Part 19

49 6 2
                                    




Aku merasa sangat payah, karena sejak ciuman kami waktu itu terasa seperti beban bagi ku. Aku pun tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku ini. Aku benar – benar ingin menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita, tetapi statusku yang saat ini duda dua anak membuatku berpikir kembali.

            Apakah salah jika aku mencintai wanita lain selain Elsa? Aku sungguh bingung dan tidak tahu harus apa. Saat ini aku sedang memandangi gelas vodka ku yang sejak tadi hanya ku putar – putar. Sampai aku pun tidak sadar kalau Niall sudah duduk memandangi ku dengan satu tangan menopang kepalanya.

            "Mengapa kau terlihat sangat depresi?" celetuknya dengan kedua mata menyipit, menginterogasi.

            Aku membuang nafas berat, "Jika ku ceritakan apakah kau akan mengerti?"

            Niall makin menyipitkan kedua matanya, "Kau meremehkan aku? Apa kau lupa siapa yang menyadarkan Elsa ketika ia hendak meninggalkanmu?"

            Aku langsung menatap wajah Niall, "Kau benar. Maaf sudah meragukanmu,"

            "Lalu.... kau kenapa? Apakah kantormu akan bangkrut? Atau sekolah musikmu bermasalah?" Niall memindahkan tangannya ke dagu, "Hmm... kurasa sekolah musikmu baik – baik saja karena aku sendiri yang mengurusnya, lalu ada apa?"

                        Aku meneguk habis vodka ku sebelum menjawab pertanyaan Niall, "Kau tahu aku sudah menduda selama bertahun – tahun. Apakah menurutmu salah jika aku mencari pengganti Elsa? Sungguh aku bingung, aku terus menerus bertengkar dengan diri ku sendiri. Sisi lain diriku berkata aku harus segera mencari pengganti Elsa namun sisi lainnya menolak,"

            Niall terkekeh, ia menatap ku dan tatapannya sangat membingungkan, apakah itu tatapan mengejek atau apa?

            "Tuan Chance, dengarkan aku baik – baik. Kita adalah makhluk hidup yang selalu membutuhkan satu sama lain. Kepergian Elsa bukanlah salahmu, kau disini harus melanjutkan hidup mu dengan atau tanpa Elsa. Hidup terus berjalan, tengok ke depan jangan ke belakang. Mungkin Elsa juga tidak suka kau berlama – lama menyendiri. Pikirkan anak – anak mu yang saat ini masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu," Niall menepuk pundak ku, "Semoga saja saranku ini membantu. Aku harus pergi berkencan dulu. Bye duda,"

            Niall pergi meninggalkan ku yang termenung akan perkataannya. Menghembuskan nafas panjang, aku teringat akan ucapan Quinn yang menginginkan ku untuk menikah kembali. Aku harus segera menemui Sansa dan mengenal dirinya lebih dalam lagi.

***

Masuk ke dalam kamar, setelah mandi aku memandangi sejenak lemari besar yang berisi pakaianku. Beberapa pasang jas terpajang rapi, namun tentu saja aku tidak akan mengenakan jas itu. Ku tarik laci besar yang berisi kaos – kaos santai favoritku, dan tentu saja warna hitam yang ku pilih. Celana jeans dengan warna senada tak lupa jaket kulit yang akan menemani berkendara menggunakan sepeda motor hari ini.

            Aku baru saja membeli sepeda motor setelah mendapat persetujuan dari Ibu ku. Sejujurnya sudah sejak lama aku menginginkan sepeda motor, namun Greyson yang dulu hanyalah laki – laki biasa yang tidak punya cukup uang.

            Setelah memiliki Quinn dan Zachary aku merasa keuanganku jauh lebih baik dan bisa di bilang lebih banyak. Bayang – bayang saat dahulu pertama kali pindah kerumah ini aku belum memiliki pekerjaan yang baik, sampai harus menjadi badut dan tukang bersih – bersih.

            "Dad mau kemana?" suara Zachary muncul dari balik pintu. Ia masuk ke kamarku dengan topeng berwarna merah dan sebuah pedang mainan.

            "Kemarilah, Nak," panggil ku sembari menepuk sisi tempat tidur mengisyaratkan Zach untuk duduk. Ia bergegas duduk di samping ku, sorot matanya menatapku dengan tanya, "Dad sudah menanyakan hal ini pada Quinn tetapi belum menanyakannya padamu," aku berdeham,berusaha membersihkan tenggorokan ku karena tiba – tiba merasa gugup di depan anak ku sendiri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

New Journey [Greyson Chance]Where stories live. Discover now