Chapter 12 : Rahasia Koji

161 18 0
                                    

Dua tahun kemudian....

Yumi berhasil dalam mengendalikan kekuatannya, dia pun pulang.

Akhirnya Yumi sampai pada jalan yang dilaluinya sebelum berpisah dengan Koji.

"Sepertinya, aku lebih dulu menyelesaikan pelajaranku daripada Koji, ternyata aku lebih hebat he..he.. Aku haus sekali setelah perjalanan yang panjang" kata Yumi dalam hati.

Yumi melihat sekeliling dan menemukan seseorang tengah duduk di rumput tidak jauh dari jalan setapak. Yumi pun menemui orang itu.

"Permisi, bolehkah aku meminta airmu sedikit?" tanya Yumi sopan.

"Tentu saja" kata orang itu.

Saat orang itu membalikkan badannya.

"Koji?! Aku tidak percaya kita bertemu seperti ini, bagaimana kabarmu? Wah.. Sekarang kau berubah, sekarang kau memakai baju dan rambutmu panjang sekali" kata Yumi terkejut.

Koji pun memberi air pada Yumi.

"Aku baik-baik saja, ternyata kamu tidak berubah, rambutmu tetap pendek" kata Koji senang.

"Ya, begitulah" kata Yumi.

"Yumi, ayo kita pulang sekarang, setelah itu kita ketempat biasanya" ajak Koji.

***

Koji dan Yumi berada di tempat biasanya.

"Koji, apa yang akan kau lakukan dengan gunting itu?" tanya Yumi saat melihat gunting yang di bawa Koji.

"Rambutku terlalu panjang aku ingin kau memotongnya tapi, sedikit saja" kata Koji.

"Kalau kau mau potong rambut, poninya juga dipotong kan? Tentunya kau harus membuka ikatan rambutmu" kata Yumi senang.

"Aku tahu, karena itu aku akan membukanya" kata Koji datar.

Koji pun membuka ikatannya dan Yumi bergegas untuk melihat wajah Koji, tetapi...

"Mengapa kau memakai topeng? Kau menyebalkan" kata Yumi kesal.

"Topeng ini kenangan dari guruku, tentu saja harus digunakan pada saat-saat yang penting, he..he.. Yumi, ayo potong sekarang" kata Koji memerintah.

Yumi pun mulai memotong rambut Koji.

"Menyebalkan sekali, aku akan memotong rambutmu agar kau puas!" kata Yumi dalam hati dengan kesal.

Setelah selesai...

"Tidak..!! Apa yang kau lakukan pada rambutku Yumi?! Mengapa kau memotongnya seperti rambutmu?!" kata Koji terkejut.

"Itu karena kau tidak memperlihatkan dahimu, sampai sekarang pun kau masih menutupinya kecuali pada Narin, aku sebal sekali" kata Yumi kesal.

"Baiklah, dengan berat hati aku akan memperlihatkan padamu" kata Koji.

Koji pun merobek sebagian bajunya dengan gunting, lalu mengikat rambutnya yang pendek. Koji pun membuka topengnya.

"Apa itu bekas luka Koji?! Menyeramkan, seperti ulat!" kata Yumi terkejut.

"Kau pasti berkata seperti itu, memang ini bekas luka dari sayatan pisau, panjang bukan? Dan seperti ulat oleh karena itu aku menutupnya" kata Koji.

"Maaf Koji aku memaksamu memperlihatkannya, lebih baik kau menutupnya lagi" kata Yumi menyesal.

"Darimana kau mendapatkan luka itu?" tanya Yumi.

"Akan aku ceritakan" kata Koji.

***

Ketika Koji berumur 9 tahun.....

Koji sedang mencari kayu bakar di hutan yang tidak jauh dari rumahnya.

"Akhirnya selesai juga" kata Koji senang.

"Akan kubunuh kalian semua!!!" teriak seseorang.

"Siapa yang berteriak?" kata Koji terkejut.

Koji pun berbalik badan dan terkejut bahwa di depannya ada orang gila yang membawa pisau berlari menuju Koji.

"Kau akan kubunuh!!" teriak orang gila itu.

"Aaaaa..." Koji histeris.

Koji berlari meninggalkan kayu bakarnya.

"TOLONG..!!" Koji berlari terus.

Tidak jauh dari sana ada seorang anak perempuan yang melihatnya.

Koji tersandung akar sebuah pohon dan jatuh. Orang gila itu dapat menyusul Koji, orang gila itu membalikkan badannya Koji dan menyayat dahi Koji, dengan sayatan yang dalam, hingga darah mengalir deras, Koji pun tidak sadarkan diri.

Tiba-tiba orang gila itu terkena lemparan batu.

"Jangan berani pada anak kecil saja! Lawan aku!" teriak anak perempuan itu.

Orang gila itu pun berlari menuju anak perempuan itu, dan berusaha menusukkan pisau yang dibawanya tetapi, anak perempuan itu dapat menghindarinya dengan sempurna, badannya dapat sedatar tanah dengan satu kaki menahan badannya. Anak perempuan itu membalikkan badannya dengan cara menaikkan kakinya ke udara sedangkan kedua tangannya yang menumpu. Pisau yang dibawa orang gila itu pun terkena kaki anak perempuan itu hingga terlempar dan berhasil ditangkap oleh anak perempuan itu. Anak perempuan itu pun melemparkan pisau kepada orang gila itu dan menusuk lengan kiri, orang gila itu pun berlari kesakitan.

"Akhirnya, aku bisa menyelamatkan anak laki-laki itu" kata anak perempuan itu lega.

Tok tok tok tok tok

"Suara apa itu..." kata Koji lemas.

"Kau sudah sadar?" kata anak perempuan itu.

Anak perempuan itu lalu memposisikan duduk Koji, pada sebuah pohon. Anak perempuan itu lalu merobek roknya dengan giginya lalu, robekkan roknya diisi oleh tumbukan tanaman obat yang dapat menghentikan pendarahan. Dipasangkanlah robekkan rok itu pada dahi Koji.

"Auu.. Sakit..." kata Koji meringis.

"Kau harus menahannya" kata anak perempuan itu.

Koji yang baru menyadarinya terkejut dan malu karena ditolong oleh seorang anak perempuan.

"Terimakasih.., namaku Kojala Sanji" kata Koji.

"Sama-sama, namaku Narin. Namamu panjang sekali, bagaimana bila namamu Koji saja, itu singkatan dari Kojala Sanji" kata Narin senang.

"Baiklah. Karena kau telah menolongku aku akan mengajakmu ke suatu tempat" kata Koji senang

***

"Karena kejadian itu, aku dapat luka ini dan itu adalah pertemuan pertamaku dengan Narin" kata Koji.

"Aku mengerti, aku tidak akan mengganggumu lagi mengenai dahimu" kata Yumi janji.

"Yumi, kau belum pernah ke atas sana kan?" tanya Koji, Koji pun menunjuk tempat di atas air terjun.

Yumi menggeleng.

Koji pun mengajak Yumi.

Setelah sampai.

"Wahhh...., indah sekali...., lapang berumput dan di tengahnya sungai yang cukup lebar" kata Yumi senang.

"Koji, mengapa kau tidak terlihat senang?" tanya Yumi.

"Ada yang tidak beres, terakhir kali aku ke sini tidak pernah melihat batu besar itu" kata Koji serius, Koji pun menunjuk ke arah batu yang misterius itu.

"Benarkah?" tanya Yumi tidak percaya.

KekuatanWhere stories live. Discover now