7[JKO]

4.8K 239 0
                                    

Aku mengerjapkan mataku.
Samar-samar aku melihat bagaimana keadaanku dan kondisiku.
Aku berada di sebuah ruangan.Berwarna putih gading.
Ada seorang berjas hitam dan seorang lagi menggunakan jas putih.

"Dia cuma kecapekan dan kekurangan oksigen"samar-samar kudengar dua orang iru berbincang.

"Tapi ga ada penyakit yang serius kan dok?"

"Tidak,hanya butuh banyak istirahat"

Saat perbincangannya selesai,mereka melihatku yg mulai sadarkan diri.

"Udah bangun lo"huft.sikapnya yg asli mulai keluar.

"Menurut kamu"ujarku.

Aku mencoba duduk.Dibantu olehnya.ya.Brian.

"Gimana."tanyanya padaku.

"Gimana apanya?"tanyaku balik.

"Badan lo"

"Gapapa"jawabku santai.

Setelah berbincang sebentar dengan dokter itu,aku dan Brian keluar.Ternyata didepan sudah ada mama,Tante Ria,Rena&Rendy.

"Alhamdulilah.kamu gapapa kan sayang"mama langsung memelukku.

"Iya gapapa"jawabku melepas pelukan mama.

"Tante Stella biar pulang sama saya aja ya"ujar Brian sambil menarik tanganku.

Ya,tanpa menunggu jawaban mereka Brian langsung saja menarikku pergi

--------------

Aku pulang bersama Brian.
Air hujan mengguyur punggung mobil Brian.
Selama perjalanan tak ada salah satu dari kami yg berbicara*mungkin*.

"Stella"panggilnya.

"Emm"jawabku sambil menatap kedepan.

"Gue bakal pergi"ujarnya.

"Kemana.lagian kamu pasti bercanda kan"

"Nggak.gue serius"jawabnya.

Aku mulai memperhatikan tiap kata yang keluar dari mulutnya.Memahami apa yang dia katakan.

Ia menghela nafasnya.

"Gue bakal kuliah di Amerika.Menuntut ilmu disana.Dan ninggalin lo disini"jawabnya tegas.

"Kamu bercanda kan"ujarku masih tak percaya.

"gue serius.dan gue berangkat lusa"jawabnya.

Owh Tuhan! Aku jadi ingin menangis.Dan BINGO!!
Aku meneteskan air mata yg membuatku malu.

"Heh.gausah nangis"ujarnya menghapus air mataku.

"Gue gabakal lama lagi.cuma dua tahun doang.gausah kangen"tambahnya.

"Dua tahun itu ga sebentar Brian."ujarku sambil sedikit terisak.

"Hahahaha lo kok kaya sedih gitu sih.ato jangan2 lo suka ya sama gue ahaaha"ujarnya mentertawaiku.

"Pede kamu"ejekku.

"Eh iya tadi dikamar mandi gimana caranya kita keluar" tambahku.

"Oh.tadi.beruntung tadi ada Pak udin yg tugas patroli.nah pas gue teriak minta tolong,sama Pak udin didobrak pintunya."jawabnya jelas.

Aku ber-oh ria.Tapi seperti ada sesuatu yg aku rasa sangat janggal.Berkaitan dengan......kancing!ya!kancing!!

"Brian"

"Apa"jawabnya.

"Jangan bilang kalo kamu beneran buka..."

"Iya.emang gue buka"jawabnya enteng.

"Gue udah liat"tambahnya dengan nada setengah berbisik dan menyipitkan matanya.

"AAAAAA.DASAR BOCAH MESUM KAMU!!"teriakku sambil mendorongnya menjauh dariku.

Dan setelah itu,mobil Brian menjadi seperti kapal pecah.
Sekitar 35menit kemudian,aku sampai dirumah.Saat aku hendak turun,Brian menahanku.

"Tunggu"cegahnya saat aku hendak turun.

"Kenapa"aku kembali terduduk.

"Besok ikut gue ya"ujarnya.

"Kemana?"

"Ikut aja.gue yakin dia akan seneng kalo ketemu sama lo" jawabnya.

"Oh.iya"aku mengiyakan.

"Jam delapan gue jemput".

Saat aku hendak keluar,karena aku rasa sudah tidak ada yg akan diperbincangkan lagi,Brian kembali menahanku.
Menarik tanganku.

Dengan secepat kilat,dia mengecup bibirku.aku ulang. DIA MENGECUP BIBIRKU!
Ini bukan mimpi.Ini sungguhan.Bibir sexy-nya itu benar-benar menempel di bibirku.

Tidak lebih dari tiga detik,ia melepaskan ciumannya.
Dan melemparkan senyum simpulnya padaku.

"First kiss-ku......"ujarku dengan nada lirih.

"Gue orang yg tanggung jawab"ujar Brian.

"Hah"aku,bingung-_-

"Oke besok jam delapan gue jemput.dandan yg cantik ya miss Cherry"

"Miss Cherry"

"Bibir lu rasa cherry"ia kembali tersenyum nakal.

Tanpa menanggapinya,aku keluar dari mobilnya.Aku memegangi bibirku.Ya!bibirku yg tadi diciumnya.
Oke ini lebay.Tapi,aku benar-benar senang!

Oh!payah!kenapa bibirku tak bisa berhenti tersenyum sih!!
Ga je banget aku ini.Dan,setelah puas memperhatikan bibirku,aku mengganti baju dengan baju rumah.

Aku berjalan gontai menuju menuju meja makan.Kulihat tidak ada sepiring makanan-pun disana.Ya,mama ku tidak masak pagi ini jadi,ya begitulah.

Mama masih saja belum pulang mengurusi toko Bunganya.
Aku masih penasaran,Brian akan mengajakku kemana ya.
Aku mengirim pesan pada Brian.

To Brian:
Besok kamu mau ajak aku kemana sih?

Dan langsung dibalas.

From Brian:
Emm...ke tempatnya Diva.ga keberatan kan

To Brian:
ya nggak lah.aku mau kok

Dan tak ada jawaban lagi setelahnya.Aku berpikir untuk membawakan 'dia' bunga.Dan,semoga saja 'dia' senang dengan kehadiranku.

Tak lama,mama pulang.

"Asalamualaikum"suar mama menggema disetiap sudut rumah.

"Waalaikum salam"jawabku.

Mama menghampiriku dan terduduk dihadapanku.

"Mama abis dari mana sih"tanyaku.

"Dari toko.Biasa ngecek stok bunga"jawab mama.

"Eng...Ma"

"Ya"

"Aku boleh minta bunga nggak"

"Ya boleh lah.Tumbenan banget.ada apa"tanya mama penuh selidik.

"Besok Brian mau ajak aku pergi.Katanya sih ketempatnya Diva"jawabku.

"Oh ya udah.mau bunga apa"

"Mmm....mawar aja"

"Ya udah nanti mama suruh pegawai mama nganter kesini. Mama naik dulu ya.Mau mandi"ujar mama pergi kekamarnya.

Aku-pun menunggu kiriman bunga itu.Tak lama kemudian, pegawai mama datang dengan se-bucket bunga mawar.
Sangat cantik.

Jodohku Ketua OSIS[?]Where stories live. Discover now