Part24

1.5K 52 0
                                    

Hari ini Luna sedang berada di rumah. Dia sedang membaca majalah di ruang tamu. Tidak seperti biasanya Luna seperti ini. Biasanya kalau dia di rumah, dia menghabiskan waktunya di kamar.

"Non,luna?"sapa wati.

"Apa bik? Ganggu aku lagi baca majalah, deh." jawab Luna.

"Ih, tumben-tumbenan di ruang tamu. Bisanya juga non luna di kamar?" Ujar wati.

"Memangnya gak boleh? Ini rumah siapa?" Luna mulai kesal dengan Wati.

"Iya deh. Ya sudah, bibik kebelakang dulu." ucap wati.

Luna kembali melanjutkan aktivitasnya. Saat dia sedang sibuk membaca majalah, ada orang yang mengetuk pintu rumahnya.

Tok tok tok

"Bibikkkkkkkkk! Itu tamu!"pekik Luna.

"Luna? Kenapa teriak-teriak, sih? Sudah, biar saya yang buka."sahut Sandra.

Sandra segera membuka pintu rumah. Saat dia membuka pintunya, yang datang adalah seorang gadis perempuan yang cantik dan baik. Sangat ramah dan sangat sopan.

"Permisi tante. Apa benar ini rumahnya,Luna?" ucap perempuan itu.

"Iya, benar. Kamu siapa?" tanya Sandra.

"Saya Lala, tante. Temannya Luna." ternyata gadis itu adalah Lala.

"Oh. Biar tante panggilin, ya." ucap Sandra. " Lunaaaaaaaaa." pekik Sandra memanggil Luna.

Lunapun segera menghampiri Sandra yang memanggilnya. Luna sangat terkejut saat melihat lala, ada di depan pintu rumahnya.

"Lala?" ucap Luna.

"Hy, Lun. Maaf kalau aku ganggu,kamu." ujar Lala.

"Enggak. Gue lagi gak sibuk, kok. Ya sudah ayo masuk. Sorry, ibu tiri gue gak nyuruh loe, masuk." ucap Luna.

" bukan salah tante ini, kok." ujar Lala membela Sandra.

Merekapun segera masuk ke dalam rumah. Luna mengajak Lala ke ruang tamu. Mereka berdua sangat dekat bagaikan kakak beradik.

"Lala?" ucap Kaila.

"Kaila? Hy." balas Lala.

"Kamu sudah lama, di sini?" tanya Kaila.

"Barusan saja." jawab Lala, singkat.

"Mmmmmm, loe ada perlu apa Lala? Tumben ke sini?" Luna mulai bertanya dengan serius.

"Sebenarnya, aku mau nanyak rumah Kenan sama kamu." jawab Lala.

Luna mulai sedikit curiga dengan Lala. Luna merasakan bahwa, Lala ada perasaan ke Kenan.

"Rumah Kenan? Untuk apa?" tanya Luna.

"Aku ada perlu, aja. Kamu mau kasih tau aku,gak?" pinta Lala.

"Bisa sih. Ya sudah, loe di antar supir gue aja. Ntar loe nyasar, lagi." ujar Luna.

Luna segera menyuruh supirnya untuk mengantar Lala ke rumah Kenan. Luna masih sangat gundah memikirkan Lala dan Kenan. Luna sangat meyakini, kalau Lala ada perasaan dengan Kenan. Dia mulai menceritakaan semuanya ke Papinya.

Lunapun segera menghampiri Arga yang ada di ruang kerja. Saat Luna masuk ke sana, dia melihat bahwa Arga sedang bersama Sandra juga. Saat ingin menghindar, Arga keburu memanggil Luna.

"Luna sayang? Ada apa? Sini, kalau perlu." pinta Arga. Lunpun segera menghampiri Arga.

"Sebenarnya Luna mau cerita, pi." jawab Luna.

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang