'HEAVEN' / CHAPTER 8

8K 374 6
                                    

Kyungsoo berjalan sambil menatap sepatunya yang tengah menapaki jalanan trotoar. Ia terlalu lesu untuk mengangkat bahu sekaligus kepala nya, meski beban kopernya kini bukanlah satu satunya alasan mengapa tubuhnya terasa lemas. Di hadapannya kini Baekhyun berjalan santai mendahului, seolah tak perduli kegundahan yang namja itu tengah berusaha kuasai dalam dirinya.

"Tidak ada penolakan, Kyungsoo."

Kyungsoo menelan ludahnya susah payah, tak terbayang apa yang akan terjadi padanya ke depan. Namun ia begitu tidak berdaya untuk menolak kebaikan hati Baekhyun. Baginya Baekhyun adalah malaikat berhati mulia dan tidak pernah ada yang berubah. Namun dalam konteks ini entah mengapa kebaikan itu justru telah menjadi beban yang harus Kyungsoo tanggung lagi.

Ia tak bisa berpikir jernih saat ini, pandangannya kabur saat tiba tiba ia menabrak sosok di hadapannya. Perlahan ia menaikkan kepalanya hanya sedikit, sekedar untuk memastikan apa-siapa yang ia tabrak. Karna rasanya sangat berat untuk mengangkat kepala dan menerima kenyataan kalau sebentar lagi ia akan serumah dengan Chanyeol dan Baekhyun.

"Kau pikir apa yang kau lakukan di belakang sini?"

Baekhyun segera menarik lengan Kyungsoo membuat tubuh lemah namja itu berpindah secara otomatis ke sampingnya. Baekhyun tersenyum riang, lalu mengisyaratkan agar Kyungsoo berjalan beriringan. Suasana hening kembali menyergap keduanya, dan Baekhyun benci itu. Kepalanya menoleh ke arah namja di sebelahnya yang lagi lagi tertunduk. Namun menerima tatapan intens dari Baekhyun membuat Kyungsoo mau tidak mau harus mengangkat kepala dan membalas tatapan dari mata coklat cerah itu.

"Kau masih menyimpan perasaan pada Chanyeol?" tanya Baekhyun santai, meski kini hatinya menggebu gebu menunggu jawaban dari Kyungsoo.

"Tidak." jawab Kyungsoo singkat. Ia menatap mata Baekhyun pasti dan Baekhyun tahu terdapat kesungguhan di balik jawaban itu. Namun ia masih tidak lepas menatap mata besar itu, seolah menuntut penjelasan lebih darinya.

"Aku hanya.. merasa sangat... sangat aneh. Kau bisa mengerti bagaimana perasaan ku kan? Aku... masih merasa bersalah dan merasa sebagai pengganggu-"

"Tidak Kyungsoo, kau tidak pernah mengganggu siapapun. Aku saja yang selalu terusik akan kehadiran mu. Namun kini aku tahu aku salah. Dengar itu, aku lah yang salah.
Bukan kau. Jadi jangan menyalahkan dirimu atas sesuatu yang tidak kau lakukan. Jangan merasa bersalah lagi. Hiduplah dengan tenang disisiku sebagai seorang sahabat seperti dulu."

Baekhyun tersenyum tulus, entah mengapa Kyungsoo malah jadi ingin berhambur ke pelukannya lagi dan menangis sejadi jadinya. Sudah ia bilang Baekhyun adalah malaikat, dan selama nya akan seperti itu.

"Aku akan mencoba nya tapi aku tidak berjanji. Aku tidak tahu apakah aku bisa bertahan dengan suasana aneh saat aku kembali berdekatan dengan kalian berdua. Aku... hanya belum terbiasa. Itu saja."

Baekhyun mengangguk dan tersenyum, seolah sudah merasa puas dengan ucapan Kyungsoo bahkan hanya dengan menatap matanya. Walau dalam lain kesempatan mereka akan menjadi sahabat akrab layaknya sedia kala, namun bila itu telah berganti topik tentang Chanyeol maka keduanya akan berubah seolah baru mengenal satu sama lain. Saling canggung dan bingung akan arah pembicaraan.

Kedua nya akhirnya sampai di kediaman Baekhyun. Kyungsoo sempat terkagum sendirir dalam hatinya karna betapa rumah ini sangat terawat, berbeda jauh dengan rumahnya tempo hari yang sudah seperti rumah hantu tak berpenghuni. Sesungguhnya Kyungsoo sangat mencintai kebersihan, keindahan, dan kerapian bahkan melebihi Baekhyun. Tak lebih rumah asri ini sebenarnya tidak sepenuhnya lahir dari tangan ceroboh Baekhyun karna Chanyeol juga ikut andil dalam menanam dan merawat berbagai tanaman di pekarangan rumah. Belum lagi terkadang Baekhyun akan merasa malas malasan untuk merapikan perabotan seiai rumah. Jika sudah begitu Chanyeol yang akan turun tangan atau bila ia tengah sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya maka tidak ada pilihan lain selain menyewa seorang maid untuk sementara.

'HEAVEN'Where stories live. Discover now