Chapter 6

134 18 2
                                    

AuthorPOV

"Lihat! Siapa gadis itu? Mengapa ia begitu cantik?" semua mata siswa-siswi Calderie Senior High School tertuju pada paras seorang gadis cantik. Begitupun The Gangs mereka juga terpana atas pesona gadis tersebut. Tubuhnya yang gemulai, hidungnya yang mancung dan alis mata yang begitu lentik. Terlihat sempurna di mata semua orang.

Gadis itu berjalan masuk ke kelas tanpa menghiraukan tatapan 'iri' dari para cewek dan tatapan 'menarik' dari mata para cowok. Tanpa dia sadari, beberapa siswa dan siswi mengikutinya berjalan di belakang. Mereka ingin tahu siapa gadis itu.

The Gangs, Geng paling kuat yang pernah ada di sekolah ikut mengikuti gadis itu. Mereka berpikir ini adalah suatu kesempatan untuk 'menggandeng' gadis itu masuk ke gengnya. Gadis itu duduk di bangku deretan kedua di tengah. Dia membuka buku catatannya. The Gangs langsung menghampiri dan menyapa dengan senyuman khas mereka. Kau tahu, senyuman orang-orang licik. Gadis itu berbasa-basi cukup lama dengan The Gangs. Dan The Gangs pun berhasil menggandeng gadis itu masuk ke gengnya.

Mereka mengobrol dan tertawa layaknya telah bersahabat cukup lama. Gadis itu lebih banyak diam. Ia memilih untuk mendengarkan cerita teman-teman barunya dibandingkan ikut bicara. Ia takut salah kata dan mengakibatkan ia dijauhi The Gangs. Ia hanya tersenyum ketika mendengar teman-temannya membicarakan 'si bocah tengil' Telly. The Gangs tidak mempermasalahkan itu semua yang penting gadis baru itu bagian dari gengnya dan tidak bergabung dengan 'rakyat jelata'.

Malam harinya, mereka mengadakan slumber party di rumah Polly. Itu sudah kebiasaan bagi gadis Amerika saat mereka mempunyai teman baru. Mereka bisa berkenalan lebih jauh dan mengetahui kebiasaan satu sama lain. Gadis baru itu menerima ajakan mereka. The Gangs bersorak ria.

"Namamu siapa?" tanya Polly yang sedari asyik memakan keripik kentang. "Iya kau sedari tadi hanya diam, tersenyum, dan tertawa. Apakah kau tidak bisa bicara?"  Casey menatap tajam mata gadis itu.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak memberitahu namaku kepada kalian?" gadis cantik itu akhirnya angkat bicara. Mata The Gangs langsung menatap mata indah milik gadis itu. Tiana mengangkat alisnya. Ia menatap mata Casey. Dan Casey menatap Polly. Begitu seterusnya. The Gangs menatap mata satu sama lain.

Kemudian mereka berunding tanpa gadis itu. Gadis itu diam saja, pasrah tentang apa yang akan terjadi. Saat The Gangs selesai berunding, mereka menatap mata gadis itu. Lagi. Kali ini dengan tatapan yang sulit ditebak. Entahlah mereka akan melakukan apa kepada gadis itu. Casey menyilangkan tangannya di depan dadanya. Ia berjalan maju menghampiri gadis itu. "We won't do anything, cutie. It's okay if you don't want to tell us about your name or your personality. As soon as you still beautiful like this, we will not let you go." gadis itu tersenyum memamerkan sederet gigi putih miliknya. "Thank you" gadis itu menatap mata anggota The Gangs secara bergantian. Ia benar-benar tidak percaya ini akan terjadi. "We'll call you, Myst. Is it okay?" gadis itu mengangguk. "It's okay."

Gadis-gadis itu bersorak ria. Mereka mendapat anggota baru. Seorang gadis brunette bermata coklat indah dengan tubuh yang gemulai. Tipe anggota The Gangs. Jenna mengeluarkan 3 botol soda 1 liter untuk merayakan kehadiran anggota baru The Gangs. Gadis itu tertawa senang.  Mereka berpesta ria di rumah Polly. Sampai akhirnya mereka membicarakan seorang gadis lain berinisial H yang sangat mereka benci. Gadis itu tersenyum lalu tertawa. Merasa begitu geli dengan yang barusan mereka gosipkan.

Gadis itu meminta izin kepada teman-temannya karena tidak bisa menginap malam ini di rumah Polly. Ia beralasan neneknya sedang sakit jadi harus menengoknya. The Gangs percaya begitu saja kepada gadis itu.

Suara klakson mobil terdengar di luar pintu rumah Polly. Gadis itu langsung turun menuju mobil. Ia membuka pintu mobil dan disitu sudah ada seorang laki-laki seumurannya tersenyum di tempat kemudi. Gadis itu melambaikan tangan pada temannya selagi mobil perlahan meninggalkan halaman rumah Polly.

Gadis itu tersenyum melihat laki-laki di sebelahnya. Seorang laki-laki yang kebetulan memiliki warna rambut yang sama dengannya. Ia sudah lama mengaggumi laki-laki tersebut. Tapi baru kali ini ia bisa dekat dengan laki-laki yang telah lama ia cintai.

Gadis itu memasuki rumahnya saat mobil laki-laki itu meninggalkan halaman rumahnya. Ia masuk ke kamarnya dan tersenyum di depan cermin. Ia merasa puas dengan dirinya sekarang. Parasnya yang cantik menghipnotis mata semua orang yang ia temui. Ia baru menyadari bahwa paras cantiklah yang bisa membuat ia lebih terkenal dan mempunyai banyak teman. Ia benar-benar puas dengan dirinya.

Teman-temannya tidak menyadari siapa dirinya yang sebenarnya. Ia menipu setiap orang. Wajahnya. Wajahnya itu yang menipu. Sebetulnya mereka kenal siapa gadis ini. Ia hanya merubah sikap. Hanya sedikit sikap yang ia rubah sebenarnya. Tapi semuanya TERTIPU. Termasuk The Gangs. Mereka cuma mengenal bahwa dia adalah anak baru di sekolah dengan nama Mysty Jane. Jane si misterius. Padahal sebetulnya bukan, ia bukan Mysty Jane.

Dia orang lama yang sebetulnya sudah tenar karena The Gangs.



Don't
Forget
To
Vomments
Guys

Click the star button. It's really important to me.

I need your Vote. Because it is motivate me to make the better stories.

Soo...

VOTE
COMMENT

VOTE
COMMENT.

Thanks before.

MetamorphsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang