Rogue's Obsession - ROGUE CHRONICLES

EIGHT

Jangan lupa buka mulmed! Happy reading!

***

Dominic memberikan daging rusa yang sudah di matang. Megan tidak ragu-ragu membuka mulutnya dengan lebar dan menggigit daging rusa yang berukuran besar.

"Nafsu makanmu ternyata besar juga." Komentar Dominic melihat Megan yang mulutnya penuh dengan makanan yang ia kunyah.

Megan hanya mengangguk menanggapi komentar Dominic. Dominic yang melihat Megan yang kesusahan saat makan karena memegang rambutnya di gerai, berinisiatif dengan menguncir rambut Megan dengan mencepolnya.

Megan tersenyum berterima kasih, "Mainkan rambutku, aku akan menyuapimu." Pinta Megan mendekat ke arah Dominic, lalu kepalanya ia tidurkan di paha Dominic.

Dominic membuka cepolan rambut Megan dan mulai memainkannya, "Kau sekarang menjadi manja."

Kedua mata Dominic tidak lepas dari wajah Megan yang hanya di terangi oleh cahaya bulan dan api unggun. Mereka tidak sendiri, Rogue yang lain juga mengambil tempat di sekeliling api unggun. Mereka tidak membangun tenda kali ini.

"Hanya denganmu." Megan mengambil secuil daging dan menyuapkannya ke dalam mulut Dominic, "Memangnya kau mau aku bermanjaan dengan salah satu kawananmu?"

Mendengar perkataan Megan, kedua mata Dominic langsung menggelap dan menatap tajam Megan. Tanda ia tidak suka dengan perkataan Megan.

Megan yang menyadari perubahan Dominic langsung tersenyum menenangkan.

"Maaf, aku hanya bercanda berkata seperti itu, tidak mungkin aku bermesraan dengan orang lain selain dirimu."

Dominic memejamkan kedua matanya, lalu membukanya kembali, manik matanya menatap fokus ke mata Megan.

"Kau benar-benar mengeluarkan sisi posesif sekaligus membunuhku."

Megan mengangkat wajahnya dan mengecup bibir Dominic singkat. Ia mengelus pipi Dominic penuh sayang.

"I love your wild side."

"I know."

Kemudian Dominic mengangkat Megan di pengkuannya dan mulai menciumnya tanpa menghiraukan orang-orang yang berada di sekitar api unggun.

Jeremy serta Cayden melihat Dominic dan Megan yang sedang berciuman dengan panasnya, dan tidak memperdulikan anggota kawanannya yang ikutan panas dan bergairah.

"Andaikan wanita di kawanan kita banyak. Aku akan mengajaknya untuk bercumbu juga!" Ujar Jeremy lalu meneguk minumannya.

Cayden menyeringai tipis, "Kenapa kau tidak mengajak Nancy saja?" Saran Cayden.

"Aku pernah bercumbu dengannya sekali, setelah itu dia tidak mau lagi. Aku bahkan hampir mati di bunuhnya karena aku memaksanya untuk melakukan mating."