Part1

9.8K 242 0
                                    

Luna menghela nafas saat dia sampai di meja makan dan kemudian duduk di samping Arga, papinya.

" kelihatannya, capek banget anak papi pagi-pagi ini." ujar arga sambil megang tangan Luna yang ada di atas meja makan.

" iya ni pi. Aku ada ujian di sekolah. Jadi tadi serba cepat deh. Akhirnya capek deh." jawab luna dengan wajah khas orang capek

" Minum dulu luna, kalau kamu capek." sambung Sandra ibu tiri luna, seraya mengambilkan minuman buat dia.

" gue bisa ngambil sendiri!" jawabnya ketus. " mmmmm papi, aku berangkat duluan,ya. Bye!" kata luna sambil memeluk tubuh papinya.

****

Sepertinya Luna kecepatan datang. Masih sedikit siswa yang ada di sekolah ini. Mungkin luna salah mengatur jam di kamarnya.

" sepi banget ini sekolah. Gue kecepatan datang, deh." gumamnya.

" pagi mbak luna. Tumben cepat datang?" sapa salah satu pekerja di sekolah itu, dengan gaya bahasa jawanya.

" eh, pak Agus. Iya ni, luna kecepatan. Kalau gitu, luna ke kelas dulu ya?" jawab luna dan kemudiam langsung permisi ke kelas.

Kalau sama orang-orang luna adalah sosok remaja yang ramah dan sopan. Tapi kenapa, kepada ibu tirinya luna sangat jutek? Padahal, ibu tiri luna adalah perempuan yang baik dan cantik, walaupun sedikit jutek. Tapi tetap saja,luna tidak menyukainya.

Sambil menunggu Bella sahabat luna, luna mengisi waktunya dengan membaca novel kesukaannya yang belum selesai di bacanya.

" Woi!" luna sangat terkejut saat bella datang tiba-tiba.

" issss! Buat gue kaget aja, loe!" jawab luna dan melanjtkan kembali aktivitas membacanya.

" BTW! luna, loe lagi berantam sama abang kece gue alias Kenan, pacar loe?" rasa penasaran bella terlalu tinggi.

" Iyah! Loe tau dari mana?" tanya luna sambil meletakkan novelnya di atas meja.

" dari status BBM kenan. Terus dari fb, line, twitter, dan loe tau gak, si Rain kakak kelas kita yang songong itu alias mantan kenan, masang DP kenan tau di BBM. Sampai segitunya loe, marahan sama abang kece gue?" penjelasan Bella yang cukup panjang menurut Luna.

" mmmmmm, bisa di bilang gitu. Gue lagi kesal sama kenan. Dia itu ciuman sama Rain! Kan gue gak dihargai sebagai ceweknya." luna mulai curhat semuanya ke Bella.

" ciuman? Dimana? Pipi, leher, kening, tangan, atau jangan-jangan, Bibir lagi?" katakutan yang berlebihan ditunjukan Bella.

" bibir! Apa coba maksudnya? Gue marah banget tau gak sama, kenan!" ujar luna dengan air mata yang mulai menetes.

" lunaaaaaaa. Loe jangan nangis, gue juga jadi sedih, tau! Nanti si Rain yang kegatelan. Sudah deh, gak usah nangis. Nanti gue kasih lolipop." gurau bella diserati kesedihan juga. Luna hanya bisa diam dan tersenyum kecil.

*******
Bel iatirahat berbunyi. Luna dan bella bergegas pergi ke kantin untuk membeli makanan favorite mereka berdua. Apalagi kalau bukan bakso goreng. Sudah menjadi makanan sehari-hari mereka berdua di sekolah. Di perjalanan mereka berdua bertemu dengan Rain dan teman-temannya.

" OMG! Gak sabar deh, sebentar lagi gue bakal balikan sama mantan terindah gue." ucap Rain mencoba memanas-manasi Luna.

Luna yang emosinya sudah tidak bisa terkendali lagi, dia langsung menghampiri rain dan menamparnya.

" Loe itu PHO tahu, gak! Cewek murahan! Cewek yang maunya ngerebut cowok orang!" tandas Luna setelah dia menampar Rain

" awas aja loe luna, gue laporin loe ke Kenan atas yang loe perbuat sama gue!" jawab rain. Luna langsung pergi berbalik arah menuju kelas. Dia tidak ada mood lagi untuk ke kantin. Dia berlari sambil menangis di ikuti bella dari belakang mengejar sahabatnya itu.

" Luna. Loe jangan nangis dong." bujuk Bella sambil menghapus air mata luna, setelah mereka sampai di kelas dan duduk di bangku mereka.

" hiks hiks hiks, gue merasa gak ada nilainya tau gak. hiks hiks hiks gue benci sama Rain hiks hiks hiks" katanya seraya menangis.

Kenan dan Luna sudah hampir satu bulan berantam. Tidak ada komunikasi ataupun bertemu langsung. Di mulai dari, waktu kemarin Kenan bertemu dengan Rain dan luna melihat mereka berciuman di bagian bibir. Rasa sakit yang begitu dalam di rasain Luna, membuat kenan dan luna menjadi diaman seperti saat ini.

" gue mau pulang saja." kata luna sambil mengambil tasnya dan langsung pergi. Bella hanya bisa mengikuti kemauan temannya itu.

*******

" ASTAGA NON! Kok sudah pulang?" tanya wati pembantu luna.

Luna tidak mempedulikan perkataan wati dia berjalan menuju sofa dan membaringkan tubuhnya di sofa dengan kondisi miring sambil menangis.

"Ya ampun,non! Kenapa menangis? Non berantam di sekolah?" pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari mulut pembantu itu, tetapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya wati memanggil Sandra ibu tiri Luna.

" luna?" panggil sandra. " kamu kenapa? Kenapa sudah pulang? Kamu nangis? Luna kamu dengar saya,gak?" ucap sandra

" GUE LAGI MAU SENDIRI!" bentak luna.

Tok tok tok tok

Wati langsung pergi ke depan untuk membuka pintu dan melihat tamu yang tengah datang itu. Wati melihat Kenan pacar Luna yang ternyata datang.

" eh, den Kenan. Mau ketemu sama non Luna,kan?" tanya wati kepada Kenan.

" iya bik. Lunanya ada?" seraya melirik-lirik ke dalam.

" ada. Sebentar ya Den." kata wati.

Wati kembali masuk dan menghampiri Luna yang masih terbaring di sofa.

" non luna, ada den kenan di luar." ujar wati.

Luna membulatkan matanya dan langsung bangun dan berjalan menghampiri kenan di luar. Di ikuti oleh Wati dan Sandra.

" NGAPIN LOE KE SINI? PERGI! PERGI!" hardik Luna dengan masih keadaan menangis bercampur emosi.

" Lun! Kamu apaan sih. Aku ke sini mau jelasin semuanya. Luna ak---" belum selesai berbicara, luna langsung menghentikan Kenan berbicara dengan mendorong tubuh kenan keluar dari kaki lima rumah luna. Luna membantingkan pintunya rumahnya dan langsung berlari menuju kamarnya. Sandara ibu tiri Luna hanya bisa terdiam melihat kelakuan anak tirinya itu.

Tbc!!!!!!

Yeaaa buat cerita lagi aku! Kali ini ceritanya bertolak belakang dengan cerita aku sebelumnya. Happy reading ya guys!

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang