Will You Marry Me?

11.8K 475 0
                                    

"Revan." Gittha memanggil Revan kembali dengan lirih. Setelah Revan sudah di hadapan Gittha dan lagu pun berakhir.

"Gittha." panggil Revan. Gittha pun menutupi separuh wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Gittha menatap Revan tak percaya. Entah apa yang harus Gittha rasakan saat ini. Bahagia? Atau takut?

"Revan. I-ini bener l-lo, kan?" Gittha gugup saat Revan meraih kedua tangannya, kemudian menggenggamnya erat. Namun, tangan kanannya menyelusup ke saku celana belakang. Lalu mengeluarkan sebuah kotak bludru berwarna merah, kemudian dibukalah dan ternyata.

Cincin berlian

Kontan  Gittha langsung menutup mulutnya yang berhasil menganga setelah melihat cincin itu.

'Oh Tuhan, kejutan apa lagi yang engkau akan berikan pada ku? Apakah ini mimpi? Jika ini mimpi tolong bangunkan lah aku. Aku tidak ingin melanjutkan mimpi indah namun menyakitkan ini.' Gumam batin Gittha.

"Gitt, Sebelumnya aku minta maaf kalau semua ini buat kamu kaget, tapi percaya aku ngelakuin ini semua ini sangat tulus," Revan menatap wajah Gittha yang kini juga tengah menatapnya dan berdeham,"Gitt, Will you marry me?" ucapnya dalam sekali tarikan nafas. Dan itu sukses membuat Gittha menegang. Sama halnya dengan Revan yang saat sangat gugup.

Gittha masih belum menjawabnya. Gittha merasa ada sesuatu yang mencekat nafasnya. Ia terdiam. Ia masih sibuk dengan pikirannya. Pikirannya kacau, terbang entah kemana.

Mimpi yang dulu ia impi-impikan kini  telah terwujud tanpa ia rencanakan. Revandra Alexander, pria yang dulu sangat ia damba-dambakan, tiba-tiba saja melamarnya tanpa hubungan cinta sebelumnya.

Entah perasaan apa yang ia rasakan saat ini.

Senang?

Bahagia?

Haru?

Bingung?

Takut?

Semuanya tercampur aduk.

"Gitt, aku bakal ngejelasin semua ini. Tapi sekarang ini aku butuh jawaban kamu." ucap Revan dengan nada lembut.

Gittha melihat pancaran dari mata Revan yang begitu tulus. Ia merasa Revan bersungguh-sungguh untuk melamarnya. Rasa ketakutan yang baru saja ia rasakan hilang begitu saja. Dan kini ia yakin dengan jawaban yang akan ia berikan pada Revan, walaupun terkesan menjatuhkan harga diri  menurutnya.

"Yes, I will." jawab Gittha sambil memejamkan matanya.

Kini senyum sumringah terukir jelas di wajah Revan. Ia merasa sangat senang. Kini wanita yang ia sangat  cintai 'dalam diam' tanpa ragu menerima lamarannya. Lalu Revan pun menempatkan cincin itu di jari manis tangan kiri Gittha. Gittha tidak kuasa menahan air matanya

Setelah itu, Revan menatap Gittha sambil tersenyum.

"Rev, boleh gak gue meluk lo?" tanya dengan suara sedikit serak.

Revan mengangguk dan tersenyum. Tanpa ragu Gittha pun langsung memeluk erat tubuh Revan. Revan pun membalasnya dan mengusap-usap punggung Gittha.

"Hey, Udah dong nangis nya. Nanti disangkanya aku abis ngapa-ngapain kamu." ucap Revan lalu dibalas dengan tawaan renyah dari Gittha.
Gittha mendongakan kepalanya dan kini ia menatap Revan. Revan pun menangkup wajah Gittha dengan kedua telapak tangannya. Dan berkata.

"Oh ya, manggilnya jangan 'gue,lo' ,ya. Tapi aku,kamu."

Gittha hanya tersenyum dan mengangguk, "Rev. Katanya kamu mau jelasin ke aku semua rencana kamu ini?" tanya Gittha.

"Oh iya, nanti aku jelasin, tapi kita makan dulu." Revan pun menarik tangan Gittha menuju meja makan yang telah ia susun dengan sebaik mungkin dan  se-romantis mungkin.

***

Couple DoctorWhere stories live. Discover now