EPISODE 5 : Blue Husband, Crazy Wife , And The Newbie

8.4K 234 19
                                    

Writter POV

Christopher menyeret randall dang langsung memasukan nya ke samping kursi kemudi mobilnya
"ahhgggg saudara ku yang hilang, aku bisa memiliki ku lagi !"
bentak christopher
"hentikan christopher, ini incest, kamu tahu aku tak bisa melakukan ini, aku ingin kehidupan baru, aku ingin bebas, aku ingin jatuh cinta, aku ingin bebas!"
teriak randall sambil menahan air matanya yang tak bisa di tahan dan christopher tertawa
"perusahaan telah menjadi milik ku, ayah dan ibu sudah mati, tak ada yang melarang kita, kita bisa menjadi sepasang kekasih sekarang randall, aku tak peduli sekarang kita saudara atau apa !, aku menginginkan mu!"
kata christopher dan mencium bibir randall dengan paksa , randall tak bisa menolak ciuman tersebut, leher christopher mengelus lehernya dengan erat dan jika randall menolak, dengan sigap christopher akan mencekik nya
"aku sudah mencintai orang lain !"
teriak randall dan christopher menampar randall sangat keras hingga randall menahan sakit dan panas
tamparan tersebut
"lepaskan aku christopher, aku saudara mu, aku adik mu!"
"tidak, kamu kekasih ku !, kamu kekasih ku!"
christopher mencium leher randall lagi dan mulai menghirup aroma tubuh randall dan memeluk nya
"kamu kekasih ku randall, kamu selalu di hati ku, kita bukan saudara, kita sepasang kekasih"
kata christopher sambil memeluk randall.

DONOVAN POV
One rondo cafe
untuk pertama kalinya dalam sebulan ini aku datang ke tempat aku dulu bekerja sebagai gigolo, huh, aku kangen teman teman ku , ada rasa tak enak meninggalkan mereka semua , aku kangen beberapa teman ku seperti David , Angel , Michael, Diaz, Kaio , Ortiz ahhggg nama nama yang kedengaran nya brengsek tersebut bikin aku cekikian dalam hati, nama mereka memang seperti di takdirkan jadi gigolo, Ahhhhhhhh, aku akan pergi ke neraka jika membicarakan mereka semua,
"haiii semuaaaaa ,aku datang"
semua lelaki di cafe tersebut memandang ku dengan tatapan heran
"ehh mantan gigolo datang nih"
kata papa theo kepada ku,dia bisa dibilang pemimpin para gigolo , stripper, dan mengatur akomodasi mereka para gigolo dan stripper, dia bukan germo, tapi lebih ke tempat bernaung para gigolo, sosok papa theo itu seperti, yahhh orang nya tampan seperti kebanyakan para DILF ,dan memiliki manner yang bagus adalah bonus , dia seperti gigolo lain ,kulitnya gelap dan sangat tegap , pekerjaan utama adalah kontraktor, dan seluruh keluarganya hanya tahu dia bekerja di kontruksi bangunan , dan pemilik cafe, dan bukan sebagai papa untuk para gigolo
"papa memangnya sudah bertemu pengganti ku ?"
"hahahaha, seperti kamu spesial saja, papa lebih mudah mencari pengganti mu don !,lima hari setelah kamu berhenti sudah ada...."
"maaf pa, soalnya gaji ku di kantor besar juga,donovan beliin ini untuk papa"
aku mengeluarkan wine chardonnay kesukaan papa theo dan dia tersenyum lalu menjambak rambut ku
"kamu memang brengsek don, sangat brengsek ,wowww chardonnay 12 tahun ? , gimana ?, adik mu kapan keluar dari panti?"
aku terhenyak mendengar itu dan , papa theo perhatian juga dengan adik ku adik ku ahhh ya, sekarang gimana kabar adik ku ya ?
"dia akan keluar bulan ini pa, tenang saja,eh siapa yang gantikan aku ?,pasti gantengnya seperti aku ya pa?, atau lebih jelek ?"
"ahhh dia lelaki muda,anaknya tampan juga , 20 tahun,ahh jadi ingat kamu ketika pertama kali datang ke sini , dia sangat kelihatan bersemangat menjadi gigolo, uang yang cepat datang dan melupakan harga diri adalah yang anak anak ini cari pada jaman ini, jaman sudah berubah ya ?, pada jaman papa ,semua anak muda ingin jadi sukses dan pada jaman sekarang mereka ingin uang yang cepat datangnya"
"papa kenapa jadi gigolo kalau gitu?"
"papa bosan dengan kehidupan papa yang menoton don!"
"ohh begitu"
kata ku sekenanya saja, padahal dalam hati ku sudah mengumpat, alahhh bilang aja ke enakan jadi gigolo
"coba kamu bayangkan , istri cerewet , dan anak yang penuntut, papa juga perlu kesenangan don"
"kekurangan seks kali istri papa, makanya setiap kali dia cerewet langsung suruh hisap penis papa,pasti diam"
"kurang ajar kamu don"
"papa tahu iu kan"
kata ku dan tertawa bersama papa theo dan terlintas di pikiran ku untu menanyakan keberadaan angel
"Angel dimana pa ?"
"ahhg siang siang begini dia masih menjadi kasir ,kamu mau menemuinya?, lagi pula dia sudah berhenti , dan hanya sesekali ke sini , seperti kamu"
"tentu saja, aku kangen dengan dia, wow aku tak menyangka dia berhenti, memang kenapa dia berhenti ?"
tanya ku ingin tahu pasti penyebab angel berhenti, karena dia yang dulu paling antusia bekerja sebagai stripper
"kamu tanya saja dengan dia, mungin dia bisa lebih terbuka dengan mu"
"ahh ya ya ya papa!"
kata ku dengan tersenyum, lalu mata ku tertuju kepada seorang lelaki muda yang datang dengan peluh yang mengucur di seluruh tubuh nya
"siapa dia pa?, orang baru ya pa?"
dan papa theo hanya tertawa mendengar ku menanyakan lelaki tersebut
"dia pengganti mu"
"apa pengganti ku , kata papa dia 20 tahun"
"iya memang 20 tahun, kenapa ?"
aku menatap lelaki itu dan dia menuju ku atau mungkin tepatnya papa theo
"dia terlihat matang....matang sekali , seperti wine merah muda"
kata ku dan seakan lagu Tove lo : Like em young mengiri ketika dia berjalan dengan efek slow motion yang ada di tv
"papa theo ,kemarin aku hutang minuman 12 dollar,ini aku kembalikan"
kata lelaki itu tanpa mempedulikan diri ku, seakan aku ini batu cadas di sisi nya
"lain kali jangan teralu banyak minum, kasian orang tua mu menunggu"
"sudah resiko, pa"
kata anak itu cuek, senyuman nya manis sekali , tubuhnya yang hanya memakai singlet putih sangat kontras dengan kulitnya yang terbakar namun masih terlihat seperti porcelen
"ehh kenalin ini donovan"
kata papa theo mengenalkan aku dengan lelaki itu
"hei, aku Helmut"
"ahhh helmut, senag bertemu dengan mu"
"kamu klient ?, atau gigolo, atau Cuma tamu?"
aku terkejut dengan cara bicara dia yang blak blak kan,dan dia menatap ku dengan antusias, sangat beda ketika dia datang tadi,
"ahhggg tidak kedua dua nya, lagipula ngapain aku jadi klien, aku pun bukan gigolo"
dan papa theo tertawa lalu menampel kepala ku dengan pukulan yang lumayan keras
"mantan gigolo dia!, mantan ! ingat !mantan gigolo"
kata papa theo dan aku mengaduh kesakitan
"aduhh pa, jangan bongkar masa lalu apa?"
"kamu malu memang nya?, kamu malu ? sini papa hajar !"
kata papa theo cekikikan, entah kenapa papa theo sering sekali memukul kepala ku, mungkin akhir akhir ini aku merasa bego ,karena hal tersebut, ya efek jangka panjang nya mungkin itu,kepalanyeri, berpikir lambat, sistem motorik terganggu ?, seperti iklan obat saja
"ohhh jangan jangan aku menggantikan kamu ya?"
kata helmut sontak tertawa dan dan aku hanya tersenyum tipis, bombshell ?, mungkin itu yang tercetus di pikirkan ku , helmut itu tinggi sekali , dan aku bisa melihat bulu halus di dada nya dan rambutnya berwarna coklat terang, terus apa lagi ya?, ahgg dia sepertinya campuran antara asia, amerika.....asia eropa dan sebagainya , dari matanya yang sipit aku melihat tatapan yang sangat teduh, hingga siapa saja yang menatap nya tenggelam,
"kamu peranakan ya ?,maksud ku kamu jenis apa,ahhgg kamu euroasia kan?"
tanya ku pelan dan gugup, kenapa bisa gugup begini ?,ahgg entah lah, dia terdiam sejenak ketika aku menanyakan hal tersebut
"ehhh don, gak sopan menanyakan ras seseorang"
kata pap theo mengeram marah dan melotot kepadaku, aku sih fine fine aja, sih
"ayah ku orang kulit putih , tentu saja dia amerika, tapi katanya ibu aku orang vietnam"
"katanya ?"
"yang di katakan ayah ku begitu"
dari sana aku tahu helmut tak pernah melihat ibunya dan tinggal bersama ayahnya.

Husband confession 3: Second Chances  (Bahasa, MenXMen, BoyXBoy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang