dua tiga.

427K 15.3K 133
                                    

"Bunda!" Panggilku.

"Sudah, semua sudah takdir, dan jalanya semua akan baik-baik saja, antarkan adikmu diperistirahatannya yang terakhir, antarkan dengan hati yang ikhlas" kata bunda sambil menuntunku kedepan.

kulihat jenazah Intan yang tebujur kaku ditengah-tengah ruang tamu dikelilingi orang yang sangat menyayanginya.
Kupandangi dia tak terasa air mataku meleleh lagi.
Aku semakin merasa bersalah.
Dia adikku yang sudah tidur dengan tenang andai semua rasa ini tidak pernah kurasa dia masih disini tertawa denganku dengan semua keluarga yang sangat menyayanginya.

"Tidurlah sayang tidurlah dalam kedamaian abadi bersama tuhan yang sangat menyayangimu"

Abang Fatan mendekatiku lalu memelukku "ayo antarka dia dirumah abadinya" kata bang Fatan.

Keranda Mayat kuangkat, aku berada didepan, ayah disampingku, dan bang Fatan bldibelakang.

Sampai dipemakaman, aku turun keliang lahat untuk menyambut jenazah adik tercintaku.
setelah semua selesai aku menunduk untuk mengazaninya
Sekali lagi aku menangis tapi aku harus menahannya aku tidak mau adikku tersiksa dengan air mataku.

****

Setelah pemakaman selesai semua undur diri untuk pulang tinggal aku disini disanpinh pusaran Intan tempat tidur panjangnya dengan damai.
"Maafkan aku, aku yang menyebabkan ini, aku egois aki kakak yang buruk Intan tidak seharusnya rasa cinta ini hadir diantara kita, tapi itulah cinta tidak akan pernah tahu akan berlabuh dinana, Intan maaf kan"

Penyesalan yang akhirnya aku rasakan atas ego ku yabg tinggi.
Kutinggalkan rumah baru Intan aku berdoa semoga dia damai disana.

Flashback end.

****

Ethan bercerita semuanya tanpa terasa air matanya turun membasahi pipinya Raline terenyuh mendengar cerita Ethan,"aku beruntung masih memounyai keluarga yabgvselalu mendukungku tidak mempojokanku" katanya Dengan sedih air matanya terus menetes "aku bukan pria yang baik Raline aku hanya seorang kakak dengan ego yang tinggi memaksakan cinta untuk saudara kembarnya."
Raline menggeleng dan menangkup wajah Ethan dengan kedua tangannya dan menghapus air mata yang meleleh dipipi Ethan.

"Kau suamiku, pria yang paling baik untukku, jangan berpikiran kau pria yang tidak baik Ethan".

"Ku membunuhnya Raline , dia membenciku membenciku" katanya dengan nada yang sangat pilu.

Raline segera memeluknya, "itu kecelakaan Ethan bukan salahmu ini takdir" kata Raline menenangkan suaminya yang kuat kini menjadi lemah dengan masalalunya.

"Aku mencintaimu, apapun masalalumu" kata Raline.

"Terima kasih "kata Ethan.

"Ethan!" Panggil Raline.
"Iya?" Jawabnya.

"Bisahkah kita makan aku lapar sekali" kata Raline.

Membuat Ethan terkekeh, dan melepas pelukannya.

"Kamu lapar?" Tanyanya.
Raline mengangguk,
"Kita turun kebawah untuk beli makanan okey?" Kata Ethan Raline menggeleng.

"Terus?" Tanya Ethan.

"Kamu masak untukku" kata Raline.
"Aku?" Tanya Ethan
Raline mengangguk "iya kamu"
"Okey, mau aku masakin apa?" Tanya Ethan.
"Terserah yang penting tidak ada jamur dan racun" kata Raline membuat Ethan tertawa dan berdiri Raline juga ikut berdiri.

"okey, nyonya Ethan aku akan memasak untukmu" kata Ethan sambil berjalan kedapur dan raline disampingnya.
untung Hotelnya memiliki kamar suite yang lengkap dengan dapurnya.
Suasana yang tadi penuh dengan kesedihan kini berubah menjadi hangat.

Nikah KilatWhere stories live. Discover now