Angin berdesir,menyapu keheningan antara kami berdua.Angin menyibak helaian rambutku,yg menutupi penglihatan ekor mataku kearah Brian.Kulihat dari ekor mataku Brian yg melihatku.Kuberanikan diriku untuk menatapnya.

Saat aku menoleh,tatapan kami bertemu. Saling menatap satu sama lain. Tidak melihat penghalang antara kami.Satu-satunya penghalang adalah jarak duduk kami.Tatapannya,dingin namun menghangatkan bagiku.Tatapan yg sulit diartikan.Ia tersenyum simpul padaku. Ini senyuman pertamanya padaku.Sangat tampan.Namun setelah itu,ia mengalihkan pandangannya.

"Lo tau ngga kenapa gue bawa lo kesini" ujar Brian.

"Ngaa"aku menggelengkan kepalaku dan menatap kedepan kearah bunga-bunga itu.

"Dulu waktu kecil,kalo aku sedih,rewel pasti papa aku bawa aku kesini.Disini asik bikin tenang.sampai aku kenal sama penduduk yg ada disini,emang sedikit warga disini.Tapi mereka ramah"ujar Brian.

Eh tunggu!kayanya ada yg janggal dari bahasa Brian.Dia mengubah kata 'gue' jadi 'aku' it's amazing!
Tanpa menanggapinya,aku berlari kearah bunga-bunga yg tertanam indah didepan sana.Aku mengejar kupu-kupu yg berterbangan disana.

Brian hanya tertawa ringan,melihat tingkah ku yang seperti anak kecil padahal sudah kelas 3 SMA.

Brian menghampiriku.Ia berlari kecil.Anak rambutnya tersapu angin menambah ketampanan wajahnya.Saat ia berada di sampingku,ia mencubit lengat kananku.

"Aw!sakit Brian awas kamu ya!"aku mengejar Brian.

Brian berlari menghindariku sambil sesekali memohon ampun padaku.Tapi,aku tetap mengejarnya.Pokoknya sebelum aku berhasil mencubitnya,aku akan terus mengejarnya.

"Aduuhh"aku berpura-pura jatuh.

Yes!berhasil Brian menoleh dan menghampiriku dengan muka cemas.

"Lo gapapa kan"ujarnya mengecek lengan dan kakiku.

Tanpa menjawab pertanyaannya,aku langsung mencubit dan menggelitiki dia habis-habisan.Dia tak tahan menahan tawanya.Tawa kami pecah bersama.

Sampai aku tak tahan melihatnya kelelahan tertawa.Aku hentikan pergerakan tanganku yg menggelitikinya.

"Dasar lo ya jago akting"ujar Brian.

Aku tertawa renyah melihat sikapnya. Ternyata,sikapnya bisa berubah juga.
Saat ini kami duduk diantara bunga-bunga.

Saat aku hendak berdiri,tanganku ditarik oleh Brian.Aku tidak bisa menyeimbangkan badanku.Dan pada akhirnya aku terjatuh.
Sekarang,posisiku berada dibawah badan Brian.Brian menyangga tubuhnya dengan kepalan tangannya.Aku menahan nafasku.

Kudorong Brian sampai Terjungkal kebelakang.Aku tertawa mengejek saat ia kesakitan.

"Hahaha makanya jangan mesum"ejek ku.

"Plis deh gue ga mesum gakaya Danny"ujar Brian.

Perkataan Brian mengingatkan aku pada kejadian kemarin.Aku tertunduk.Aku berpikir untuk menjahilinya lagi.
Aku berpura-pura pusing.

"Aduh pusing"keluhku berbohong.

Brian yg sudah berjalan didepanku,menoleh.

"Gausah akting lagi deh"sikap dinginnya keluar lagi.

Tanpa menjawabnya aku langsung saja berpura-pura pingsan.Samar-samar aku melihat Brian berjalan menghampiriku.

"Oh jadi gamau bangun.oke deh"

Brian langsung menggendongku ala bridal style.Aku langsung membelakkan mataku.
Ia tersenyum nakal padaku.

"Turunin aku gak!"pintaku.

Jodohku Ketua OSIS[?]Where stories live. Discover now