C-9 : The Song <P2>

Start from the beginning
                                    

Di dekat mereka, Saka hanya bisa menarik kesimpulan dari paa yang dilihatnya. Meski tidak banyak, tapi ia sudah bisa tahu apa yang terjadi di sini. Lengkap dengan alasan kenapa Celli ameminta tolong akan sesuatu pada mereka. Dan alasan kenapa gadis itu tidak menyebutkan permintaannya beberapa waktu yang lalu.

"Jadi, apa yang terjadi?" Dari belakang, Yuki berbisik pad Saka.

"Kedua gadis itu bertengkar." Jawab Saka singkat.

"Kalau itu pun aku sudah tahu! Yang aku tanyakan adalah apa yang mereka pertengkarkan?"

"Tahta." Yang menjawabnya adalah Lumia.

"Tahta?"

Lumia menarik nafasnya. Bersiap untuk penjelasan. "Di Imperium Alfheim, sudah sewajarnya seorang kaisar harus menurunkan kekuasaannya kepada salah satu anaknya setelah ia sudah uzur atau merasa tidak lagi bisa memimpin Imperium dengan baik. Kebetulah saja, di tahun ini, sang raja sudah memutuskan untuk menurunkan tahtany akepada anak anaknya."

"Kalau begitu, kenapa sang Kaisar tidak menurunkannya kepada anak laki lakinya? Bukankah seorang laki laki adalah pemimpin yang jauh lebih baik daripada seorang wanita?" Tanya Yuki lagi.

"Hanya ada satu alasan yang mungkin."

Yuki menatap sumber suara yang berada di depannya.

"Karena sang raja tidak memiliki anak laki laki sampai sekarang."

"Heeh... lalu, bagaimana dengan perebutan tahta?"

Saka menghela nafasnya. Tidak ada orang lain yang mengetahui seberapa pintarnya Yuki lebih darinya. Dan karenanya, Saka menghela nafasnya karena ia tidak menyangka kalau Yuki tidak bisa mengambil kesimpulan.

"Sang kaisar pasti menggunakan sistem sayembara untuk menentukan siapa yang lebih berhak untuk meneruskannya. Dan sayembara tersebut pasti berhubungan dengan musik dan seni bersuara. Karena Celia begitu keras mempertahankan kita sedangkan Julis-sama berjuang keras untuk mengambil kita darinya meski harus kehilangan kesuciannya dalam prosesnya." Jelas Saka.

"Hoh... begitu. Berarti, yang harus kita lakukan hanyalah memilih pihak, ya!?" Klarifikasi Yuki.

Saka dan Lumia diam. Dan Yuki mengartikan diam tersebut sebagai tanda pembenaran.

"Aku yang pertama kali menemukan mereka! Mereka adalah milikku! Kau tidak memiliki hak untuk megambil mereka tanpa persetujuan dariku!" Ucap Celia melnajutkan pertengkarannya dengan adiknya.

"Tapi, segala pilihan ada di tangan mereka! Aku tidak peduli apakah mereka ditemukan oleh mu lebih dahulu. Tapi, yang penting aku menginginkan mereka! Biarkan mereka yang memutuskan!" Balas Julis.

"Tidak bisa! Aku sudah menjadikan anak buahku! Kau tidak bisa mengambil mereka begitu saja!"

Saka, Lumia, dan Yuki masih saja memperhatikan pertengkaran adik kakak yang sebenarnya tidak berguna bagi mereka. Bagi mereka, kesenanganlah yang terpenting. Setidaknya itulah yang diinginkan oleh Saka dan Lumia. Kalau Yuki, gadis itu akan mengikuti kemanapun Saka pergi.

"Tapi... aku masih tidak pernah menyangka sebelumnya kalau Celia adalah putri pertama Imperium Alfheim." Ucap Lumia tiba tiba.

"Begitu juga denganku. Sikapnya agak bebas, tingkahnya tidak kaku seperti halnya putri raja pada umumnya. Dan aku tidak bisa mengingkar kenyataan kalau dia sedikit liar." Lanjut Yuki.

"Bagaimana denganmu, Saka?"

"Aku sudah tahu, kok."

"Oh begitu, ya... jadi, kau sudah tahu... seperti yang diharapkan dari-EEEHHHHHHH??? KAU SUDAH TAHU?"

Pandora's 7 TrialsWhere stories live. Discover now