My Girl

2K 37 0
                                    

Yessspzzzzzzz!

Agnes Alexandra, putri seorang dokter sekaligus artis papan atas Kenan Mikael Wijaya sudah tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik. Dia sekarang duduk di bangku sekolah menengah atas, tepatnya kelas dua SMA. Walaupun dia sudah remaja, Kenan dan Luna tetap menjadi orangtua termuda dengan umur anak saat ini.

Agnes sedang bersantai di ruang tamu sembari memainkan gadgednya. Dia adalah gadis yang update dalam segala sesuatu. Dia juga murid yang sangat pintar di sekolahnya. Dia bersekolah di Hight School Quality. Sekolah termahal dan terbaik.

"Sayang?" Sapa Kenan

"Papi...." pekik Agnes kemudian memeluk Kenan.

"Mami kamu mana?" tanya Kenan.

"Is cooking. Dad, i want to vent with you, pleaseee." Kenan mengernyitkan keningnya lalu duduk di samping putrinya itu.

"What? About study? Or about your school?" Ucap Kenan.

"No. Big No. About a boy." Kenan menatap tajam Agnes.

"Papi, jangan ngelihat aku kayak gitu. Aku kan belum selesai curhat. Tentang laki-laki yang----" Perkataan Agnes harus terpotong saat Luna datang.

"Lagi ngapain, siih? Serius banget." Luna duduk di samping Kenan.

"Hy, mi. Mmmmm, I want to vent with mom, and Dad. About a boy." Luna tersenyum saat mendengar perkataan Luna. Sedangkan Kenan masih saja kelihatan tidak suka saat Agnes ingin curhat tentang seorang laki-laki.

"So, aku punya teman laki-laki. Kalian ingatkan waktu kecil Agnes pernah bilang kalau Agnes kesal sama yang namanya Leon. Remember? Nah, Mom, Dad, Leon is handsome boy, now. So, banyak perempuan yang suka sama dia."

"Termasuk kamu?" Agnes terdiam saat Kenan bertanya seperti itu.

"Mmmmm, Me? Mmmmm" Luna tertawa melihat Kenan dan Agnes.

"Agnes, No pacaran!" Agnes melemaskan badannya saat Kenan berkata seperti itu. Luna hanya bisa tertawa melihat Kenan dan Agnes.

"Come on, Dad. Aku sudah besar. I need boyfriend." Kenan mengernyitkan keningnya saat anaknya berkata seperti itu.

"No, Agnes. Kamu harus sekolah yang benar dulu baru papi ijini kamu pacaran." Agnes melipat tangannya di dada.

"Dad, dia itu baik. Dia juga pintar. Kriteria yang papi inginkan, semua ada di dia. Dia smart, handsome, good boy, perhatian, dan dia gak akan nyakiti aku." Agnes terus mencoba meyakini Kenan.

"Bawa dia kerumah." Agnes membulatkan matanya mendengar perintah dari Kenan.

"Are you serious?" tanya Agnes.

"Yes." Kenan kemudian melangkahkan kakinya pergi ke kamarnya.

***********

"Kenapa sih Kenan, kamu ngelarang Agnes pacaran? Bukannya aku pacaran sama kamu saat aku SMA?" Kenan berbalik badan menghadap Luna.

"Lun, ini beda lah. Agnes itu cantik, dia baik, pintar, polos, di tambah lagi Agnes adalah anak aku. Bisa di manfaatin dia." Luna tersenyum.

"Kamu ini parno banget sih. Agnes itu sudah besar. Dia wajar untuk pacaran. Kamu gak bisa ngelarang, dong. Untung ada yang ada suka sama dia." ucap Luna.

"Lun kamu itu maminya kan? Kamu gak takut Agnes kenapa-napa? Aku gak mau dia kenapa-napa. Aku sayang sama dia, Luna."

"Terserah kamu." Luna segera pergi meninggalkan Kenan di dalam kamar.

Tbc!!!!!!

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang