"Nggak akan"

"Ihh cepet turunin aku"

"Turunin cepet Brian"aku memukul dadanya.

"Kalo lo masih teriak lagi gue cium lo" ancamnya.

Huh!mana mungkin dia mau menciumku.

"Bri!........."

Cup!!

Brian mencium pipi kanan ku.Aku terdiam seketika.Tak angka dia tak main-main dengan perkataannya.

Sesampainya dimobil,Ia menurunkan aku.
Ia duduk dikursi kendali.Menatapku dan tersenyum penuh kemenangan.

"Jangan ngambek dong,nanti gue cium lagi lo"ancam Brian yg membuatku tersenyum miris.

"Ih main cium orang aja mesum kamu"ejek ku.

"Yaudah deh maaf"ujarnya sambil menyalakan dan menjalankan mobilnya.

Aku melirik jam tanganku.

Masih pukul 16.57.pikirku.

"Brian"

"Hn"oh Tuhan,kenapa dia jadi dingin lagi.

"Masih jam empat.Kamu mau ga kalo kita ke......"

"Cafe"sahutnya.

Kenapa dia bisa tau apa yg aku pikirin.
Tak lama setelahnya,dia memberhentikan mobilnya dicafe dikawasan kota ini.

Tanpa sepatah katapun,dia turun dari mobil.Aku menyusulnya.Kamipun masuk,dan duduk di lantai atas*outdoor*

Ia memanggil pelayan.

"Ya mau pesan apa?"tanya pelayan itu ramah.

"Green tea latte dan red velvet"ujar Brian.

"Dan anda..."tanya pelayan itu padaku.

"Mmm...Cappucino ice dan cheese cake" jawabku.

"Atas nama siapa"

"Brian"dia langsung menyahut.

Pelayan itu segera meninggalkan kami.
Tak lama,pelayan itu membawakan pesanan kami.

"Lo udah punya pacar?"tanya Brian tiba-tiba.

Pertanyaannya membuatku tersedak.

"Uhuk...uhuk"

"Eh lo gapapa kan"ujar Brian khawatir sambil menyodorkan minumanku.

Aku meminumnya.Wjah khawatirnya sangat lucu.Membuatku ingin tertawa.

"Ahahha gapapa"ujarku terkekeh.

"Kok ketawa sih.ada yg aneh ya"ujar Brian.

"Nggak muka khawatir kamu tuh lucu"

Dia menggaruk tengkuknya.

"Jadi,lo udah punya pacar belom"tanyanya lagi.

"Belum kenapa?"tanyaku tersenyum.

"Gapapa cuma tanya aja"ujarnya.

Kamipun segera menghabiskan makanan kami. Sesekali gelak tawa kami terdengar .Brian adalah orang yg lumayan hangat.

"Udah"sela Brian.

"Udah yuk pulang"

Saat aku hendak berdiri Brian menahanku.
Aku berbalik.Ia menempelkan jari telunjuknya disudut kanan bibirku.

"Ada keju yg nempel"ujarnya terkekeh.

Iapun berjalan mendahuluiku.Aku menyusulnya.Kamipin segera pulang.

Diperjalanan,tak ada perbincangan antara kami.Ampai ia menghentikan mobilnya.Aku menoleh kearahnya.Heran kenapa ia menghentikannya.

"Stell"penggilnya.Oh Tuhan!suara seraknya seksi sekali.

"Ya"jawabku menoleh padanya.

Ia mendekatkan wajhnya padaku.Aku menjauhkan wajahku darinya.Tapi badanku tertahan pintu mobil.Aku sudah tersudut.
Ia makin mendekat.Akumemejamkan mataku. Hembusan nafasnya terasa didahiku.

"Haha"kekehnya.

Tawanya membuatku membuka mataku.Kulihat ia yg sudah kembali diposisinya.Tatapanku seolah bertanya 'kenapa dia tertawa'.

"Gue ga bakal ngapa-ngapain lo lagi"ujarnya.

Aku terdiam.

Ia melajukan mobilnya lagi.Dan masih tetap tertawa.

Sesampainya kami dirumah ku,mamaku sedang menunggu diruang tamu.

"Eh udah pulang kalian"sambut mamaku.

"Tante,Brian pulang dulu ya"pamit Brian.

"Loh gamau mampir dulu"tawar mama.

"Gausah tante makasih yaudah Brian pamit"ujarnya lalu ia keluar.

Aku dan mama mengantarnya sampai pintu.
Ia melajukan mobilnya dan meninggalkan kami.

"Hn.senengnya punya calon mantu kaya Brian"ujar mama membuatku tersentak.

"Ca calon"aku memastikan.

"Ah sudah sudah ayo masuk gausah dipikir"ujar mama mendorongku masuk ke rumah.

Aku naik ke kamarku lalu mandi dan mengganti baju.Kurebahkan bedanku diatas kasur empukku.Tak lama kemudian aku terlelap.

Jodohku Ketua OSIS[?]Where stories live. Discover now