dua dua

369K 14K 59
                                    

Masih flashback.

"Aku mencintaimu" kataku membuatnya menatap tajam padaku.

"Ap..apa abang bilang?" Katanya gemetar menhan tangis.

"Aku mencintaimu Intan Timoty" kataku lagi kali ini dengan nada yang menegaskan disetiap namanya.

"Aku juga mencintai abang, abangkan abangku jadi aku juga mencintaimu" katanya sambil tersenyum menyembunyikan ketakutannya

"Tapi aku mencintai bukan sebagai adikku, tapi cinta seorang laki-laki pada perempuan" jawabku.

Plaak

Dia langsung menamparku, aku memegangi pipiku sedikit pedas yang kurasakan, dia juga melihat tangannya yang habis menamparku seperti tidak percaya apa yang telah dilakukan padaku.
"maaf" katanya lirih, dan dia kembali menatapku tajam.

"Ini salah, ini tidak benar" katanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa yang salah, aku mencintaimu sebagai seorang gadis bukan seorang adik" kataku.

"Ini jelas salah apa abang sudah gila kita saudara kandung abang ingat SAUDARA KANDUNG" katanya sambil menekan kalimat saudara kandung.

"Aku tidak peduli" kataku keras kepala.

"Gila, abang gila, aku mau pulang" katanya sambil berjalan turun.

"Intan!" Panggilku tapi tidak digubrisnya.

Aku terus mengejar sampai diparkiran motorku.

Aku mengambil motorku dan dia naik tanpa pegangan.

Dia tidak mengajakku bicara sampai rumah, dia langsung masuk kamarnya begitu pula denganku.

****

Sebulan aku didiamkannya sehingga membuat ayah bunda heran tidak biasanya kami diam-diaman seperti ini.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Ayah.

Kami berdua kompak menggeleng.

"Ayah aku mau kuliah di London" kata Intan tiba-tiba membuatku menatapnya.
Dulu kami berjanji akan kuliah di Amerika tapi kenapa dia bilang London.

"Terserah kamu sayang" kata Ayah aku masih diam.

"Ayah bunda Intan masuk kamar dulu" pamitnya, dan aku juga pamit untuk mengikutinya.

Saat dia ingin masuk kamar aku menyelinap masuk dan menutupnya.

"mau apa abang kesini?" Tanyanya dingin.

"Begini sekarang, aku tidak boleh kekamarmu" kataku sedikit kecewa.

Dia diam, "kenapa milih London, kita dulu berjanji kita di Amerika".

"Aku berubah pikiran" katanya ketus.

"Kenapa? Apa gara-gara aku cinta kamu?" Tanyaku.
"Jangan menyebutkan kalimat itu lagi" katanya kesal

"Kenapa, salah jika aku cinta kamu?" Tanyaku.
Dia mendekap telinganya dengan kedua tangannya.
"Stop! Pergi dari kamarku" usirnya

"Aku cinta kamu" ulangku.

"Aku cinta kamu" ulangku.

Dia terus menutup telinganya.

"PERGI!!!!" teriaknya sambil membuka pintu kamarnya.
Dan dia membeku, aku menoleh kearahnya dan aku juga ikut membeku.

saat melihat Ayah bunda berdiri didepan pintu.
Ayah dengan pandangan tajamnya, Bunda dengan pandangan terluka.

Nikah KilatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang