Part 14

10.1K 554 12
                                    

Sumpah kesel banget udah ngetik ampe pegel text nya hilang. Harus ngetik ulang lagi :(

****

   Setelah mengantarkan prilly pulang ke rumah kevin langsung menancap gasnya melesat menuju kantor. Untuk segera menemui ali.

" Ali harus tahu sekarang juga " gumam kevin.

Krekk.bug

Ali yang sedang berkutat dengan berkas-berkasnya terlonjak kaget karna mendengar suara pintu di tutup cukup keras. Kevin terlihat gusar lalu duduk di kursi di hadapan meja ali. Nafas kevin tidak beraturan. Karna terlalu buru-buru. Ali yang melihat keadaan kevin mengernyit bingung dengan apa yang terjadi pada temannya.
Ali bangkit lalu beralih duduk di sofa. Di ikuti kevin yang juga duduk di sofa bersama ali. Kevin mengusap wajahnya kasar lalu menarik nafas dan menghembuskannya pelan.

" gue ketemu zidan " ucap kevin cepat.

Duarrrr.
Hati ali runtuh bagai tersambar petir. Memori otaknya memutar pada kejadian saat SMA dahulu.

" penghianat lo zidan, gue gak nyangka " ucap ali berapi-api.

" jaga mulut lo gue gak seperti apa yang lo pikir. Gue gak suka sama sekali sama dia. Dia yang suka sama gue "

" sama aja "
Bugh. Satu pukulan berhasil mendarat di pipi kanan dan kiri zidan.

" Li lo tenang ini bukan salah gue dong "

" banyak bacot lo "
Bughh. Pukulan kedua berhasil mengenai perut zidan. Dan berhasil membuat zidan tersungkur ke tanah.
Beruntung kevin datang saat ali hendak memukul zidan kembali.

" tenang li tenang. Dia bisa mati kalo lo terus pukuli dia " kevin menahan ali yang sudah tidak bisa menahan amarah nya. Ali memang cepat emosi jika sudah tersakiti ataupun terluka. Menyinggung perasaannya.

" Aaaarg sialan. Awas lo " ali pergi meninggalkan zidan yang tersungkur di tanah.
Kevin membantu zidan berdiri lalu membersihkan lukanya.
Saat itu kevin tidak tahu apa yang sudah terjadi. Kevin bertanya apa masalah zidan dan ali sehingga ali tidak bisa menahan emosinya. Zidan menjelaskan semuanya.

Beberapa hari setelah kejadian itu. Ali selalu menghindar dari zidan. Zidan tau kalau ali membencinya. Tetapi kevin ikut-ikut menghindarinya. Ternyata kevin lebih memihak ali yang sudah sejak lama bersahabat dengan ali di banding zidan.
Kevin juga sebenarnya kesal karna zidan juga salah. Dia seperti memberi harapan pada wanita yang ali cintai. Tetapi pandangannya salah terhadap zidan. Kevin pun membenci zidan.

Setelah kelulusan SMA. Zidan pindah ke luar negri dan melanjutkan kuliahnya disana. Sejak itu ali maupun kevin tidak pernah lagi mendengar kabar apapun tentang zidan.

" sudahlah bro gak usah di ingat lagi. Itu hanya akan membuat luka lama lo yang sudah mengering berdarah lagi " ucap kevin seakan tahu apa yang sedang ali pikirkan.
Kevin menepuk bahu ali lalu beranjak kembali ke ruangannya.

" tunggu tunggu, si kevin gak ngasih tau gue dimana dia ktemu si penghianat " ucap ali.

***

" ngapain prill " ucap ali saat sudah sampai di rumah. Menghampiri prilly yang sedang duduk di pinggir kolam renang sembari mencelup-celup kan tangannya ke air. Ali pulang ke rumah lebih cepat. Sedang kevin lembur.

" lagi bette nih. Kamu udah pulang, kevinnya mana "

" kevin lembur. Mau makan di luar gak sama aku "

WANITAKUWhere stories live. Discover now