Bab 1

84.9K 4.2K 391
                                    

Siapa yang tidak menyukai Adlan Altamis Legnard? Tidak ada yang bisa menolak pesonanya dengan mudah. Jika orang-orang mengetahui bagaimana cara Adlan memperlakukan kedua adiknya, bisa dipastikan bahwa orang-orang tersebut akan terpesona.

Sebenarnya, dulu sifat Adlan berbeda dengan sifatnya yang sekarang. Bahkan sangat bertolak belakang. Dulu, dia tidak peduli sama sekali terhadap adik dan keluarganya. Hanya saja, kini Adlan sudah berubah. Sifatnya yang terkesan dingin dan cuek, kini bisa dikatakan lebih ramah. Perubahan itu terjadi karena peristiwa yang hampir membuat adik Adlan meninggalkan dirinya dan keluarganya.Ashley sedang berbaring santai di sofa, menjadikan kaki Adlan sebagai bantal. Dia sedang mengutak-atik ponsel Adlan, memeriksa galeri sampai media sosialnya.

"Kak, lo nggak pernah berhubungan sama cewek?" tanya Ashley kemudian.

Adlan menoleh sekilas ke arah adiknya itu. "Pernahlah. Menurut lo sekarang ini gue lagi apa?"

Ashley langsung memutar bola matanya. "Maksud Ashley, berhubungan sama cewek di luar keluarga kita."

"Ada Eva," jawab Adlan cuek.

"Selain Eva," ucap Ashley lagi. Adlan lalu menggeleng. "Kak, coba lo ajak kencan Flo, deh!" seru Alshey sambil bangkit dari posisinya.

"Gue nggak mina tama yang begituan, Ashley," tolak Adlan halus.

"Apa salahnya? Hitung-hitung Kakak bayar semua bully-an Kakak ke dia," rayu Ashley lagi.

"Bukan gue yang sering nge-bully dia, tapi Thomas," bantah Adlan.

"Kalau Thomas biarin aja, dia susah dibilangin. Yang Ashley mau itu Kakak. Jadi mau, ya?" rayunya, pantang menyerah.

Adlan menaikkan sebelah alisnya. "Lo cemburu kalau Thomas kencan sama Flo?"

"Bukan itu," jawabnya sambil mengembuskan napas kesal. "Mau ya, Kak? Ya, ya, ya?" Kali ini, Alshey sudah memasang ekspresi memelas andalannya.

Melihat Ashley yang gigih begitu, mau tak mau Adlan mengangguk. "Tapi lo yang bilang, ya."

"Kalau gue yang bilang berarti gue yang ngajak kencan, dong!" tolak Ashley tak terima.

"Oke, gue yang ngajak. Udah puas, kan?" sahut Adlan pasrah.

Ashley mengangguk dan langsung memeluknya. "Sekali-kali gitu, dong! Harus lihat cewek biar nggak hidupnya nggak bosan-bosan banget. Kalau gini kan Ashley jadi nggak takut lagi kalau Kak Adlan gay atau mengidap brotherzone atau apalah."

Mendengar ucapan adiknya tersebut, Adlan langsung memukul kepala Ashley pelan. "Enak banget ya ngomongin kakaknya gitu. Ngomongnya yang bagus-bagus aja, yang jelek-jelek nggak usah."

Ashley hanya menyengir seraya melepaskan pelukannya.

Sejak kecil, Adlan memang jarang sekali berdekatan dengan cewek, kecuali anggota keluarganya. Di luar itu, paling hanya teman Adlina atau Ashley. Itu pun Adlan tidak terlalu dekat dengan mereka, kecuali Eva. Mungkin karena Eva sudah mereka anggap sebagai keluarga sendiri.

●●●

Adlan sedang menunggu Ashley dan Flora keluar dari kelas. Beberapa kali dia mengintip, tapi sepertinya guru yang mengajar belum ingin menyudahi pelajaran. Kenapa belum selesai juga, ya? Padahal bel pulang sudah berdering.

"Kak!" panggil Ashley beberapa lama kemudian sambil melambaikan tangannya.

Adlan sontak tersadar dari lamunan panjangnya, menoleh ke arah Ashley yang berjalan bersama Flora di sebelahnya.

"Hai!" sapanya, lalu tersenyum tipis ke arahFlora. "Flora, ya?"

Yang ditanya hanya mengangguk. Dia tidak tahu kenapa kakak kelas yang dulu pernah mem-bully-nya itu bertanya kepadanya.

Shining StarWhere stories live. Discover now