Epilog

13K 608 16
                                    

"Al."

"Ada apa Revan?" balas Alya seraya tersenyum masam.

"Naya kok gak keliatan disekolah sehari ini?" tanya Revan.

Alya hanya bisa bergeming, menatap Revan dengan pandangan yang sulit diartikan, "Naya udah gak ada Rev."

"Me-meninggal?" ucap Revan terbata-bata.

"Gak lah bego. Naya pindah," balas Alya sambil memutar kedua bola matanya.

"Ya lo sih ngomong nya gak jelas. Tetapi Naya pindah kemana al? Kenapa dia pindah?" lirih Revan.

"Dia bilang dia capek ketemu sama lo, dia berhenti buat suka sama lo, ralat, cinta sama lo. Satu-satunya cara adalah pergi jauh dari hadapan lo, pindah ke Surabaya," jelas Alya.

"Naya udah berangkat?" tanya Revan cemas.

"Sudah," balas Alya singkat.

Sungguh, sebenarnya Alya ingin sekali menelepon atau mengirim pesan pada Revan semalam. Ia ingin sekali memberitahukan keberangkatan Naya pada Revan, tetapi sahabatnya itu meminta ia mati-matian untuk tidak memberitahukan Revan. Naya berkata bahwa dengan datangnya Revan sebelum ia berangkat malah merusak situasi. Dengan begitu Alya baru bisa memberitahu Revan sekarang.

"Kenapa Naya gak cerita ke gue? Dia belum maafin gue?"

"Dia gak ingin sedih saat dia mau berangkat, tetapi tenang, sebelum dia pergi ke Surabaya dia udah maafin lo kok."

"Ya udah kalau gitu, gue pulang dulu," ucap Revan lalu langsung pergi.

"Revan tunggu!" teriak Alya.

Revan berbalik lalu menaikan sebelah alisnya.

"Ini dari Naya. Udah ya Van, gue pulang dulu. Bye," ucap Alya sambil memberikan sebuah kotak dan pergi berlari meninggalkan Revan.

Setelah Revan menerima kotak tersebut, ia langsung terduduk di kursi depan kelas XI IPA 1, membuka kotak tersebut. Dan kotak tersebut lagi-lagi berisi voice recoder. Tanpa ragu, Revan langsung menekan tombol play pada voice recorder tersebut.

Tak lama terdengarlah suara Naya yang menyanyi dengan lembut, Naya langsung menyanyikan sebuah lagu yang hampir mendekati reff;

The bed's getting cold and you're not here

The future that we hold is so unclear

But I'm not alive until you call

And I'll bet the odds against it all

Save your advice 'cause I won't hear

You might be right but I don't care

There's a million reasons why I should give you up

But the heart wants what it wants

The heart wants what is wants

You got me scattered in pieces

Shining like stars and screaming

Lightening me up like Venus

But then you disappear and make me wait

And every second's like torture

Hell over trip, no more so

Finding a way to let go

Baby baby no I can't escape

The bed's getting cold and you're not here

The future that we hold is so unclear

But I'm not alive until you call

And I'll bet the odds against it all

Save your advice 'cause I won't hear

You might be right but I don't care

There's a million reasons why I should give you up

But the heart wants what it wants

The heart wants what is wants

Setelah nyanyian Naya selesai, terdengarlah Naya yang mulai berbicara;

Hai Revandi Gregions, orang yang sama yang dulu ku kenal sebagai Vandi.

Terimakasih telah memberikan warna dalam hidupku, bahagia, sedih, semuanya karena mu.

Aku tidak akan memberi penjelasan apapun lagi, karena beberapa hari yang lalu itu cukup bagiku.

Aku hanya ingin berkata, terimakasih.

Aku sudah memaafkanmu.

Tetapi aku sudah lelah denganmu, aku sangat lelah.

Dengan ini aku memutuskan untuk berhenti menyukaimu, ralat, mencintaimu.

Terimakasih Revan, aku selesai sampai disini. I'm Done! Goodbye.

Dan rekaman itu selesai, menyisakan Revan yang menatap kosong pemandangan di depannya.

Tak lama Revan berbicara dengan suara pelan namun mantap, "Perjuanganmu memang sudah selesai Naya, tetapi tidak denganku. Aku akan berjuang lagi untuk mendapatkanmu. See you soon at Surabaya, Renaya!"

____________________

a.n

Yeay dengan ini gue memutuskan cerita "I'm Done" selesai sampai disini!

Sampai ketemu lagi, bay bay:)

Vomment tetap ditunggu

I'm DoneWhere stories live. Discover now