Persipan.

1.4K 40 0
                                    

Hari ini Luna sangat lega. Skripsinya sudah siap di kerjakannya. Butuh waktu satu bulan lebih dia mengerjakan skripsi itu.

Yapszzz! Hari ini kegiatan Luna dan Kenan adalah melakukan persiapan untuk pernikahannya. Mereka akan mulai dari gedung gereja tempat pemberkatan mereka berdua.

"Buk, nanti gedungnya seperti ini. Lalu seperti ini. Terus seperti ini.#####################################################." Blablablablabla. Panjang lebar kata-kata Luna untuk mendekor gereja itu.

"Saya mau, nanti semuanya serba putih dan glamor. Bunga-bunga juga harus bagus, mekar, dan pokoknya mewah. Gereja itu harus kelihatan seperti sebuah istana, tapi suci. Serba putih pokoknya. Kursi-kursi juga harus di hias dengan baik, dan harus ada konsep putihnya juga." Petugasnya mengangguk mengerti dengan penjelasan dari Luna.

"Iya buk. Saya mau gereja itu bersih dan sangat mewah juga suci kelihatannya. Jadi jangan ada berantakan sedikitpun." tambah Kenan.

Setelah selesai urusan dekor gereja, mereka berdua pergi ke lokasi resepsi mereka. Yapss! Ke sebuah hotel berbintang lima, yang akan menjadi tempat resepsi pernikahan mereka.

"Selamat siang mbak Luna mas Kenan." Luna dan Kenan menjawab dengan senyuman.

"Emmmmmm. Saya suka sama hotelnya. Lebih mewah dan bagus aja. Ini saya mau nanti konsepnya itu sederhana sih. Lebih ke warna putih juga. Jadi semuanya putih. Terus di dinding dindingnya saya mau di letakkan foto foto kita. Jadi seperti sebuah galery foto. Nanti fotonya saya kirim. Terus, satu titik saya mau buat seperti sebuah danau buatan. Jadi danau itu di tengah tengah ada perahu. Selebihnya konsep gedung ini seperti sebuah galery. Jadi yang menonjol banget yaitu, foto. Pokoknya kurang lebih seperti itu gambarannya." Ujar Luna.

"Satu lagi, saya mau di beberapa sudut ada sebuah lemari kaca gitu. Isinya boneka raksasa yang sedang memegang perahu. Dan boneka itu warna putih. Dan nanti ada pohon berdaun putih buatan. Yang daunnya itu seperti gugur. Di pohon itu nanti ada beberapa foto kita. Jadi kelihatan seperti pohon cinta." tambah Kenan.

"Baiklah. Konsep kalian luar biasa. Bagus dan menarik banget. Jarang banget orang pakai konsep seperti kalian." ujar Petugas itu.

Setelah cukup lama, mereka meluncur ke salah satu toko busana pengantin termahal dan terbaik. "Selamat siang." sapa Luna.

"Mbak Luna? Mas Kenan? Wah, saya senang toko saya di kunjungi sama kalian." ujarnya.

"Iya mbak. Saya mau baju pengantin buat prianya itu di pemberkatan itu pakai jas putih. Gak ada hitamnya. Jadi putih semuanya. Jasnya itu yang mewah dan lebih bagus. Yang terbaik pokoknya. Terus baju resepsinya itu, juga jas. Dalamannya putih. Jasnya warna hitam. Seperti kebanyakan oran-orang. Terus untuk saya, untuk pemberkataan memakai gaun putih kembang gitu. Panjang sampai ke lantai. Bermotif berlian-berlian. Dan saya pakai mahkota warna putih. Untuk resepsi saya mau pakai kebaya ngepas banget. Jadi tangannya gak panjang, hanya selengan. Terus bawahannya yang ramping warna yang cocok. Kebayanya warna putih bermanik-manik." Jelas Luna.

"Baiklah mbak Luna. Bagus sekali pilihan busananya. Saya akan rancang mulai sekarang."

Setelah selesai, Luna dan Kenan pergi ke salah satu mall untuk memilih-milih undangan. Tidak butuh waktu lama, undangan itupun telah terpilih. Dengan warna dasar putih dan berukuran besar, menjadi pilihan untuk undangan pernikahan mereka berdua. Undangan itu mulai sekarang akan segera di cetak, dengan jumlah seribu orang. WOW!

"Akhirnya selesai." Luna bernafas lega setelah 90 persen telah selesai. Kenan tersenyum melihat Luna.

"Aku antar kamu pulang, ya." Luna menjawab dengan anggukan. Dia begitu lelah hari ini. Pekerjaannya sangat menguras tenaga.

Setelah sampai di rumah tepatnya di kamarnya, dia segera menutup matanya di atas tempat tidurnya. Dia begitu lelah hari ini.

Tbc!!!!

Solemn PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang