hari pernikahan

8.5K 205 4
                                    

Hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh mereka yang akan mengikat tali cinta atas restu Tuhan dan orang tua.

Hari bahagia yang terjadi hanya 1 kali seumur hidup.

Hari bahagia yang tidak akan bisa terbelikan atau di tukarkan oleh apapun.

Hari yang di penuhi suka cita tangis haru bahagia.

Hari dimana mereka yang saling mencintai menjadi jodoh yang halal.

Hari dimana mereka akan bersama sama menjalanin kehidupan. Mengisi kehidupan satu sama lain. Mengisi luang waktu untuk kebersamaan.

Hari dimana mereka akan hidup bersama-sama sama sampai ajal menjemput salah satu dari mereka.

Ya. Hari ini adalah hari pernikahan Gittha dan Revan. Beberapa jam lagi mereka akan menjadi suami istri yang sah dimata hukum dan agama.

Suasana di kediaman Gittha sangat riuh sanak saudara Gittha semua sudah berkumpul. Hanya saja tinggal menunggu pengantin pria saja yang telah siap untuk meminang Gittha.

Kini Gittha sudah terlihat sangat.sangat.sangat. cantik sekali. Saat ini ia harus memakai sebuah kebaya terlebih dahulu. karena saat ini harus melaksanakan akad nikah terlebih dahulu.

Dan nanti setelah itu ia akan pergi ke sebuah gedung untuk melaksanakan resepsinya.

Tin!

Tin!

Bunyi klakson mobil Revan terdengar sangat nyaring.

Orang tua Gittha pun keluar untuk menyambut hangat kedatangan tamu istimewahnya yang sebentar lagi akan menjadi keluarga.

Revan dan kedua orang tuanya turun dari mobil dan menghampiri kedua orang tua Gittha.

Mereka saling melemparkan senyum hangat satu sama lain. Kemudian kedua orang tua Gittha mempersilahkan mereka untuk masuk.

Setelah selesai Gista-bunda Gittha- datang menghampiri kamar Gittha.

Tok!

Tok!

Tok!

"Gittha.. Sayang kamu udah siap belum? Itu pengantin prianya sudah siap." kata Gista lembut sambil menempelkan daun telinganya ke pintu.

"I..iya bun.. Sebentar.." kata Gittha gugup.

Gittha saat ini sangat amat gugup bahkan sedari tadi telapak tangannya tak henti-hentinya mengeluarkan keringat.

Setelah membaca doa dan mengatur pernafasan. Akhirnya Gittha yakin untuk keluar.

Cekleek!

"Git..Gittha??" panggil Gista kikuk sambil memerhatikan putrinya dari atas sampai bawah.

"Ke-kenapa bun? Jel..lek.. Ya bun?"tanya Gittha takut.

"Engga sayang.. Kamu.. Kamu malah.. Cantik. Ya. Sangat. Kamu.. sangat cantik sayang." ucap Gittha sambil tersenyum bahagia.

Begitu pun juga. Hatinya kini sedikit terasa lega.

"Ayo kita kesana." ajak Gista.

Gittha pun mengangguk dan tersenyum.

Revan membelakangi mereka hingga ia tak merasakan kedatangan Gittha.

Kini semua tatapan beralih ke satu pusat,yaitu.

Gittha.

Pandangan memuja sangat terlihat dari mata mereka dan bahkan bisik-bisik riuh mulai terdengar dari mereka.

Couple DoctorWhere stories live. Discover now