~Detective 6~

5.9K 767 22
                                    

~Detective 6~

Truth Detecssage

PARA Detektif sudah bersiap di tempatnya. Hari ini, Excel adalah orang yang akan di berikan pesan oleh detekssage. Mereka duduk melingkar sambil menatap ponsel Excel geregetan.

"Lama banget sih!"

"Gue gereget, astaga!"

"Iih! Kenapa lama ya?"

"Wah~ mungkin Detekssagenya lagi beol."

Sontak, semua orang yang ada di ruangan tersebut menoyor kepala Misel. Termasuk pacarnya.

"Kamu ngomong kok gak pernah di sensor sih bep?"

Misel hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Keluar sendiri dari mulut aku tanpa bisa di cegah. Hehehe."

"Fokus guys!"

Perintah Ali sontak membuat yang lainnya kembali memfokuskan pandangan pada ponsel Excel yang tergeletak di meja.

5 menit...

10 menit...

15 menit...

29 menit...

Brak!

"Aelah! Penipuan banget sih ni Detekssage!" Seru Excel setelah menggebrak meja.

"Lo tenang bisa gak sih?" Tanya Mila.

"Gue kesel, bep. Apa mungkin, nama gue kelewat ya? Atau, lo salah liat kali Mil!"

"Masa iya gue salah? Gue udah nysun semua nama. Dan hari ini bagian lo!''

"Ya trus, kenapa sampai saat ini, Detekssage belum–"

Drtt drtt

Semua penghuni ruangan tersebut terdiam di tempatnya. Mereka manatap ponsel Excel dengan tatapan kosong.

Dan saat semua menatap Ali, cowok itu mulai mengambil ponsel milik Excel dengan santai dan membuka pesan tersebut. Mereka menatap Ali dengan tatapan panasaran. Ali mengalihkan pandangannya pada ponsel Excel dan menatap para Detektif.

"Dari ..., siapa?" Tanya Excel.

Ali kembali menatap ponsel Excel. "Dari nyokap lo. Dia bilang, 'pulang sekolah langsung pulang ya Dek'. Gitu."

Semua penghuni ruangan tersebut menahan tawanya mendengar penuturan Ali.

Kecuali Ali, ia menatap Excel dengan tawa membahana. "Dek? Adek? Hahaha lucu!"

Excel mengulum bibirnya dan merebut ponsel dari tangan Ali. Excel memang di panggil 'Adek' di rumahnya. Karna memang, ia adalah anak bungsu.

Sambil mendengus kesal, Excel menjulurkan ponselnya kembali pada meja. Tapi, belum juga ponselnya menyentuh permukaan meja, getaran pada ponsel milik Excel membuat ia menarik tangannya dan membaca isi pesan yang baru saja masuk.

Dan saat itu juga, mata Excel membulat sempurna. "Guys ..."

Semua menatap Excel heran. Mengetahui sesuatu, mata mereka ikut membulat sempurna. Excel memperlihatkan layar ponselnya pada teman-temannya.

Dan ya, isi pesan tersebut adalah ...,

Private number: hi! Panggil aku detekssage. Beri aku misi! Maka aku akan menunjukannya! Cobalah.

Semuanya saling menatap satu sama lain, dan mengangguk serentak. Excel pun mulai mengetikan sesuatu.

Excel Denovan: gue lagi sekolah dan mau es krim pot. Lo bisa tolong beliin gak?

Detective✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang