Mataku memicing. Bocah ini benar-benar tidak tahu diri jika sudah meminjam barang.

Takut terlambat tiba di kantor, ku suruh Niall memilih sendiri barang yang ia ingin pinjam.

"Bu, aku pamit," ku cium pipi Ibu ku sambil menggendong Zachary, tak lupa berpamitan pada Quinn karena hari ini giliran ia yang tinggal dirumah bersama Ibu ku.

Niall's POV

Lemari pakaian Greyson yang besar membuat ku berkhayal seperti berada di butik. Alasan mengapa aku ingin meminjam semua ini pada Greyson dikarenakan ia memiliki banyak kemeja yang bagus dan tentu saja rancangan dari Elsa. Semua baju buatan Elsa selalu menarik.

Tuxedo hitam berwarna gradasi abu ku pilih. Aku tak sabar menanti malam dimana aku bisa berdansa dengan Olivia.

Malam prom berlangsung seperti biasa. Banyak para pasangan berdansa, berfoto untuk kenang-kenangan. Benny diam-diam memasukan wine kedalam soft drink yang disediakan oleh pihak sekolah ku, alhasil.., kami setengah mabuk saat ini.

Olivia terlihat manis malam ini dengan gaun merah tua yang menjuntai menutupi kaki jenjangnya.

"Niall, maukah kah kau mengantarku pulang?" ujarnya. Aku melongok kearah arlojiku yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku mengangguk sambil meletakkan gelas minumanku.

Saat ini kami sudah berada didalam moses. Olivia mengusap kedua lengannya dan memang cuaca malam ini cukup dingin. Tak mau di cap lelaki tak peka, aku pun melepas tuxedo ku lalu memasangkannya pada tubuh Olivia.

Ia tersenyum sebagai ucapan terima kasih.

"Bagaimana kabar Greyson dan anaknya?" tanya Olivia.

Aku menggaruk hidungku, "Mereka baik dan saat ini aku sedang mencoba menjodohkan Greyson dengan seorang gadis.. kau tahu ia duda kesepian, aku tak tega melihatnya sendirian terus menerus ditambah harus mengurus kedua anaknya itu,"

"Kau benar," keheningan menyelimuti kami cukup lama.

"Ayo mampirlah dulu," pinta Olivia setelah Moses berhenti didepan rumahnya.

"Umm ini sudah hampir larut,"

"Tak masalah, orang tua ku sedang pergi ke Florida. Jika kau tidak keberatan untuk menemani ku mengobrol sebentar?"

Aku tersenyum kecil dan akhirnya mengiyakan permintaannya.

Olivia menyuguhkan ku sekaleng bir dan camilan kecil. Ia duduk disebelah ku dan aku berani bersumpah aroma tubuhnya sangat menggoda.

"Kemana kau akan melanjutkan kuliah setelah ini, Niall?"

Menyesap bir, aku bergumam kecil, "Sepertinya aku akan melanjutkan kuliah ke NYU lalu magang di kantor Greyson,"

"Kau akan bekerja di Marvel?!" pekiknya tak percaya.

"Yeah.., kurasa begitu," ujarku sambil menyengir.

"Ini keren," Olivia tertawa, "Berbeda dengan ku," sambungnya. Aku mengerutkan kedua alisku, tak paham dengan ucapannya, "Apa maksudmu?"

"Aku akan melanjutkan kuliah di Perancis," aku menatap Olivia dengan tatapan tidak percaya. Ia baru mengatakan hal ini padaku setelah sekian lama kami menjalin hubungan.

"Kau baru memberitahuku?"

"Maafkan aku, Niall. Aku berusaha memberitahumu, namun rasanya sulit."

Ku mendengus kesal, "Apa hubungan kita akan tetap berjalan setelah kau kuliah disana?"

Olivia mengangguk, "Mungkin,"

"Mungkin?"

Ku letakkan kaleng bir ku diatas meja lalu berdiri sambil berkecak pinggang. Ku longgarkan dasiku, karena udara tiba-tiba terasa panas dan sesak.

New Journey [Greyson Chance]Where stories live. Discover now