Chapter 11 : Cincin Merah

164 19 0
                                    

"Satu tahun yang lalu, aku merasakan ada hawa kekuatan, hingga aku pun mencarinya dan akhirnya aku menemukan gadis itu, aku selalu mengawasinya hingga saat dia berada di pasar, secara diam-diam aku menyumpitnya dari belakang, sumpitan itu mengandung racun, dia pun terjatuh lalu aku datang dengan berpura-pura sebagai saudarinya yang berusaha menolongnya, orang-orang percaya lalu membawa gadis itu ke dalam gubukku, di sana, aku mengambil cincinnya, dan membunuhnya dengan benar" kata wanita bertopeng itu datar.

"Kau keterlaluan!!" teriak Koji.

Koji pun berusaha melawan wanita bertopeng itu, tetapi wanita bertopeng itu membuat putaran dengan tangan yang terangkat. Tiba-tiba saja air yang berada di rerumputan keluar. Wanita bertopeng itu berhenti berputar, tangannya pun seperti mendorong Koji, lalu air itu pun ke arah Koji. Koji terdorong oleh air itu hingga menabrak pohon dari belakang. Wanita itu pun melakukannya lagi tetapi, saat berhenti tangannya direntangkan dengan telapak tangan menghadap Koji, air yang berada di udara pun membeku dan meruncing, dengan cepat meluncur ke arah Koji.

"Tidak!!!" Yumi berteriak.

Tiba-tiba...

Ada tembok api yang melindungi Koji, es yang runcing itu pun meleleh.

Wanita bertopeng itu pun melihat Yumi berdiri, rambutnya seperti terhembus angin yang sepoi-sepoi dan iris matanya yang hitam berubah menjadi merah,  Koji pun melihat Yumi seperti itu.

"Apa yang terjadi pada Yumi?" kata Koji terkejut dalam hati.

"Kau sungguh keterlaluan, membunuh temanku Narin dan ingin membunuh temanku lagi?, kau sangat kejam! Yaaaaaa!!!!" kata Yumi kesal.

Yumi pun melawan wanita bertopeng itu dengan menggunakan kekuatan cincin merah atau api, wanita bertopeng itu juga melakukan hal yang sama.

Koji hanya melihat pertarungan mereka.

Hingga pada akhirnya, tangannya Yumi melakukan gerakan melingkar di depan wanita bertopeng itu dan gerakan mendorong, lalu keluarlah api, menuju wanita bertopeng itu.

Wanita bertopeng itu tidak sempat membuat pertahanan, akhirnya ia terdorong jauh ke belakang.

"Keterlaluan, dia terpengaruh cincin itu, jadinya, kekuatannya meningkat, lebih baik aku mundur sekarang" kata wanita bertopeng dalam hati.

Wanita bertopeng itu pun lenyap.

"Kau hanya bisa kabur, keterlaluan" kata Yumi.

Kekuatan cincin merah yang mempengaruhi Yumi menghilang, Yumi pun menutup matanya dan terjatuh, tetapi Koji berhasil menangkap Yumi.

"Sekarang aku baru tahu, Yumi ternyata mengambil cincinku, karena Yumi, aku mengetahui kekuatan di balik cincin ini. Aku akan mengambilnya karena janjiku pada wanita di dalam mimpiku". Kata Koji dalam hati.

Koji pun berusaha mengambil cincin itu.

"Mengapa susah sekali dibukanya? Biarlah, aku harus pulang sekarang, kasihan Yumi" kata Koji bingung.

***

Pagi hari di rumah Koji.

"Yumi, mengapa makanan mu tidak di makan?" tanya Koji.

"Koji, ada yang ingin kusampaikan padamu" kata Yumi serius.

"Katakan saja" jawab Koji.

Yumi pun memperlihatkan cincin merah di jarinya.

"Koji, jujurlah padaku darimana kau mendapatkan ini, kau sudah berjanji padaku untuk menemukan ke empat cincin, mengapa kau menyembunyikannya dari ku, apakah kau sengaja?" tanya Yumi kecewa.

"Yumi, kapan kau menemukannya?" tanya Koji.

"Saat membersihkan kamarmu kemarin" jelas Yumi.

"Maafkan aku Yumi, sebenarnya, sejak kau menceritakan tentang cincin dan cermin waktu itu, aku sudah mengerti bahwa, cincin yang kaumaksud adalah cincinku, rencananya aku akan memberi cincin itu bila benda yang lain sudah ditemukan, karena aku sudah berjanji pada seseorang, agar tidak memberitahukan kepada siapapun mengenai cincin itu. Tapi, karena kau sudah mengetahuinya aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sebenarnya ada satu cincin lagi yang aku simpan yaitu cincin berwarna putih aku akan memberikannya padamu" kata Koji menyesal.

"Tidak apa-apa Koji, aku senang ternyata sudah dua cincin ditemukan, dan cincin yang satu lagi kau saja yang menyimpannya, yang penting kita sudah tahu cincin ke tiga dipegang oleh wanita bertopeng itu, tapi Koji, bagaimana bisa wanita bertopeng itu mundur?" tanya Yumi.

"Kau tidak mengingatnya?! Kau sendiri yang melawannya, tiba-tiba saja kau memiliki kekuatan berupa api" kata Koji.

"Benarkah?" kata Yumi tidak percaya.

"Setelah makan, aku akan pergi ke dukun Manshan ada yang ingin kutanyakan, lebih baik kau jangan ikut, menunggu di rumah saja" kata Koji.

"Baiklah" kata Yumi mengiyakan.

***

"Apa, kalian harus pergi" kata ibu Koji terkejut.

"Maafkan Koji bu, yah. Ini hanya satu-satunya jalan agar Yumi dapat kembali ke masa depan" kata Koji dengan berat hati.

"Baiklah, ayah dan ibu akan selalu mendoakanmu dan Yumi" kata ayah Koji sedih.

"Terimakasih" kata Koji.

Koji dan Yumi pun pergi dari rumah Koji.

***

"Jadi, kata dukun Manshan kita harus menemukan seorang guru agar dapat mengendalikan kekuatan dari cincin ini?" kata Yumi di perjalanan.

"Benar, ini satu-satunya cara agar dapat mengalahkan wanita bertopeng itu, agar kita bisa mengambil cincinnya" kata Koji.

Akhirnya mereka di depan dua jalan yang arahnya berbeda.

"Yumi, ini peta untuk mencapai guru barumu, aku juga punya. Bila salah satu dari kita sudah selesai belajarnya, langsung saja pulangnya ke rumahku mengerti, itu bila waktu selesainya tidak sama antara aku dan kamu, mengerti?" jelas Koji.

"Aku mengerti, umm... Sampai bertemu lagi Koji" kata Yumi.

"Ya, sampai bertemu kembali juga" kata Koji.

Koji dan Yumi pun melanjutkan perjalanannya.

KekuatanWhere stories live. Discover now