#21

106 6 0
                                    


Tempat yang tenang dan damai..

Jenazah Pasya sudah dikebumikan, Ira masih terisak didepan nisan sang adik nya

Ira benar2 kehilangan adik satu2 nya, ia sudah kehilangan sang ibu dan ia juga harus kehilangan adik nya.

Ayah Ira mengelus punggung Ira untuk menenangkan putri nya, Ayah nya juga sangat sedih kehilangan putra bungsu nya

Tapi takdir sudah merenggut nya, mereka harus merelakan kepergian nya

"Sudah Ira, iklas kan kepergian Pasya biar tenang Pasya di alam sana" kata Ayah nya sambil mengusap punggung Ira


"Sayang kita harus menghadiri persidangan Indah" kata Ayah nya

Mendengar nama itu Ira sangat muak dan membenci nya, bagaimana pun Indah harus di adili dan dihukum mati, pikir Ira

Mereka semua meninggalkan pemakaman

Saat dipersidangan Rachel dan Lala bingung harus memihak siapa dan akhir nya mereka berdua duduk dibelakang Ira.

Indah duduk ditengah untuk diadili, saat persidangam dimulai Indah hanya diam pandangan nya kosong ia tudak peduli dengan sekitarnya

Pikiran nya sangat kacau, Mama nya yang melihat Indah tidak berubah sejak kemarin sangat sedih dan tidak tega.

Persidangan pun selesai, Ira tidak terima karna bukti Indah yang memebunuh Pasya belum cukup sehingga Indah bebas dari tuduhan nya, sidik jari juga tidak membuktikan bahwa ada sidik jari tangan Indah dipisau yang menusuk tubuh Pasya

Ira tidak terima karna menurut nya ini tidak adil, jelas2 di tempat kejadian itu cuma ada Indah tidak ada siapa2 selain Indah

Ira benar2 geram dan menghampiri Indah, Ikbal Rachel dan Lala langsung lari mengejar Ira untuk menghentikan nya

Ira sudah di depan Indah mencegah jalan Indah saat sudah diluar ruangan, Indah berhenti dan melihat siapa yang berada didepan nya

Dan ternyata Ira, Indah sudah berharap Ira memeluk nya tapi tidak. Itu hanya hayalan Indah

"Lo jangan seneng dulu lo bisa bebas! Mentang2 lo punya banyak duit lo bisa lari dari tanggung jawab lo gitu?! Gak, gue jamin lo gak akan hidup tenang! Gue akan balas perbuatan lo!" kata Ira, tangan Ira langsung ditarik oleh Rachel dan menenangkan Ira

Indah kembali mencerna omongan Ira, Indah makin sedih Ira makin benci pada dirinya. Indah kembali seperti patung hidup pandangan nya kosong dan tanpa Indah sadari air mata nya mengalir deras ke pipi nya

Rehan menghampiri Indah untuk menenangkan Indah dan mengusap air mata Indah lalu memeluk nya

"Jangan dipikirin omongan Ira, tenangin diri kamu" kata Rehan pada Indah lalu melepas pelukan nya

Tidak ada jawaban dari Indah, Indah hanya melamun saja. Rehan sangat sedih melihat Indah yan seperti ini


Ira dan Rachel sudah berada dirumah Ira, Ira masih berduka atas kepergian adik nya.

"Ra, lo harus bisa relain Pasya disana, iklasin kepergian nya Ra" kata Rachel menenangkan Indah

"Apa lo bilang? Iklas?! Gue harus iklas adik gue dibunuh sama sahabat gue sendiri!" kata Ira masih tidak terima

"Ra bukti tidak menunjukkam bahwa Indah bersalah, lo harus positif thinking sama Indah.. Gue kenal Indah lama Indah gak mungkin bisa berbuat seperti itu, jangan kan ngebunuh nampar aja dia gak pernah" tutur Rachel meyakinkan Ira

Sincerity ShortWhere stories live. Discover now