1. Kelas Sebelas

4.4K 383 155
                                    

Seperti yang gue bilang, prologue kemaren itu adalah cuplikan kejadian dari suatu chapter yang akan datang. Jadi jangan bingung yaa. Kalo ada yang bingung, comment ajah. Oke, selamat membaca!

■□■□■□■□■□■

Chapter 1 - Kelas Sebelas

Vio menyampirkan tas sekolahnya di bahu lalu segera ke ruang makan untuk sarapan. Ia duduk di kursi yang ada di hadapan ibunya.

"Pagi, Ma," sapa Vio.

Ibu Vio tersenyum sambil mengambilkan roti yang ada di meja makan ke piring anaknya. "Pagi, Sayang."

Roti yang ada di piring Vio dilahapnya hingga tandas dalam waktu kurang lebih semenit. "Aku berangkat dulu, ya, Ma!"

"Gak jemput Biel dulu?" tanya Ibu Vio.

Vio berpamitan dengan ibunya. "Maksudnya berangkat ke rumah Biel."

Ibu Vio menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. "Ya udah. Hati-hati, ya."

"Oke, Ma!" seru Vio sambil berlari ke garasi rumahnya.

Vio mengeluarkan sepeda dengan boncengan di belakangnya itu dari garasi. Dengan sigap, Vio langsung menaiki sepeda berwarna silver itu lalu mengayuhnya ke seberang rumah.

Bel yang ada di dekat setir Vio bunyikan beberapa kali. Tak lama, terbukalah pintu utama rumah ini dan muncul sosok yang Vio tunggu.

"Bi, ayok cepet! Udah jam enam lewat, nih!" Vio membunyikan bel sepedanya lebih kencang.

Melihat wajah Vio yang berubah masam, Biel bergegas menghampiri sahabatnya. "Iya-iya. Sabar dong, Vi."

"Loh, kok ada Ody?" Vio mengernyitkan dahi.

Biel menggaruk tengkuknya. "Hm ... itu, Mama katanya mau ke rumah oma dulu. Jadi, Ody disuruh bareng kita."

Gadis kecil bernama Ody ini tersenyum lebar ke arah Vio. "Kak Vi, aku ikut, ya!"

"Ikut? Kamu mau naik di mana, Sayang?" tanya Vio.

"Aku naik di belakang kakak aja!" seru Ody.

Vio mengacak-acak rambut Ody. "Ya udah, naik."

Ody berseru kegirangan sambil berjalan ke sepeda Vio.

"Terus aku di mana dong?" tanya Biel.

"Kamu pangku aja tuh Ody. Bisa, 'kan?" Vio menyeringai.

Biel menghela napas lalu naik ke boncengan sepeda Vio diikuti dengan Ody yang berada di antara Vio dan Biel.

"Berangkat!" seru Vio.

■□■□■□■□■□■

Kayuhan sepeda Vio terhenti setelah sampai di sebuah tempat dengan tulisan 'Taman Kanak-kanak Mentari'. Cat berwarna merah jambu yang mendominasi semakin memperkental kesan taman kanak-kanak pada tempat ini.

Biel turun dari sepeda sambil menurunkan adiknya.

Seorang anak kecil dengan kucir kudanya tiba-tiba datang dan menghampiri Ody. "Ody, kamu dianter siapa?"

"Hm ... aku dianter--"

"Mama sama papa kamu, ya?" tanya gadis berkucir kuda itu.

Ody tersenyum jail pada Vio dan Biel. "Iya, itu mama sama papa aku!"

Sontak Vio dan Biel membulatkan matanya.

"Eh, bu--bukan," bantah Vio.

Tanpa menghiraukan Vio, Ody segera menggandeng temannya. "Aku masuk dulu, ya. Dadah, Mama! Dadah, Papa!"

My Girly BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang