau bukan cowok angkuh.

Oops, gue jadi ke ingat soal tadi..

Jangan-jangan dia sengaja ngejar gue?

Aku memandangi si pemilik mobil dengan sinis begitu cowok angkuh tersebut menurunkan kaca mobilnya dan menatapku sombong.

"Woyy, Cewek aneh" serunya padaku.

Huh..

"Apa?" sahutku dengan ketus.

"Cepetan naik"

What?

Gak salah dengar kan gue?

"Ngapain?"

"Nganterin lo, dodol!

Dasar cowok sinting, ngatain gue dodol masa..

Geerrr..

Tapi tumben baikin gue..

Heuh, ada maunya ini..

Pasti mau balas dendam lagi sama gue..

"engga"

"Heh, gue punya niat baik sama lo"

Gak percaya gue..

"Cih, niat baik? Tampang lo itu gak ada baik-baiknya sedikitpun di mata gue"

"Ck, Sok ngejudge gue lo. Beneran lo gak mau nebeng sama gue?"

"GAK PAKE BANGET!" sahutku dengan ketus sambil melangkah ke sisi kiri mendekat pada tiang halte.

Biarin deh gue telat.

Daripada harus nebeng sama cowok gila itu..

Khawatir gue, tuh cowok turunin gue di jalan tol lagi..

Atau mungkin lebih parah..

Semacam ngebuang gue ke jurang mungkin, hih seremm

Bian menyeringai jahat, "Lo gak terima niat baik gue. oke, gue bakal tunjukin niat buruk gue sama lo." teriaknya dari jendela mobil ke arahku yang sedikit jauh di depan mobilnya berhenti.

Sedikit tergelak, aku mengerutkan keningku begitu melihatnya kembali menutup kaca mobil dan sepertinya mobil yang dikendarainya akan melaju. Tak lama, dengan sekejap mata mobil cowok angkuh tersebut melaju kencang melintas dihadapanku dan...

BYUUURRR....

Genangan air hujan yang tepat berada didepanku menyembur dan membasahi ujung rambut sampai ujung sepatuku tanpa terlewati sedikitpun. Aku yang masih melongo seketika histeris tak karuan.

"Kyaaaaaaa!!!!! Rambut gue-seragam gue---rok---sepatu-Basaaaaaahh." aku meringis sedih melihat penampilanku sendiri yang sungguh menyedihkan.

"Hhahahaha... rasain lo. Gue udah bilang kan, gue bakal bikin lo nyesel kenal sama gue. Hahahaha" cowok angkuh tersebut tertawa jahat di depan sana membuatku tersadar cowok jelek itu yang sudah melakukan hal ini padaku.

"HEHH,, SIALAN LO COWOK GILA. AWAS LO" teriakku dengan emosi yang meletup-letup dan berlari kearah mobilnya yang terparkir tak jauh didepanku menembus guyuran hujan dan tak mempedulikan penampilanku yang sudah basah kuyup ---sejak awal penampilanku sudah berantakan karena cowok angkuh itu. Dengan kembali menyeringai jahat, Bian segera melajukan mobilnya menjauh sebelum aku berhasil memukul bagian belakang mobil tersebut.

"Arrgghh, BRENGSEK LO FABIAN REVANGGA. GUE BAKAL BALAS DENDAM SAMA LO COWOK SOMBONG RESEH MENYEBALKAN JELEEEEEKKKKKK. LO BENER-BENER KETERLALUAAAAAAN" aku berteriak frustasi di pinggir jalan mengumpat kesal pada cowok jahat itu yang sudah menghilang dari pandangan mata. Tak sadar kalau aku sudah jadi tontonan gratis para pengguna jalan yang sengaja memperlambat laju kendaraan mereka hanya untuk melihatku.

PIP..PIP..

Suara klakson bus membuatku tergelak dan menoleh kebelakang. Disana bus yang kutunggu sudah berhenti di depan halte. Dengan emosi yang masih tersisa aku segera menghampiri bus tersebut.

BUUUGH!!

"Dasar lo bus sialan. Gara-gara lo juga yang datangnya telat, gue jadi harus ketemu lagi sama cowok angkuh jelek menyebalkan itu" aku memaki bus yang tak bersalah itu sambil menendang-nendang badan bus dengan kesal.

Tiba-tiba kernet bus keluar dan menghampiriku dengan setengah panik "Buset dah neng. Jangan dirusakin neng. Aduh duh.. sadis amat neng"

"Diem lu"

Aku segera naik ke bus tersebut dan duduk di bangku penumpang paling depan. Penampilan ku yang sudah seperti tikus kecebur got ini menarik perhatian seisi bus juga om supir yang tengah memandangiku bengong dan melongo.

"APA LIAT-LIAT ?? CEPETAN JALAN!!!"

🐰

SweetbreezeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ