part 12

10.9K 576 8
                                    


***

" ali cepetan lama banget deh. Ngapain sih " teriak prilly di lantai bawah yang sedang menunggu ali. Mondar mandir karna ali tak kunjung turun keluar kamarnya. Sedang apa ali sebenarnya.

. Ali pov

Sumpah ya gue males banget nganter prilly ke mall. Gue sih mau2 aja kalo harus nemenin dia kemana pun tapi kali ini beda tau gak. Dia minta gue buat anterin dia beli baju yang buat di pake nanti malam bertemu dengan andra andra itu.
" ali cepetan lama banget deh. Ngapain sih "
Nah kan dia teriak2 begitu. Gak sabaran banget. Daripada nanti prilly keburu marah2 sama gue mendingan gue turun deh. Huhhh demi lo prill ini demi lo.

Author.

Akhirnya yang di tunggu tunggu keluar juga. Dengan malas ali menuruni tangga menghampiri prilly yang sedang berdiri di ambang pintu.

" ciee ganteng banget yang mau jalan sama akuu " prilly mencoba menggoda ali. Karna wajahnya di tekuk terus dan kelihatan sekali jika ali itu malas.
Ali hanya bergumam menanggapi perkataan prilly. Dan berjalan mendahului prilly menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan pintu rumahnya.

Ali dan prilly kini sudah berada di dalam mobil. Ali duduk di belakang kemudi dengan wajah yang masih di tekuk datar tidak ada ekspresi sama sekali. Dan itu membuat prilly jengkel. Wajah ali sangat tidak enak di lihat jika seperti itu.

" ali kamu kenapa sih diem aja. Marah ya sama aku "

" engga " singkat ali.

" hish kamu ini. Kalo males nemenin aku jalan bilang aja ke, aku bisa kok sendiri. Daripada kayak gini " ucap prilly.

" jalannya sih sama kamu tapi aku kayak lagi jalan sendiri tau gak "
Prilly yang semula memperhatikan ali kini mengalihkan pandangan nya. Terdengar hembusan nafas kasar dari ali. Namun masih diam ali tidak menggubris perkataan prilly. Ali hanya terfokus menemudikan mobilnya.

**

Prilly sudah menemukan yang dia cari. Karna tidak ingin berlama lama dan bete juga melihat ali yang cuma diam selalu diam dari rumah dan sampai sekarang masih saja diam.

Andra calling.

Handphone prilly berdering. Tertera nama andra di layar telpon nya.
Prilly menggeser layar telpon nya ke tombol warna hijau.

" halo .."
"........"
" iya aku gak lupa kok "
"......"
" aku bisa berangkat sendiri dra "
"......."
" oh ayolah andra jangan memaksa begitu "
"......."
" huh baiklah terserah kamu saja. Telpon lagi nanti aku sedang sibuk bay "

Prilly memutuskan telponnya secara sepihak. Kejengkelan nya meningkat sekarang. Prilly pun berjalan dengan cepat mendahului ali. Tidak perduli dengan ali yang kewalahan karna langkah nya kalah cepat dengan prilly.

Prilly keluar mall terlebih dulu dari ali. Ia memberhentikan taksi yang melewatinya. Dia malas sepertinya jika harus satu mobil bersama ali.

Ali yang melihat prilly memasuki sebuah taksi hanya berdecak kesal.
" aaaaargh bodoh lo li. Ngapain sih pake diemin prilly segala.sekarang lihat kan dia marah sama lo " ali meruruki sikapnya terhadap prilly.

" gak ngerti deh kenapa dia diemin aku. Apa coba salah aku. Rasain tuh sekarang aku bales "

***

Dengan langkah malas ali memasuki rumahnya. Dan di lihatnya prilly sedang menonton tv. Ali menghampiri prilly dan mencoba mengobrol dengannya.
Baru saja ingin mengeluarkan kata2 tidak jadi karna prilly beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah dapur.

Ali mengembuskan nafas nya gusar. Memejamkan matanya untuk merileks kan pikirannya. Betapa terkejutnya ali saat membuka mata sudah ada prilly di hadapannya dengan gelas yang berisi minuman di tangannya.

" minum dulu pasti haus. Kan dari tadi belum minum sama sekali "
Prilly memberikan minuman itu pada ali kemudian duduk di sebelah ali.

" gimana seger kan " tanya prilly.

" thanks ya prill, maaf untuk sikap aku yang gak jelas ke kamu "

" coba kamu jelasin sekarang kenapa kamu kayak tadi. Sumpah ya aku gak bisa li kamu diemin kayak gitu " prilly pun memeluk ali menenggelamkan kapalanya di dada ali.

Ali mengelus rambut prilly sayang " aku sayang kamu prill "

" iya aku tau kamu sayang aku. Tapi tadi itu beda banget kamu itu.. "

" aku takut kehilangan kamu " ucap ali memotong ucapan prilly. Kemudian mencium pucuk kepala prilly cukup lama. Dan prilly memejamkan matanya merasakan kasih sayang di curahkan ali lewat ciumannya itu.

" kamu gak bakal kehilangan aku li. Kenapa mikirnya gitu "

" kamu janji ya gak akan pernah ninggalin aku. Gak akan pernah lupa sama aku "

Prilly mendongakan kepalanya mendengar ucapan ali. Entah kenapa prilly merasakan darahnya berdesir hebat jantungnya pun berdetak lebih cepat. Saat melihat mata ali, mata yang meneduhkan baginya. Setelah sekian lama kenapa baru sekarang prilly merasa lebih dekat sangat dekat dengan ali dan ada rasa bahwa ali miliknya begitupun sebaliknya.

" prill " ucapan ali menyadarkan prilly .
Prilly mengabaikan semua pikiran2 nya tentang ali.

" kenapa "

" akan ada saat nya kamu tau prill "

" tau apa. Memangnya apa yang engga aku tau "

" secepatnya pasti kamu tau. Dan aku berharap itu belum terlambat "

" terlambat apa. Duh ali kamu itu jangan bikin aku penasaran deh " prilly melepaskan pelukannya. Ali merangkul prilly dan memeluknya kembali.

" udah gak perlu di pikirin nanti kamu sakit "

Tidak ada jawaban dari prilly. Ternyata dia tertidur. Tidur di pelukan ali.
" cepet banget tidurnya. Kamu kecapean pasti " ali mengeratkan pelukannya seolah tidak rela jika terlepas. Tidak lama ali pun menyusul prilly ke alam mimpinya dengan masih memeluk prilly dengan tubuhnya bersandar di sofa. Sebelum benar2 tidur ali mencium pucuk kepala prilly lama.

Hujan pun turun sangat deras dan itu membuat mereka semakin terlelap dalam tidurnya.
Lama mereka tertidur hingga prilly terbangun dari tidurnya lalu mendongak melihat wajah ali yang sedang tertidur. Tanpa di sangka prilly menyunggingkan senyuman kala melihat wajah ali. Prilly sejenak memperhatikan setiap inci di wajah ali. Halis nya yang tebal, bulu matanya yang lentik melebihi lentiknya bulu mata prilly. Juga hidungnya yang mancung dan bibirnya yang merah. Tangan prilly terangkat saat sedang memperhatikan bibir ali. Ia pun mengusapnya pelan. Lalu tersenyum.
" tampan " gumamnya.

Setelah di rasa cukup memandangi wajah ali, prilly beranjak dari tempatnya berjalan menuju kamarnya. Dan kembali dengan membawa selimut. Di selimutkan nya di tubuh ali agar dia tidak kedinginan.
" tidur yang nyenyak ganteng " ucap prilly pelan kemudian mencium kening ali. Setelah itu beranjak kembali ke kamarnya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Sebenarnya ali terbangun saat prilly bangun dari tidurnya namun ia tetap menutup matanya. Ali juga merasakan sentuhan jari2 prilly yang menyentuh bibirnya. Ali juga mendengar gumaman prilly. Saat prilly menyelimutinya pun ali merasakannya. Dan saat prilly mencium keningnya ingin rasanya ali membuka kedua matanya memergoki prilly yang sudah menciumnya. Namun ali tidak ingin membuat prilly malu apalagi kalau di tuduh mengerjainya.
Setelah prilly kembali ke kamarnya. Ali membuka matanya. Sebuah senyuman mengembang di bibirnya. Kemudian menutup kembali kedua matanya karna di rasa masih mengantuk. Dengan senyuman yang masih mengembang di bibirnya ali pun terlelap.

****

Hello.... Feel nya gak dapet deh kayaknya. Maaf ya klo ada typo soalnya lagi sibuk banget. Aku sempetin waktu buat nulis ini karna ada waktu istirahat sebentar :)
Makasiiih banget Buat yang menunggu story ini. Awalnya cuma iseng sih bikin2 story kek gini. Buat mengisi kekosongan aja. Dan bersyukur karna respon kalian cukup baik bagi story ini.
Oke deh . . jangan bosen ya nunggu next story ini. See you :)

WANITAKUWhere stories live. Discover now