~Detective 10~

6.6K 794 14
                                    

~Detective 10~

Kejutan

KENANGAN menyenangkan kemarin ternyata dihari keesokannya adalah ajang balas dendam. Jika memasuki sekolah baru diharuskan mengikuti MOS, menjadi Detekssage harus melewati latihan wajib militer terlebih dahulu.

Seperti saat ini. Para Detektif diperintahkan untuk baris berbaris dengan benar dan rapi dihadapan Prilly. Cewek itu berkata bahwa ia akan menghukum para tim detektif karna sudah melanggar perintah yang Prilly berikan kemarin. Ingat? Prilly menyuruh keenamnya untuk datang pagi-pagi sekali ke base camp.

Aritan dari 'pagi-pagi sekali' dalam perintah Prilly adalah; saat Prilly membangunkan mereka untuk datang ke base camp, itu artinya, saat itu juga mereka harus datang. Karna memang tujuan Prilly menyuruh keenamnya bangun pagi-pagi sekali itu karna ia memang harus memeriksa denyut jantung mereka saat bangun tidur.

Dan para detektif kini sedang berbaris dengan Prilly yang bersidekap dada menatap keenamnya. Cewek itu menggeleng pelan sambil berdecak disela gelengan kepalanya. Matanya menelusuri satu persatu detektif yang kini menegapkan badannya kedepan dengan sikap sempurna. "Kalian itu ..., niat gak sih ngerjain ini?"

"Niat." detektif menjawab malas-malasan.

"Wih!" seru Prilly menyeringai. "Pada belum makan, ya? Kenapa jawabnya males-malesan gitu? Baru bangun tidur? Iya? Semangatnya mana?!"

"Siap! Ada!"

"Apanya yang 'ada'?"

"Siap! Semangatnya!"

Prilly menyeringai puas. Ia melirik ketiga kawan laki-lakinya yang ada dibelakangnya, kemudian mengedipkan sebelah matanya.

Mengerti apa arti dari kedipan mata yang diberikan Prilly, ketiganya mengangguk, dan berlalu.

Prilly kemudian kembali menatap para detektif. "Sebenernya, kalian niat gak buat nyoba jadi detekssage?" tanyanya sambil bersidekap dada dan mulai berjalan mondar mandir. "Kalo kalian niat, kalian harus tau siapa pelatih kalian disini. Kalo gue perintahin, kalian harusnya turutin. Bukannya gue sok ngatur dan sok merintah kayak bos, ya! Tapi, disini gue itu guru kalian, gitu." Prilly berhenti melangkah, tepat dibagian tengah dihadapan mereka. "Gue ini pelatih kalian!"

Para detektif terdiam, tetap menegapkan tubuhnya dan menatap kedepan walaupun Prilly sudah kembali berjalan mondar mandir.

"Mulai hari ini, kalian harus tau peraturan disini." kata Prilly sambil menggerakan tangannya. "Dan malem ini, kalian bakal gue suruh nginep diperguruan taekwondo bokap gue. Gak ada tolakan, bantahan, atau lain sejenisnya. Kalo kalian ada acara, batalin! Gak diizinin? Kabur dari rumah! Ngerti?"

"Siap! Mengerti!" jawab para detektif serentak.

"Bagus," kata Prilly, "Kalo gitu, hukuman kalian adalah ...,"

Bersamaan dengan kalimat gantung Prilly, tukang air datang dengan ember berisi air, diikuti dengan ketiga kawannya yang membantu tukang air tersebut.

Ember-ember yang dibawa, masing-masing diberikan dua dan disimpan dikedua sisi tubuh para detektif.

Prilly mengeringai. "Kalian berdiri selama 30 menit dengan bawa dua ember itu dimasing-masing tangan kalian." katanya, membuat para detektif menganga lebar. "Dan inget! Kalo ada satu orang yang kembali menyimpan ember itu, waktu kalian dimulai dari awal."

Keenam orang itu tercengang, menatap Prilly dengan tatapan tidak percayanya.

"Enggak bisa gitu, dong!" seru Ali tidak terima, "Kalo dimulai dari awal, pasti gak akan selesai-selesai! Dan ..., tiga puluh menit?! Lo gila!"

Detective✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang