13

1.4K 139 3
                                    

Kendall

"Jangan cemberut seperti itu. Lihat apa yang aku bawa?"

"Kapan kau datang?" Tanyaku datar.

"CARA!!! Aku merindukanmuu!!" Sahut Gigi.

"Selamat datang Cara. Ngomong ngomong apa yang kau bawa?" Ucap Kylie.

"Hai semua!! Aku juga merindukanmu Gigi!" Ucapnya sambil membawa Gigi ke pelukannya. "Aku membawakan sup hangat untukmu, Kylie." Lanjutnya, setelah melepas pelukan Gigi.

Entah kenapa perasaanku ke Cara sedikit berubah. Sejak ia mulai bersikap acuh kepadaku-- atau itu hanya perasaanku saja. Dan sejak Louis menceritakan bahwa Cara adalah bahan rebutan antara Louis dan Harry. Bukannya aku merasa cemburu atau bagaimana, ku akui Cara memang cantik, dia juga baik, dan juga ramah kepada semua orang, tapi yang membuatku merasa sedikit merasa aneh kepadanya adalah dia adalah salah satu penyebab pertengkaran antara Louis dengan Harry. Walaupun aku tidak sepenuhnya mendoktrin bahwa ini kesalahan Cara. Tapi di luar sudut pandang itu, aku akan tetap berusaha bersikap sama kepadanya seperti dulu.

"Kendall aku berbicara padamu!!" Ucap Cara sambil menjetikkan jarinya di depan wajahku.

"Oh, ugh, maafkan aku Cara. Apa yang kau bicarakan?" Tanyaku polos.

Cara mendengus nafas kasar.

"Aku tadi berbicara apa kau mau sup ini? Aku membawakan dua porsi. Kylie terlihat sangat menikmatinya, kau mau coba?" Tawarnya ramah, ralat sangat ramah.

Tidak seharusnya kau memikiki perasaan benci kepada Cara. Ingatlah dia selalu menolongmu disaat kamu susah, Ken! Bentak gadis batinku.

"Terima kasih sebelumnya, Cara. Tapi aku masih kenyang." Ucapku diiringi senyuman pahit. Silahkan sana kalian cap aku adalah orang yang jahat, aku akui itu. Aku bukanlah sahabat yang baik untuk Cara. Tidak seharusnya Cara bersikap baik kepadaku. I hate this fucking life. Persetan dengan semuanya.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, Ken? Kau bisa menceritakan padaku." Tawarnya lembut.

Aku menggeleng pelan. Bagaimana mungkin aku menceritakan masalahku yang jelas jelas ada sangkut pahut Cara di dalamnya.

"Aku ingin pulang, mandi dan beristirahat sebentar." Aku angkat bicara setelah terjadi kebeningan beberapa saat.

"Aku ikut." Sahut Gigi.

***

"Ken, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Gigi. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya. "Kenapa kau bersikap aneh kepada Cara tadi? Maksudku, kau tidak biasanya bersikap dingin kepadanya seperti tadi. Diantara kita bertiga, kaulah yang paling dekat dan akrab dengan Cara bukan?" Tanyanya to the point.

"Aku tadi hanya sedang lelah saja, Gi. Percayalah." Dustaku.

Kau pandai sekali berbohong, Ken!

"Aku bukan anak kecil yang mudah kau tipu, Ken. Tapi aku tetap menghargai keputusanmu kalau kau memang sedang tidak ingin bercerita."

Aku tersenyum malas atas kedewasaannya kali ini.

"Tapi asal kau tahu, aku punya waktu 24 jam untuk mendengarkan semua masalahmu, ketika kau sudah benar benar siap untuk menceritakan semua beban di pundakmu itu." Lanjutnya.

Aku mengangguk untuk meyakinkannya.

"Terima kasih, Gigi. Aku menyayangimu." Aku langsung memeluknya erat dan meletakan daguku di pundaknya.

Beberapa saat setelahnya ada pesan masuk di ponselku. Dari Cara.

Cara : Kendall. Aku baru saja mendapat kabar dari dokter bahwa Kylie sudah di dizinkan untuk pulang karena kondisinya yang sudah membaik. Xx.

Moved On // h.s.Where stories live. Discover now