22

1.3K 124 5
                                    

Kendall

Kata Harry kita akan berlibur di LA selama kurang lebih satu minggu. Awalnya aku ragu, namun ia menjelaskan bahwa ia sudah mengambil cuti dari pekerjaanku dan memintaku untuk melupakan masalah kuliah untuk sementara waktu. Ck. Niat sekali dia.

Aku sudah packing semua perlengkapan yang kiranya aku butuhkan di sana. Aku membawa 2 koper-- 1 milikku dan yang 1 nya milik Kylie. Aku sangat excited, karena ini kala pertamanya aku akan pergi jauh dari kota Chicago ini. Selama tujuh tahun aku tinggal di Chicago aku tidak pernah pergi jauh-jauh dari sini.

Mungkin aku pernah menjelaskan kepada kalian semua sebelumnya, bahwa aku dulu tinggal di London bersama dengan kenangan burukku. Dan akhirnya tujuh tahun yang lalu aku memutuskan untuk pergi jauh dari kota London yang kelam ke kota Chicago yang cerah untuk memulai hidup yang baru dan melupakan semua kenangan masa lalu.

Move on.
Because no matter what, life have to go on.

Entahlah aku terlalu benci dengan hidupku. Kenapa aku harus terlahir di dunia ini dan menghadapi masalah sebesar ini? Pertanyaan seperti itu pernah terilintas di pikiran seorang Kendall kecil-- aku saat berusia 6 tahun.

Aku terlalu kecil untuk menghadapi semua masalah itu.

Sejak saat itu, aku hanya bisa mendapatkan kasih sayang dari bibi Aubrey dan Paman Johnson. Tak akan pernah lagi mendapatkan kasih sayang dari seorang Ayah dan Ibuku sendiri. Mengenaskan. Poor me. Sudahlah, aku malas untuk mengingat itu lagi.

Tapi ngomong ngomong tentang  Paman dan Bibi, aku sudah lama sekali tidak menghubungi mereka. Mungkin sekitar 3 atau 4 minggu yang lalu terakhir aku menghubungi mereka. Sekarang aku berniat menghubungi bibi untuk sekedar memberi kabar.

Aku mencari kontak bibi, setelah menemukannya aku menekan tombol diall. Hanya perlu menunggu dua kali nada sambung,  seseorang mengangkat telfonnya.

"Halo bi?"

"Halo? Kenny?! Apakah itu kau?! Oh, astaga aku sangat sangat merindukanmu dan Kylie? Apa kalian baik-baik saja, ugh? Cepat ceritakan hari-harimu disana?!"

"Tenanglah bi, aku dan Kylie baik di sini. Bagaimana dengan bibi dan paman?"

"Kami juga baik sayang. Kapan kalian akan ke London lagi? Kami sudah sangat lama tidak melihat wajah kalian, mungkin sudah hampir 7 tahunan. Apakah Kylie masih mengingatku, eh?"

"Kami belum tahu bi akan ke sana kapan. Entahlah, aku masih trauma dengan kota itu. Aku takut.. aku takut bertemu dengan orang itu." Jelasku dengan suara yang sudah bergetar.

"Baiklah, baiklah jangan di lanjutkan. Aku tidak mau mendengarmu menangis lagi. Jadi bagaimana apakah kau sudah makan malam eh?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Aku tertawa hambar sesaat sebelum menjawab pertanyaannya.

"Ya aku sudah makan. Sekarang aku sedang packing, bi. Aku akan pergi ke LA seminggu kedepan" jelasku.

"Wow, kau sudah akan pergi ke Los Angeles? Dan bibimu ini hanya bisa mengamati kota London terus, tega sekali kau Kenny." Ucapnya dengan nada humor.

Oh, aku merindukkan seseorang memanggilku dengan nama itu.

'Kenny' hanya keluargaku dan orang terdekatku saja yang memanggilku dengan sebutan itu. Tapi seseorang yang ku rindukan juga merupakan orang yang sangat amat ku benci dalam waktu bersamaan. Dia telah merubah seluruh hidupku. Aku membencinya, teramat sangat membencinya.

"Sudah ya bi. Aku ingin istirahat dulu" kataku saat merasakan suasana hatiku yang memburuk.

"Iya, sayang. Selamat beistirahat. aku mencintaimu sayang."

Moved On // h.s.Where stories live. Discover now