enam

12.2K 914 32
                                    

Jam pelajaran ke 3-4 di kelas 11-IPA2 yaitu olahraga. Dan kali ini, semua murid sudah berkumpul di lapangan sekolah, dimana semua murid sudah berbaris dengan dipimpin oleh sang ketua kelas. Nara.

"Mia, tutup barisan!" teriakan Nara menggelegar seantero lapangan yang terbuka ini, membuat semua anak tak ada yang berkutik.

Terkecuali Mia.

Anak itu sibuk mengobrol dengan teman di depannya, Alvea.

"Semua tetap bersiap sampe Pak Jagra dateng." intruksi Nara tegas, matanya sibuk memperhatikan Mia yang sama sekali tak mendengar bentakan Nara barusan. Padahal Alvea sudah bungkam walaupun Mia sibuk mengoceh di belakangnya.

"MIA!!"

Sontak saja Mia bersiap dengan mata terbelalak saat Nara memanggilnya dengan suara tegas dan keras. Cowok itu kini berjalan mendekat ke arah Mia berbaris. Menarik lengan cewek itu dan memindahkannya ke sisi kanan untuk menutup barisan.

"Lo jangan ribut sekali aja bisa gak, sih?"

"Guru belum dateng, ngapain juga harus diem. Garing tau gak!"

"Lo jangan ngelawan," Nara menggeram, ditatapnya Mia dengan tatapan penuh penuntutan. Yang dibalas Mia dengan senyum meledek.

"Hidup lo emang membosankan." cibir Mia lagi, benar-benar membuat Nara tersulut emosi dan lebih memilih untuk kembali ke depan barisan daripada harus memperpanjang perdebatan dengan Mia.

Nara terus memperhatikan Mia yang sibuk mengoceh sendiri di belakang, sampai akhirnya Pak Jagra--guru yang dikenal sebagai guru terobsesi ketertiban datang. Berhasil membuat Mia bungkam dan mengambil posisi siap.

"Selamat pagi, anak-anak."

"Pagi, Pak!"

"Ini ada sepuluh bola volly, dibagi untuk grup cowok, ambil lima bola. Dan grup cewek, ambil lima bola juga. Untuk hari ini, kita akan belajar bermain volly sebelum minggu depan kita mencari nilai praktek." Pak Jagra menjelaskan sambil melemparkan satu-satu bola itu kepada beberapa anak. Pak Jagra lantas menjelaskan bagaimana teknik melempar dalam bola volly, setelah selesai, semua anak menyebar menjadi dua bagian-cewek dan cowok-untuk latihan melempar.

Mia mengambil salah satu bola, ia akan berbagi bola dengan empat temannya, Tasha, Alvea, Risa, dan Mey. Sedangkan mereka duduk-duduk, Mia asik melempar bolanya ke atas dengan kepalan tangan untuk membuat bola itu melambung ke atas.

Duk. Duk. Duk.

Sudah sekitar 20 detik Mia melakukan itu dengan lancar, sampai matanya menangkap suatu objek yang membuatnya seketika tidak fokus. Hingga bola itu kini sudah jatuh dan menggelinding tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Oh?" Mia dengan cepat mencari bola itu dan mendekapnya, ia berjalan mendekat ke arah dimana gerombolan cowok sedang berlatih, lebih tepatnya berjalan ke arah dimana seorang cowok sedang terduduk dengan lks dipangkuannya.

BUK!

Ringisan tertahan seorang cowok benar-benar membuat Mia tertawa puas, bola volly andalannya tepat mengenai kepala cowok itu. Dan kini, mata cowok itu bertabrakan dengan tatapan Mia.

"Lo ngapain ngelempar bola ke gue? Lo kira gak sakit?!" Nara membentak, ia tetap duduk dengan lks di tangannya.

Mia mengambil bola itu kembali, lantas mendekapnya. "Gak sengaja," Mia tersenyum jahil. Tumitnya sudah berputar untuk kembali ke tempat asalnya, namun ringisan Nara membuatnya berhenti. Kembali menghadap ke arah Nara dengan kening berkerut.

"Eh,"

"Apa?!" Nara melotot, rasa-rasanya Nara akan terkena penyakit darah tinggi kalau ia sering dipertemukan dengan Mia.

Someone NewOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz