24

1.3K 134 17
                                    

Kendall

Sekarang Harry’s Squad sudah berada di sebuah Restaurant Seafood di seberang Villa. Setelah tadi beristirahat, membersihkan diri, dan sarapan, kami menghabiskan waktu dengan melihat Film San Andreas. Kami semua berkumpul di ruang tengah. Zayn, Gigi, Aku, Louis, dan Cara duduk di sebuah sofa panjang, sedangkan Harry, Liam, dan Niall berada di karpet bawah.

 

*FLASHBACK ON*

 

Gigi and Zayn is a cute couple, tbh.

Bagaimana aku tidak berkata seperti itu? Lihat saja apa yang mereka lakukan, jika kalian berada di posisiku pasti kalian juga merasa bahwa Zayn dan Gigi adalah pasangan yang sangat manis. Dilihat dari perlakuan Zayn kepada Gigi atau sebaliknya, mulai dari mereka yang duduk di sofa pojok, Gigi yang mulai bersandar di bahu Zayn, Zayn yang menyuapi Gigi popcorn, Zayn yang mengelus rambut Gigi, Zayn yang mengecup uncak kepala Gigi, Gigi yang terus memainkan jari-jari tangan kanan Zayn, mereka yang saling memberikan pandangan ‘aku-mencintai-mu. Itu semua terlalu manis untuk dilihat.

Sekarang aku merasa aku salah dalam mengambil posisi duduk. Aku diapit oleh dua pasangan yang sedang bemesraan dan aku berada di antaranya. Aku sudah seperti obat nyamuk.

 

Jujur, aku tidak terlalu menikmati Film ini—terlalu memboankan, hanya orang orang yang beerteriak karena panik datangnya gempa bumi. Di saat aku menoleh sedikit ke arah kiriku, aku melihat pemandangan yang sedikit mnyesakkan, entahlah, bibirku berbisik bahwa aku tidak cemburu tapi hatiku berteriak bahwa aku cemburu. Ya, aku cemburu berada di posisi Cara sekarang. Mereka sedang take a selfie dengan wajah kekonyolan mereka, dan sekarang Cara membuka aplikasi snapchat untuk mencoba effect effect videonya,mereka tertawa bersama  atas kekonyolan yang mereka buat sendiri, setelah mereka merasa bosan dengan snapchat—Louis beralih membuka menu musik dan memasangkan headset di lubang ponselnya dan memakaikannya, satu di telinga Cara dan satu lagi ia pakai sendiri.

Apa Cara tidak bisa memakainya sendiri eh?! Omelku dalam hati.

Dan aku sedikit mendengar Cara menggumamkan lagu yang di putar di ponsel Louis. Kalau aku tidak salah dengar, mereka mendengarkan lagu Beside You – 5 Seconds Of Summer.

...
She sleeps alone
My heart wants to come home
I wish I was, I wish I was
Beside you
She lies awake
Trying to find the words to say
I wish I was, I wish I was
Beside you

Agh, lagu itu terlalu romantis. I can’t handle this any longer. Aku membuang muka dari mereka dan mendengus kesal. Dan entah setan dari mana, disaat aku membuang muka, mataku malah bertemu dengan mata Harry—yang sedang memandangiku dengan pandangan yang tidak bisa ku artikan.

Sejak kapan ia memandangiku seperti itu? Aku tidak semenyedihkan itu! Pikirku.

 

Finally, I decided to go away from there. Aku berjalan gontai menuju dapur, entahlah apa motivasiku melangkahkan kakiku ke tempat ini. Karena sudah terlanjur sampai di dapur, aku memutuskan untuk mengambil segelas air dingin dan meneguknya sampai tandas. Aku menyandarkan tubuhku di mini bar sebentar sebelum memutar tubuhku untuk berjalan kembali ke ruang tengah.

Disaat tubuhku sudah berputar 180 derajat aku menemukan sosok yang sudah berdiri di sana. Aku belum memandang wajahnya, aku baru memandangi kakinya yang tanpa menggunakan alas kaki itu.

“Kau bosan, ugh?” Dia lagi. Tanpa memandangi wajahnya aku sudah tau siapa pria yang ada di hadapanku ini dengan mendengarkan suara serak basahnya itu. Sejak kapan ia berdiri di situ? Apa ia menguntitku? Dia sudah seperti penjahat kelamin saja, Batinku.

Moved On // h.s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang