7. He and She [그 남자 가 그 여자]

620 55 11
                                    

Cast: Lee Donghae | Im Yoona | Choi Siwon | Oh Sehun | Bae Irene

"And in your eyes. i still see our saddest yet happiest things between us." -Lee Donghae

Title track: The Veiled Path [가리워진 길] - NakJoon (of Bernard Park) [Radio Romance OST Part.2]

P.s. turn on the subtitles when you see the multimedia ^-^ Please kindly play it, yeorobun!

-0-0-

*Yoona's apartment

"Kenapa berisik sekali sih?!" gerutu Yoona marah lalu sedetik kemudian berlanjut dengan bersin yang masif. Donghae menutup hidungnya sendiri, menghindari penyebaran virus dari gadis itu.

"Ya! Ya! Tutup hidungmu kalau mau bersin!!" protes Donghae seraya mengipas-ngipas udara di sekitarnya. Seolah-olah virus mematikan lah yang ada di sekitarnya. Yoona hanya memutar matanya lantas berjalan menuju kamarnya lagi, kembali meringkuk di dalam selimutnya yang super hangat.

"Ya! Michyeosseo?! Berani-beraninya kau masuk ke kamarku lagi?!" [Kau gila?!]

Donghae hanya mengendikkan bahunya cuek dan kini memerhatikan kamar Yoona dengan lebih saksama. Karena kunjungannya yang sebelumnya, bisa dibilang begitu kriminal dan tidak patut.

"Aku hanya ingin melihat bagaimana lingkungan sekretarisku setiap hari. Dan apa yang dapat mengubahnya dari gadis ceroboh menjadi seseorang yang sangat perfeksionis." ucap Donghae tanpa mengalihkan atensinya dalam memerhatikan itu. Yoona sudah malas mendengar celotehan pemuda itu dan hanya membenamkan seluruh tubuhnya dari kepala sampai kaki ke dalam selimutnya.

Masa bodoh, aku ingin tidur, Yoona merutuk sendiri. Tak lama kemudian, dengkuran halus mulai terdengar.

"Apa ini kau?" tanya Donghae menunjuk sebuah bingkai kecil di meja kerja gadis itu yang ada di bawah jendela besar.

Hening, tak ada jawaban. Donghae membalikkan badannya. Mendapati sepertinya gadis itu sudah berada di alam mimpi lagi. Perlahan, pemuda itu menghampiri ranjang berukuran king size tersebut. Ia duduk di pinggir ranjang serta menyibak pelan selimut yang menutupi bagian kepala Yoona.

Donghae menempelkan punggung tangannya perlahan di dahi Yoona, "Yaish.. apa dia tidak sadar demamnya sudah begitu tinggi?" omel Donghae. Sifat aslinya mulai kembali terlihat.

Cepat-cepat, Donghae berlari ke dapur, membuka lemari es dan mencari-cari air es ataupun es batu yang mungkin dapat dijadikan kompres untuk Yoona. Setelah itu, pemuda tersebut mulai kelabakan mencari handuk kecil di pantry. Nihil. Donghae mendecak sebal. Bahkan kotak P3K seakan raib dari apartemen ini.

"Apa dia tidak pernah berpikir kalau dia akan jatuh sakit sewaktu-waktu? Setidaknya sediakan kotak P3K yang umum! Tsk, menyusahkan saja." Lagi, gerutuan itu lolos dari bibir Donghae. Walaupun terdengar menyebalkan, percayalah, disana terselip perasaan tulus yang tidak dapat dibantah. Perasaan sama yang masih terjaga selama 15 tahun ini.

Akhirnya, Donghae kembali ke kamar Yoona dengan se baskom kecil es batu beserta beberapa tumpuk sapu tangannya yang selalu ia bawa kemana pun. Yah, dibandingkan tidak ada apapun yang dapat dijadikan tempat kompresnya, begitu pikir Donghae.

Dengan hati-hati, Donghae menempatkan beberapa butir es batu ke atas sapu tangannya yang telah terlipat menjadi dua bagian. Kemudian ia melapisinya lagi dengan 2 sapu tangan sehingga cukup tebal dan dipastikan es batu itu takkan lari, lolos kesana kemari.

Rewrite Stars; Yoona x DonghaeWhere stories live. Discover now