Philophobia Part 2 : Park Jimin

5.3K 326 33
                                    

PART 2


Kedua mata itu bergetar ringan, sebelum menutup rapat kembali kala kontan mendapat sorotan bias hangat sang surya begitu membukanya sejenak. Berniat membuat tameng wajahnya kembali dengan selimut tebalnya, hingga tarikan pada benda hangat itu membuatnya harus mengurungkan niatnya.

"bangun, tuan Putri." Suara itu terdengar nyaring di gendang telinga nya, membuatnya mengerang malas sebelum membuka sebelah matanya untuk menatap Pria manis sang empu suara nyaring itu.

"tsk-tsk, sepertinya tidur tuan putri kita benar-benar nyenyak." Sindir si Manis, membuat si Cantik kini sudah membuka kedua matanya menatapnya.

"bagaimana aku bisa sampai di rumah, Hyung?" tanya si Cantik dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Si Manis mendengus kemudian berkata –menyindir. "diantar oleh Pangeran tak berkuda mu, tuan putri yang cantik."

"tsk, kau ini kenapa sih, Hyung? Berhenti memanggilku dengan sebutan konyol itu." erangnya sebal sebelum mendudukkan dirinya di atas ranjang single bed nya.

Taehyung –si Pria manis mulai terkekeh kala melihat wajah tertekuk sang Adik –Sahabatnya itu. kemudian ia mengambil duduk tepat di hadapan si Pria cantik.

"hey, Jungie-ah. Mengapa kau menyembunyikan hal itu dariku?" tanya nya dengan nada menyelidik.

Jeon Jungkook –si Pria cantik mengernyit tak mengerti.

"menyembunyikan apa?"

Taehyung berdecak sebal, sebelum mencubit gemas kedua pipi Jungkook, membuat sang empu sedikit mengaduh.

"Park Jimin! pangeran tak berkudamu! Sejak kapan kalian dekat, eoh? Mengapa sama sekali tidak pernah bercerita padaku, eoh? Anak nakal ini.Apa kau takut aku akan merebutnya jika kau menceritakannya padaku, eoh?" sembur Taehyung, membuat Jungkook mendesah panjang.

"kami tidak dekat, Hyung." Jelas Jungkook sebelum menyibak selimutnya.

"huh, usaha yang bagus anak nakal. Terus saja berkelit, aku takkan melepasmu sebelum mendapat traktir-an makan malam dari top actor seperti Park Jimin itu."

Jungkook mengernyit tak mengerti, "mengapa dia harus mentraktirmu, Hyung?"

"karena dia sudah memacari Adik kesayanganku, Jeon Jungkook! Dia sudah memacarimu! Tsk, berhenti berkelit, anak nakal!"

"dia tidak memacariku, dan aku tidak mau memiliki Kekasih seperti itu!" tegas Jungkook, namun agaknya Taehyung masih tak mempercayai sang Adik.

"gotjimal! Sudahlah, mengaku saja.Aku hanya akan meminta pizza sebagai bentuk traktiran kalian."

"pizza bokongku! Sudah kukatakan aku tidak dekat dengannya, apalagi berpacaran. Mengapa kau tidak percaya juga, Hyung?"Jungkook berdecak kesal.

Taehyung menatapnya lekat, sebelum semakin mendekatkan wajah mereka.

"kau serius?"

"memangnya aku suka berbohong untuk hal sekonyol ini, huh?" sebal Jungkook.

Bahu Taehyung meluruh, ia sedikit kecewa menerima kenyataan itu. pasalnya ia gagal melihat Jungkook bahagia bersama Pria pilihannya yang semula dikira nya adalah Jimin.

"kukira kalian serius." Gumam Taehyung sedih, membuat Jungkook mengerutkan puncak hidung nya.

"apa yang kau harapkan, Hyung? Berhenti bermimpi. sudah kukatakan, aku takkan pernah menjalin hubungan dengan siapapun, dan sampai kapanpun. Sekarang, menyingkir. Aku mau mandi, lalu berangkat kerja."

Philophobia (JiKook / MinKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang