'HEAVEN' / CHAPTER 14

8.6K 346 16
                                    

Baekhyun membuka kedua matanya, menemukan dunia nyata telah hadir menantinya meninggalkan dunia fana yang di sebut mimpi. Senyum nya merekah seketika kala sosok suaminya telah menyambut pagi nya ini. Wajah Chanyeol terlihat sangat tenang saat tidur. Walau sesekali mendengkur membuat Baekhyun mau tak mau meringis menahan tawa karna urat dan syaraf nya yang belum siap di gelitik canda.

Baekhyun mengulurkan tangan mungil dan halusnya di wajah besar Chanyeol. Tangannya begitu mungil hingga tidak mampu menutupi wajah Chanyeol. Berbeda dengan namja raksasa itu, tangan nya yg besar bahkan mampu menutupi hampir sebagian wajah mungil Baekhyun. Baekhyun terkikik sesaat, ia berhasil mengerjai Chanyeol dengan menyumbat lubang hidung namja itu menggunakan jarinya. Chanyeol yang masih berada di alam mimpi gelagapan mencari udara akibat ulah jahil Baekhyun.

Tak berhenti sampai di situ, tangan Baekhyun kini bermain main di kening Chanyeol. Mengusapnya perlahan namun niatan untuk menjahili tiba tiba saja hilang. Ia terkagum entah bagaimana saat memandangi wajah tampan namja bersurai hitam kelam itu. Tangannya turun ke hidung mancung Chanyeol, menuruni nya bagai perosotan lalu berpindah mengelus pipi namja itu.

Baekhyun kembali tersenyum kala tangannya sampai di bibir plum milik Chanyeol. Benda lembut itu telah menjadi candu nya selama ini. Baekhyun pasti di buat mabuk akan permainan bibir Chanyeol. Tangan Baekhyun bergerak perlahan, mengelus bibir itu sampai tiba tiba kedua mata Chanyeol terbuka. Baekhyun kaget bukan kepalang saat Chanyeol dengan cepatnya menarik tangan Baekhyun dan membawanya kedalam pelukan hangat namja itu.

"Dapat kau."

Baekhyun meronta, ia tidak mau seperti ini. Bagaimana tidak kini Chanyeol mendekapnya erat hingga Baekhyun merasa sesak bahkan tidak mampu melihat apa apa. Chanyeol memang keterlaluan.

"Hey lepaskan aku bodoh!"
Chanyeol semakin mengeratkan tangannya pada punggung Baekhyun dan menciumi pucuk kepala Baekhyun.

"Masih berani mengatai ku bodoh eoh? Nakal. Tadi kau mengerjai ku kan??"

Baekhyun membelalakkan matanya, setidaknya kini ia tahu wajahnya tengah berhadapan dengan dada Chanyeol. Ia sedikit banyak mampu melihat kini.

"Bagaimana kau tahu? Kau kan tidur tadi..." suara Baekhyun merendah, hampir berbisik. Seperti kucing yang ketahuan mencuri ikan majikannya.

"Aku tidak tidur sayang. Aku sudah bangun sedari tadi untuk melihat wajah cantik mu ini."

"Hey bodoh aku tidak cantik! Aku ini namja!" protes Baekhyun berteriak.
"Lepaskan aku.. Kau mau membunuh ku hah? Badan ku bisa remuk yeol.. Ayolah lepaskan.. yeol...hhh"

Baekhyun melemah, suaranya tak lagi terdengar bahkan tubuhnya tak lagi bergerak. Chanyeol terdiam sesaat untuk memastikan ada apa dengan namja nya itu. Chanyeol melepaskan pelukannya perlahan dan mendapati wajah Baekhyun yang pucat dan kedua matanya tertutup.

"Baek.." panggil Chanyeol pelan. Sial, ada apa dengannya. Kini jantungnya tak berhenti bertalu talu dan nyeri ia rasakan di sekitar dadanya. Tanganya mengusap dan sedikit memukul pipi Baekhyun sesaat.

"Baby.. Ayo bangun.. Ayolah jangan seperti ini. Tidak lucu."
Tidak ada jawaban dari bibir pucat Baekhyun. Saat itu juga air mata meluncur dari pelupuk mata Chanyeol, ia bangkit dari tempat tidur dan menggoyangkan tubuh lemah Baekhyun sekali lagi.

"Arrrgh!!" teriaknya frustasi. Ia berjalan ke arah kamar mandi. Salah. Ia tidak akan menemukan apa apa disana. Langkah gugupnya berlari ke arah pintu, bila sudah seperti ini ia akan menjadi panik dan tidak mampu berpikir. Apa yang harus ia lakukan? Langkah Chanyeol terhenti tepat di depan pintu kamar saat ia mendengar suara tawa dari belakangnya.


"Bodoh."

Baekhyun terkikik, ia menjulurkan lidahnya sambil memasang wajah idiot. Ia bahkan tidak berhenti tertawa saat Chanyeol menghapus air mata yang sudah terlanjur membasahi pipi nya.

'HEAVEN'Where stories live. Discover now