Kevin mengedarkan pandangannya kesekitar dan mendapati seseorang, oh tidak, dia tidak sendiri, dia menggandeng seorang wanita. Lelaki tersebut sedang melambaikan tangan pada Kevin dan bergerak mendekati Kevin.

Kevin menajamkan penglihatannya, dan baru ia sadari bahwa lelaki tersebut adalah Rey, teman terbaik Kevin semasa kuliah sekaligus karyawan diperusahaan keluarga Kevin cabang Surabaya. Dulu sebelum Kevin pindah ke Jakarta, Rey adalah sahabat terbaik Kevin, mereka saling berbagi cerita terutama persoalan percintaan, Rey adalah ahlinya. Kevin senang bisa bertemu dengannya saat ini.

"Hei Kevin!" sapa Rey yang sudah berada didepan Kevin dan menadahkan tangannya untuk segera berjabat tangan.

"Heiii.." ucap Kevin membalas jabatan tangannya.

"Wah bro, lo kapan balik kesini? Lo kenapa nggak ngasih kabar gue? Kita udah berapa lama ya nggak ketemu, Vin? Sumpah gue nggak nyangka banget bisa ketemu lo disini, Vin," ucap Rey.

"Iya bro, gue dateng udah satu bulan yang lalu. Sorry bro, gue juga lupa mau ngabarin lo waktu itu," jawab Kevin, "oiya, gimana kabar lo Rey? Baik kan?" lanjutnya.

"Baik dong, jelas," jawab Rey menyombongkan diri, "oiya gimana kabar lo bro? Gue liat sih kayanya baik-baik aja, malah keliatan bahagia banget nih kayanya. Haha," celetuk Rey tertawa.

"Eh bro, ngomong-ngomong, siapa nih cewek? Pacar baru lo ya? Cantik juga. Pinter banget lo milihnya. Kenalin napa," bisik Rey, tetapi bisikannya terlalu keras, mungkin Arisa bisa mendengarnya.

"Iya dia pacar gue, nggak kalah cantik kan sama punya lo? Haha," jawab Kevin tertawa, dilihatnya Arisa yang membuang muka pada Kevin, kedua pipi Arisa mulai merona.

"Oiya, Arisa, kenalin ini Rey, dia sahabat terbaik aku. Dan Rey, kenalin ini Arisa." Kevin meraih pinggang Arisa agar merapat padanya.

"Hai. Gue Rey," sahut Rey menjabat tangan Arisa.

"Hai kak Rey. Arisa," ucap Arisa sambil membalas jabatan Rey dengan senyum manisnya.

"Eh Rey, siapa nih? Gantian dong," goda Kevin, padahal sebenarnya Kevin sudah mengira bahwa wanita tersebut adalah pacar baru Rey, memang dasarnya Rey adalah playboy cap kapak.

"Eh sayang, kenalin, dia Kevin. Sahabat sekaligus atasan aku yang pernah aku ceritain kekamu itu." Rey memperkenalkan Kevin pada kekasihnya, "Vin, nih Claudia cewek gue." Keduanya pun bersalaman.

"Baru lagi ya? Gonta-ganti mulu, nikah lu kapan, ha?! Inget umur lo. Noh liat, orangtua lo pasti udah pengen nimang cucu," ucap Kevin sedikit berbisik pada Rey.

"Haha ya sabar bos, masih nyari yang terbaik. Doain aja deh," ucap Rey tertawa.

"Eh by the way, Arisa. Lo beruntung banget loh bisa dapetin Kevin. Dia tuh setia banget orangnya. Dulu gue berdua sama si Kevin nih lumayan terkenal dikampus, selalu ada aja yang ngejar kita. Kalo gue sih nggak menyia-nyiakan kesempatan, gue pilih tuh yang paling cantik, gue pacarin. Lah si Kevin, dia cuma milih satu dan itupun langsung dinikahin, yaa itu si Angel," ucap Rey berbicara runtut tanpa titik dengan Arisa.

"Dan sekarang, dia milih lo. Lo nggak boleh nyia-nyiain kesempatan lo ini. Kalo Kevin udah cinta mati sama lo, nggak perlu lama-lama, lo bakalan jadi Ms.Tirtahadi, one and only," bisik Rey pada Arisa namun terdengar oleh Kevin.

"Eh Rey, lo apaan sih?" tanya Kevin sinis mendengar Rey bicara seperti itu. 

Mampus gue, si Rey main nyablak aja. Gimana kalo nanti Arisa marah sama gue gegara kelakuan si Rey barusan? Duh. Salah gue juga sih, kenapa tadi gue nge-iyain perkataan Rey yang tentang Arisa itu pacar gue. Huftt.. Pikir Kevin kacau.

"Gue bener kan?" ucap Rey mencari pembelaan.

"Iya-iya deh terserah lo." Kevin melihat Arisa hanya tersenyum menanggapi Rey, terlihat jelas pipi Arisa yang kini makin merona.

Melihat wajah Arisa yang seperti ini, membuat kekesalan Kevin pada Rey perlahan mulai mereda. 

"Yaudah Vin, kalo gitu gue sama Claudia kesana dulu ya. Pacar gue udah nggak sabaran nih buat main. Gue duluan ya Vin, Arisa!" sahut Rey dengan melambaikan tangan pada Kevin dan Arisa lalu mulai berjalan menjauh sampai menghilang dari pandangan Kevin.

...

I Feel, I'm In LoveWhere stories live. Discover now