Bab 3

21.1K 1K 5
                                    

Vote dulu baru baca.

---

Ceci Pov.

Aku masih berdiri menatap orang-orang yang sedang menyadarkan Om Randy. Wajah Om Randy terlihat pucat dan lemas. Matanya terlihat sayu meski dalam keadaan tertutup. Om Randy tak kunjung sadar. Suasana heboh kian menyepi.

"Ada apa ini?" Seorang pria berdiri di ambang pintu dengan wajah panik. Pria yang di lift tadi.

Pria itu mendekati Om Randy. "Apa yang terjadi dengan ayah saya?" Tanyanya lebih keras. Menatap Om Randy yang belum sadar. Ayah? Dia bilang ayah?

Aku menaikkan alisku saat orang-orang di dalam ruangan ini menatapku ragu. Pria itu, pria yang kuyakini adalah Kak Thomas -karena ia menyebut Om Randy ,ayah- menataku sama kagetnya. Ia bahkan mundur selangkah sakin kagetnya. Apa mereka semua indigo ya? Pikirku. Soalnya dulu, Eyang Clara bilang kalau aku punya penjaga, dan mukanya nyeremin. Tapi aku tak percaya, menurutku Eyangku hanya membuat karangan cerita untuk menakutiku karena dulu temanku banyak saat di Belanda, dan sama tengilnya denganku.

"Thomas?" Tanyaku ragu padanya.

Dia menatapku lama, dan menyuruh orang-orang untuk pergi. "Iya. Kamu siapa?" Sahutnya.

"Aku-"

"Ngh..." ringisan om Randy terdengar. Om-ku itu langsung terduduk dan menatap Thomas yang sedang memberinya air putih.

Om Randy menatapku sambil terdiam. "Bisa kamu tinggalin kami berdua?" Dia ngomong sama aku atau-

"Baik, Pa." Kak Thomas bangkir dan berjalan keluar. Yang di suruh keluar ternyata Kak Thomas toh.

"Sini om, Ceci bantu." Ujarku memegang lengannya saat ia mencoba bangkit dari sofa. Kutuntun ia menuju kursinya. Dan aku duduk di kursi sebrang.

"Maaf, ya. Mungkin tadi Om kena serangan jantung dadakan. Maklumlah udah tua." Katanya sambil memegang jantungnya.

"Gapapa kok om. Ceci kira, om ngira Ceci setan, tadi?" Candaku. Tapi dia sama sekali tidak tertawa. Justru terlihat bahwa bibirnya bergetar.

"Ayahmu bilang pada om kalau kamu mau kerja disini?"

Sebenarnya gak mau disini, cuma paksaan ayah "Pengen banget, om." Ujarku semangat. Pengen ketemuan sama Kak Thomas. Hihihi...

"Ayah kamu nyuruh kamu buat jadi OG di kantor ini."

What the-?

OG? Serius ayah nyuruh gitu?
Ya allah jahat banget.

"Kok-" om randy menggidikkan bahunya.

"Ehm. Maksudnya, OG-nya Thomas.!" Ujar Om Randy. Aku mengernyit bingung, maksudnya OG-nya Kak Thomas apa?

"Maksudnya om?"

"Maksud om, kamu kerja disini, hanya untuk membersihkan ruangan Thomas saja. Memberinya minum atau tidak membawakannya makan siang."

Jadi OG-nya Kak Thomas? Atau jadi BabySitternya sih?

"Ha? Yauda gapapa om. Yang penting kerja." Ujarku. Gapapa, yang penting bisa ngeliat kak Thomas setiap saat. Indahnya duniaaaa...

"Dan om mau minta bantuan." Kata Om Randy memasang wajah serius.

"Bantuan apa ya om?"

"Begini, Thomas punya seorang kekasih-" pacar? Kak Thomas punya pacar? "- om tidak suka dengan kekasihnya itu. Om tau kalau wanita itu hanya mengincar uang Thomas saja." Ujarnya.

Look Like HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang