Epilogue

7.5K 460 18
                                    

David muncul dengan Tyas sambil mengenakan pakaian yang berbeda. 

Hari ini, David resmi melamar Tyas lagi di hadapan keluarga Tyas dan keluarganya. Tentu saja, Desi sudah memberikan restunya secara penuh kepada mereka berdua bukan? 

Ah, tidak lupa David mengundang Kris, dan Tevin. Serta Alex, Carlos, Leo dan Tatsuya beserta istri mereka juga, yang sudah di anggapnya sebagai saudara sendiri untuk ikut menghadiri acara lamaran kedua yang di lakukan David. 

Idenya ini muncul atas pikiran David sendiri yang mengatakan, "Aku sudah melukaimu, jadi seharusnya, aku akan di tolak oleh Ayahmu. Jadi, lebih baik aku melamarmu lagi dengan sopan dan benar. Lagi pula, Ibuku juga sudah memberikan restunya, bukan?"

Tyas pun hanya pasrah ketika David mengatakan itu dan mengikutinya saja. 

"Ini ide siapa sih?" desis Kris, "Bagaimana bisa David mengenakan kimono dan Tyas memakai kebaya seperti itu?" 

Tevin hanya nyengir ngeri dan menjawab sekenanya saja, "Anu... Itu pilihan Bos sendiri. David bilang ingin memakai pakaian yang berasal dari daerah mereka masing-masing. Tyas pikir hanya bercanda, tapi ternyata benar-benar dilakukan oleh David." 

"Ssst!" suara Alex mengingatkan, "Perhatikan cara komedian gila itu melamar kekasihnya!" 

Sahabat-sahabat David memerhatikan cara seperti apa yang digunakan David untuk melamar Tyas. Tidak ada obrolan serius yang tegang, seperti yang dilakukan oleh keempat sobatnya terlebih dulu. 

Tatsuya melamar Gaby dengan kebohongan yang baru mereka buat di hadapan orangtua Gaby yang bisa digolongkan cukup berhasil, karena Tatsuya sudah terbiasa untuk memengaruhi orang lain. Alex, mirip dengan lamaran yang dilakukan Tatsuya, hanya saja, dia melamar mengakui kebohongan yang dilakukannya dengan Steffi kepada orangtuanya Steffi dulu baru diizinkan menikah. Carlos melamar Rhea karena mereka memang sahabat sejak dulu, dan Ayah Rhea yang menyeramkan itu membuat Carlos keringat dingin sebenarnya dulu. Dan Leo berbicara secara langsung dengan Presdir tempatnya bekerja untuk menikahi Eugene, tanpa rasa cinta dan kasih sayang. 

Tapi, pemandangan yang berbeda saat kali ini David mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam kimononya. Dia duduk berhadapan dengan kedua orangtuanya Tyas dan orangtuanya sendiri. Tyas duduk di sebelahnya. 

"Ini adalah buku tabunganku. Om dan Tante bisa melihat sendiri berapa saldo yang ada di dalamnya," kata David untuk memulainya, "Lalu, ini adalah rata-rata penghasilanku selama satu bulan, sertifikat rumah, slip pajak yang aku bayar tiap tahunnya, dan berbagai tagihan yang harus aku keluarkan. Terakhir, ini adalah pendapat bersihku selama setahun." 

"Bodoh!" desis Leo. 

"Siapa yang mengajarinya untuk melamar seorang gadis seperti itu?!" seru Carlos kesal. 

"Pelankan suaramu!" tegur Rhea. 

Kembali lagi kepada David. Rama memerhatikan setiap kertas yang sodorkan kepadanya. "Kau sudah seperti sales yang menawarkan barang dagangannya kepadaku?" 

David tertawa, melihat seringai yang menyenangkan itu muncul dari sudut-sudut bibir Rama. "Tentu saja, Om! Karena aku sedang menawarkan diriku untuk menjadi anggota keluarga Om. Menjadi suami dari Tyas, dan ayah dari anak-anaknya kelak." 

"Hahaha!!" suasana awkward itu pecah menjadi tawa. "Astaga, Tyas, kau akan awet muda jika menikah dengan lelaki sepertinya, kau tahu?" 

David tersenyum.

"Baiklah, kalian mendapat izinku untuk menikah," balas Rama, "Tapi, David, siapa sebenarnya yang mengajarimu untuk melamar seorang gadis dengan menyodorkan semua harta yang kau miliki kepada orangtuanya?"

Bola mata David berputar-putar sambil tersenyum nakal. "Tevin." 

Tevin tersenyum sekenanya, lalu meringis. "Hmm.... aku harus bertemu Selvi dulu. Permisi semuanya..." 

Carlos, Alex, Leo dan Tatsuya langsung berteriak, "OI!!! JANGAN PERGI DULU!!!" 

-----

~author
The 5th story had done finally!! Thank you for reading this story, and give vote. I also want to say that there are so many ideas that came to me while I want to write David's story. However, I never made it, because that ideas just came into my mind, and blown away. I apologize if this story is far from the expectations for the readers. I hope I can do better in the next stories. 
Once again, thank you for reading and feel free to give comments to my story :) Thanks!

Mr. Laugh and The Airplane GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang