TINGGAL BERSAMA.

2.3K 53 0
                                    

Saat Luna bangun di pagi ini, Luna melihat Kenan yang masih saja tidur sembari memeluk tubuhnya dengan pelukan cinta. Dia tersenyum saat wajah Kenan saat tidur seperti itu. Dengan masih pada posisi berbaring, Luna sedikit memiringkan badannya agar dia dapat melihat Kenan. Luna mengelus pipi Kenan, hingga membuat Kenan terbangun.

Kenan mengucek-ngucek matanya dan melihat Luna tengah tersenyum kepadanya."Good morning mr.wijaya." Ucap Luna sebelum dia bangkit dari posis tidurnya sembari menutupi tubuhnya oleh selimut tebal. Ya! Kalian tahu kan pasti semalam mereka ngapain????

"Good morning, Bi." ucap Kenan sembari memakai pakaiannya. Setelah itu dia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menyikat giginya. Sedangan Luna masih saja duduk di atas tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Sampai kapan kamu duduk di situ, sambil menutupi tubuh kamu sama selimut?" canda Kenan." aku nunggu kamu di meja makan ya." Kenan segera keluar meninggalkan Luna.

Luna segera berlari ke arah kamar mandi untuk menjalankan ritualnya untuk mandi pagi.

**********

"Hy, sayang. Sini duduk." Luna segara duduk di kursi yang sudah di siapkan Kenan. "Kamu mau makan apa? Roti atau nasi?" tawar Kenan.

"Aku belum lapar. Kamu aja yang makan. Aku nemeni aja." Kenan mengiyakan perkataan dari Luna.

"Kenan, kamu kenapa gak pernah kasih tau ke aku kalau kamu punya rumah." Kenan yang sedang mengunyah makanannya, cepat-cepat menelannya agar menjawab pertanyaan dari Kenan.

"Ini adalah hadiah pernikahan aku untuk kamu. Kamu suka kan?" Luna tersenyum sembari mengangguk."aku sudah selesai sarapannya. Aku mau keluar sebentar. Kamu ikut gak?" tanya Kenan.

"Gak. Aku mau ke kamar lagi. Kepala aku pusing." Kenan segera mengecek suhu tubuh Luna. Dia begitu khuatir dengan Luna. "Aku gak demam Kenan. Hanya pusing aja." ujar Luna.

Mereka berdua menempati rumah ini setelah mereka selesai melakukan resepsi pernikahan kemarin. Acara resepsi itu begitu mewah dan sangat megah. Banyak tamu undangan yang datang dan menikmati tempat resepsi itu. Mungkin karena terlau letih, makanya Luna sedikut sakit kepala.

Saat di kamar, Luna tidak henti-hentinya muntah. Pembantu rumah tangga itu dari tadi bolak-balik untuk mengecek keadaan Luna. Sampai saat ini Kenan belum pulang juga. Pembantu rumah tangga itu akhirnya memutuskan untuk menelfon Kenan dan memberitahukan hal ini kepada Kenan.

Tidak begitu lama, akhirnya Kenan datang juga. Dia langsung menghampiri Luna yang sedang terbaring di tempat tidur.

"Sayang kamu kenapa?" Ucap Kenan sembari mengusap-ngusap puncak kepala Luna.

"Gak tau. Mual sama pusing banget aku." jawab Luna.

"Sebentar aku panggil dokter dulu." Ucap Kenan.

"Kamu kan dokter. Kamu ajalah yang perikasa." Ucap Luna.

"Alat-alat aku di rumah sakit, Lun. Biar aku panggil dokter aja." Kenan segera menelfon doter kepercayaannya.

Beberapa menit kemudia....

"Selamat yang dokter, Kenan." Kenan mengernyitkan dahinya.

"Selamat kenapa dok?"

"Istri kamu hamil." Kenan tersenyum lebar mendengar bahwa Luna hamil. Begitu juga dengan Luna. Dia tidak percaya bahwa dia sudah hamil.

"Makasih dok." ucap Kenan.

"Ya sudah saya pamit dulu. Kamu harus hati-hati ya, Luna." Luna mengangguk mengerti.

Luna dan Kenan sangat senang karena sebentar lagi mereka akan mempunyai anak. Mereka akan menjadi seorang ayah dan ibu.

"Sayang, baik-baik di dalam ya. Kasihan Bundanya kalau kamu nakal. Papa sayang kamu " Ucap Kenan sembari mengelus-ngelus perut Luna.

Luna meneteskan air matanya. Dia tidak percaya kalau dia sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.

"Aku gak mau dia manggil aku bunda. Dia manggil aku mami, dan kamu papinya."Kenan mengikuti kemauan Luna.

Semenjak Luna hamil, setiap hari Kenan selalu menjaga Luna dan mengatur setiap makanan yang akan di makan Luna. Semakin hari juga perut luna semakin besar. Tidak akan lama lagi dia akan melahirkan seorang anak buah cintanya bersama Kenan.

Orang tua Luna juga sering datang kerumah mereka untuk mengechek kesehatan Luna dan kandungannya. Mereka sangat khuatir dengan Luna dan kandunganya. Arga dan Sandra sangat antusias menyambut cucu pertamanya itu.

Tbc!!!!!

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang