Chapter 21 : Kembali

109 14 0
                                    

"Yumi, sebenarnya apa yang penting itu?" tanya Lily.

"Aku tidak bisa menjelaskannya disini ayo kita masuk ke dalam" ajak Yumi.

"Aku tidak mau Yumi! Kau jangan memaksaku, aku tidak suka masuk ke gudang!" Lily semakin curiga.

"Tapi, Lily" Yumi memohon.

"Tidak akan!" Lily pun pergi.

"Nalu! Tolong aku!" Yumi pun menarik tangan Lily.

"Lepaskan! Yumi!" nada Lily mengeras.

Nalu pun datang dan segera menggendong Lily masuk ke dalam gudang.

"Aaaa lepaskan aku..." teriak Lily.

Karena musik cukup keras, suara Lily tidak terdengar orang lain.

Yumi menutup pintu dan meletakkan tongkat Nalu disana, pintu pun lenyap, agar kedap suara dan Lily tidak bisa kabur. Nalu pun melepaskan Lily.

"Apa yang kalian lakukan?! Itu tidak sopan!" bentak Lily.

"Maaf Lily, kami tidak akan melukaimu" kata Yumi menenangkan.

"Kami membutuhkan bantuanmu" pinta Nalu.

"Bantuanku?! Sebenarnya siapa kau? Dan pakaianmu mengapa seperti itu?" Lily semakin bingung.

"Lily, aku harap kau mendengarkan hal ini.." kata Nalu.

Nalu menceritakan semuanya dan meyakinkan bahwa Lily itu reingkarnasi dari Narin. Yumi pun membantu Nalu untuk meyakinkan Lily.

Setelah selesai menjelaskan...

"Itu tidak mungkin, Yumi.. Nalu.., sepertinya kalian salah orang, jika bumi ini dalam bahaya setelah yang namanya Deja itu, menemukan cincin terakhir. Aku juga merasa khawatir tapi untuk membantu kalian mungkin orang lain..., maaf aku tidak bisa melakukannya..." kata Lily.

Nalu mengambil tongkatnya, pintu kembali muncul. Nalu memegang tongkatnya dengan telapak tangan kirinya sedangkan telapak tangan kanannya terbuka dibawah tongkat.

"Tongkat, keluarkanlah cincin biru itu" kata Nalu.

Tidak lama kemudian, cincin biru keluar dari tongkat dan jatuh di telapak tangan kanan Nalu.

"Lily, aku berikan cincin biru ini, karena seharusnya milikmu, pakailah" kata Nalu.

"Apakah ini cincinnya?" tanya Lily.

"Ya" jawab Nalu.

"Lily pakailah" Yumi memohon.

"Baiklah" Lily memakainya.

"Yumi, mulai sekarang panggil dia Narin" perintah Nalu.

"Baiklah" kata Yumi.

"Yumi pegang dia" kata Nalu.

"Narin, maafkan aku" Yumi pun memegang Lily.

"Jangan panggil aku Narin dan Yumi apa yang ingin kau lakukan?" Lily semakin takut.

Nalu meletakkan ujung tongkatnya di dahi Lily.

"Maafkan aku, tapi ini sangat penting untuk keselamatan bumi ini. Akan kukembalikan ingatan Narin kepadamu Lily" kata Nalu tegas.

Keluarlah cahaya dari ujung tongkat.

Aaaaaaa...

"Nalu, apa dia baik-baik saja?" Yumi khawatir.

"Tenang saja" kata Nalu menenangkan.

***

Didalam pikiran Lily...

"Terimakasih.., namaku Kojala Sanji" kata Koji.

"Sama-sama, namaku Narin. Namamu panjang sekali, bagaimana bila namamu Koji saja, itu singkatan dari Kojala Sanji" kata Narin senang.

"Wah... jernih sekali cermin ini terimakasih paman, aku akan melihatkannya pada Koji" kata Narin.

"Yumi, aku akan selalu membantumu kitakan sudah berteman benar tidak Koji?" kata Narin meyakinkan.

"Iya" kata Koji mengiyakan.

"PAMAN!!!!"

PLAKK!!

"Kau memang keterlaluan membunuh pamanku! Hanya untuk sebuah selendang?!" teriak Narin.

"Maafkan aku Narin" kata Yumi menyesal dan gugup.

"Aku meminta pengawal yang akan membantu membawa barang-barangku menuju negeri kakekku tinggal, pengawal itu sudah pergi terlebih dahulu, aku datang kemari untuk berpamitan kepada kalian semua" kata Narin mulai sedih.

"Apakah harus?" tanya Yumi.

Narin mengangguk.

"Seseorang..., tolonglah aku, paman tolonglah aku..., Koji..., tolonglah aku..." ucap Narin dalam hati yang berusaha untuk berenang.

"Kau masih tidak mengetahui kesalahanmu? Aku datang karena aku merasakan hawa kekuatan cincin di sini! Dan aku akan merebutnya!" teriak Narin.

"Aku tahu kau begitu peduli padaku, maafkan aku karena kasar padamu, aku tidak bisa menghentikan pertempuran itu, keputusanku sudah bulat, aku ingin kau memahaminya dan bila aku tidak kembali.., setelah hari pertempuran itu.., aku ingin kau merawat kakek karena dia adalah keluargaku yang tersisa" kata Narin melemah.

"Dia benar-benar salah paham, gawat, Koji sudah dikendalikan cincinnya" kata Narin dalam hati serius.

"Yumi, ambillah cincin ini aku tahu kau sangat membutuhkannya..., aku sudah memaafkanmu tentang paman..., aku senang bisa bertemu kalian..." kata Narin bahagia.

"Ko..ji.., aku sangat senang mendengar perasaanmu terhadap..ku.. Aku juga mencintaimu...maaf..aku tidak bisa bersamamu..." Tangan Narin pun jatuh.

***

"Narin, apa kau tidak apa-apa?" Yumi khawatir karena Lily tidak sadar.

Akhirnya Lily pun sadar.

"Yumi?" Lily setengah sadar.

"Narin, apa kau ingat masa lalumu?" tanya Yumi.

"Aku, mengingatnya..., walaupun terasa aneh.., apakah aku Narin atau Lily itu semua diriku, jadi kau.., mau memanggilku apa?" tanya Lily.

"Narin" jawab Yumi.

"Baiklah" kata Narin.

"Narin, apakah kau  bersedia untuk menyelamatkan bumi ini?" tanya Nalu.

"Tentu saja, tapi aku butuh bantuan kalian" kata Narin.

"Kami siap membantumu" jawab Yumi.

Mereka bertiga pun berdiri.

Nalu membuka lubang waktu.

"Yumi, aku tidak tahu apakah aku bisa mengalahkannya, soalnya aku juga sebagai Lily yang matanya bermasalah, waktu itu juga aku tidak dapat menemukan kacamataku bila tidak  dibantumu. Aku khawatir" tanya Narin khawatir.

"Aku akan memastikan kacamatamu tidak lepas" kata Yumi.

"Terimakasih" kata Narin.

Yumi, Narin, dan Nalu pun pergi.

***

Akhirnya mereka sampai...

Koji dan Mila sangat terkejut melihat Yumi dan Nalu datang dari lubang gelap yang tiba-tiba muncul.

"Yumi?! Apa yang kau lakukan disini, bukankah kau sudah pulang?" tanya Koji terkejut.

"Aku datang karena harus ada yang diselesaikan" kata Yumi.

"Apakah ini, bantuanmu yang kau maksud?" tanya Mila.

"Sebenarnya ada satu orang lagi" kata Nalu.

Tidak lama Narin pun datang dan lubang waktu menghilang.

"Narin?!" Koji dan Mila terkejut.

KekuatanWhere stories live. Discover now