Baby.....

1.9K 54 0
                                    

"Luna? Kamu kenapa senyum-senyum, nak?" Arga heran saat Luna tidak memakan nasi yang ada di hadapannya, melainkan tersenyum-senyum sendiri bagaikan orang *gila.

"Papi, Luna senang banget hari ini." Luna muali menunjukkan wajah cerianya. "Pi, aku dan Kenan balikan lagi. Aku senang banget, pi." Luna bercerita sembari tersenyum bahagia.

"Kamu serius, Luna?" Kini Sandralah yang bertanya kepada Luna. Mendengar Sandra berbicara, Luna mengeluarkan kembali wajah betenya. "Ngapain coba aku bohong." ujar Luna dengan wajah datar.

"Selamat ya, Lun." Lovi ikut bahagia saat Luna bahagia. Luna tidak merespond ucapan Lovi. Dia menyantap makanannya hingga habis, dan kemudian masuk ke kamarnya.

******

Luna berbaring di atas tempat tidurnya, sembari tersenyum mengingat kejadian tadi siang. Dia sangat bahagia hari ini.

Clingg!!

Suara itu pertanda ada pesan masuk di ponsel, Luna. Luna segera bangkit, dan mengambil ponsel yang ada di meja sebelah tempat tidurnya.

Kenan Hy?

Luna Hy.

Kenan kenapa, risih gini ya? Aku kayak smsan sama orang baru deh, rasanya.

Luna kan emang baru. :) kamu baru jadi pacar aku lagi.

Kenan oh iya, ya. Forget. Kamu lagi apa, Bi?

Luna lagi santai-santai aja. Cieeee, sekarang manggil aku dengan sebutan Bi, lagi.

Kenan itu kan sebutan sayang buat orang spesial. Gak mungkin aku hilangilah. Sudah mendarah daging. Kenapa belum tidur, Bi?

Luna belum ngantuk. Lagi mikirin sesuatu.

Kenan apa? Penting emangnya, sampai di pikiri banget.

Luna aku lusa remedial matematika, Kenan. :(  Aku malas tahu, belajar. Cepek....

Kenan tuh, kan. Kamu sih. Luna, kamu sudah kelas tiga, loh. Lebih giat lagi dong, Bi. Masak kamu remedial? Apanya yang gak ngerti?

Luna semuanya. Aku capek belajar matematika. Otak aku gak sampai.

Kenan Luna jangan ngomong gitu, ah. Kamu pasti bisa, kalau ada kemauan. Kamunya sendiri malas. Gimana mau bisa?

Luna mmmmmmmm. :(

Kenan sudah tidur sana. Besok aku jemput ya, Bi.

Luna iya, baby.

Kenan Good night, sayang.

Luna good night, too.

*****

Saat Luna sudah sampai di lantai dasar pada pagi ini, Luna melihat Kenan tengan berbicara dengan Lovi di ruang tamu. Luna segera menghampiri Kenan.

"Ngapain sih kamu, bicara sama dia." Luna menunjuk ke arah Lovi. Lovi yang mendengar itu hanya bisa tertunduk diam.

"Luna. Kamu gak boleh gitu, dong. Sekalian nunggu kamu, apa salahnya aku bicara-bicara sama Lovi.

"Ntar, jatuh cinta lagi!" Luna segera melangkah keluar dan langsung masuk ke dalam mobil, Kenan. Kenan segera mengikuti Luna dan masuk ke mobil. Kenan melihat Luna tengah memainkan iphonenya di dalam mobil.

"Kamu gak boleh gitu ngomongnya dong, Lun. " ucap Kenan sembari memasang seatbeltnya. Luna tidak mengopeni perkataan Kenan. Dia tetap asyik dengan iphonenya.

"Luna! Kamu dengar gak sih apa yang aku bilang? Kamu ngapain, sih?" Kenan belum menjalankan mobilnya karena harus menasehati Luna yang tidak mendengarkan perkataannya.

"Mmmmmm." hanya sekedar itu, jawaban Luna. Kenan menggeleng-gelengkan kepalanya, setelah itu dia melajukan mobilnya.

Luna sedari tadi asyik dengan iphonenya. Mobil itu terasa hening sekali. Kenan yang menyadari Luna terlalu asyik dengan iphonenya, dengan segera dia mengambil iphone yang sedang di mainkan Luna,  dengan sebelah tangannya. Luna sangat kaget saat Kenan mengambil iphonenya. "Apaan sih, Kenan. Aku lagi asyik main game, tau. Balikin dong." Kenan memasukkan ponsel Luna ke dalam sakunya. Dia tidak merespond perkataan Luna. Luna yang merasa di kacangi, melipat tangannya di dada dengan wajah yang bete.

Tidak begitu lama, Luna dan Kenan sampai di depan gerbang sekolah Luna. Kenan melihat Luna yang masih saja duduk tenang di dalam mobil. "Kenapa gak turun? Nunggu apa, kamu?" Kenan bersikap seolah-olah tidak mengetahui apa-apa.

"Handphone aku, Kenan." Luna merengek layaknya anak kecil. Kenan tertawa kecil saat Luna merengek seperti itu.

Kenan mencubit pelan pipi Luna sebelum dia mengambil handphone Luna yang ada di sakunya. Setelah itu dia memberikannya kepada Luna. Melihat handphonenya sudah kembali, Luna sangat girang.

Kenan mencium pipi Luna sebelum dia turun dari mobil, Kenan. " jangan main hp aja ya, Bi. Belajar serius." Ucap Kenan di sertai usapan lembut di puncak kepala Luna.

"Iya. Bye baby..." Luna setelah itu turun dan berlari menuju kelasnya.

Kau selalu mampu membuatku tersenyum..
Kau selalu mampu meredam amarah dan emosiku...
Jika Engkau memang yang telah dikirim Tuhan untukku, aku akan selalu menyayangimu.

Hallo guyss, sory kalau sedikit tidak menyentuh hati. Tapi jangan lupa voto ya.....

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang